11.11.22

Perempuan Hebat Untuk Keluarga Sehat di Era Pandemi Covid-19

 Perempuan Hebat Untuk Keluarga Sehat di Era Pandemi Covid-19 





Inry Riyanty Pieter (19310410077)

Psikologi B Kelas Karyawan

Essay Ujian Tengah Semester (UTS)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.


Hingga saat ini Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia terutama di Indonesia terjadi peningkatan kasus Omicron. Menjadi tantangan besar bagi perempuan untuk tegar sejak diberlakukan physical distancing, perempuan dituntut untuk memberikan ketahanan keluarga yang kuat. Seperti contoh R.A. Kartini yang memiliki sikap berani, optimis, mandiri, dan teguh ini diharapkan dapat diterapkan oleh perempuan Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Sosok perempuan dalam keluarga memiliki peran yang sangat penting. Pendidikan yang paling utama adalah di lingkungan keluarga yang perannya diperankan oleh seorang ibu. Ibu melahirkan anak yang cerdas sebagai generasi penerus bangsa. Tentu saja, pendidikan yang diberikan tidak hanya intelektual. Namun, juga sangat penting untuk memberikan pendidikan agama, fisik, psikologis, sosial dan seksual. Situasi pandemi Covid-19 ini menuntut peran perempuan yang harus tangguh dalam menghadapi perubahan perilaku kebiasaan keluarga melalui pendidikan (edukasi). Tanpa mengabaikan laki-laki, di tangan perempuanlah keberhasilan pendidikan anak dalam setiap perubahan perilaku.

Wanita hebat

Ada banyak cara untuk menjadi wanita hebat, terutama di masa pandemi Covid-19. Perempuan dalam keluarga tetap memenuhi kebutuhannya dalam segala kondisi, termasuk di tengah pandemi Covid-19. Awalnya, sangat sulit untuk menjalankan semua peran dalam waktu dan ruang yang sama. Apalagi ibu-ibu yang juga harus WFH (Work From Home), tetap bisa menjalankan semua peran dalam keluarga. Tapi pada akhirnya bisa membuat hal-hal menyenangkan jika Anda berpikir positif.

Ibu sebagai seorang wanita memenuhi 4 kebutuhan yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan psikis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan spiritual:

Kebutuhan Fisik 

para ibu memenuhi kebutuhannya dengan menjadikan rumah sebagai tempat tinggal yang nyaman meski berada di rumah di masa pandemi Covid-19. Sisi positif dari kejadian Covid-19 adalah kesempatan untuk berkumpul bersama menghabiskan waktu bersama di rumah, yang biasanya memiliki kegiatan masing-masing di luar.

Kebutuhan Psikologis

Perempuan dalam keluarga memberikan pendidikan berupa sikap psikologis untuk menghadapi Covid-19. Kondisi Covid-19 bisa membuat kita paranoid hingga berdampak pada tekanan psikologis. Perempuan memenuhi kebutuhan psikologis dengan melakukan sosialisasi kewaspadaan terhadap Covid-19 agar keluarga tidak terlalu khawatir. Setelah memberikan edukasi yang membuat keluarga tenang secara psikologis dalam menghadapi wabah ini, ibu dari rumah dapat melakukan sosialisasi melalui media sosial berdasarkan sumber yang akurat.

Kebutuhan Sosial

Perempuan dapat memberikan pendidikan kepada keluarga berupa sikap sosial di masa pandemi ini. Ibu-ibu bisa mengajak keluarganya untuk berdonasi, seperti dengan membuat masker sendiri yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat, terutama tenaga medis yang lebih membutuhkan. Lebih penting lagi, figur ibu memberikan pendidikan yaitu tidak melakukan isolasi sosial sebagai kebutuhan yang dapat diterapkan oleh keluarga.

Kebutuhan  Spiritual

Perempuan mengingatkan keluarga, terutama anak-anak, untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pencipta, hanya Dia yang memberi wabah Covid-19 dan membawanya kembali. Kondisi pandemi ini juga membuat para wanita dalam keluarga mengajari mereka untuk tetap saling mencintai.

Wanita Hebat tidak hanya dinilai dari penampilan fisiknya saja, tetapi juga dituntut untuk memiliki kualitas diri agar mampu bersaing. Setiap wanita yang ingin sukses, baik dalam karir maupun kehidupan, harus memiliki karakter yang kuat dalam memecahkan masalah. Dengan menjadi wanita tangguh, berarti kamu juga akan memiliki sifat sabar dan kuat. Kamu juga tidak mudah bergantung pada orang lain, sehingga kamu tidak menjadi beban bagi orang-orang di sekitarmu. "Jangan biarkan siapapun mengatakan tentang apa yang bisa kau lakukan dan apa yang tidak bisa kau lakukan atau kau capai. Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan dan jadilah sosok yang kau inginkan.




Referensi : 

United Nations.  https://www.un.org/en/observances/womens-day (202Februari 2022).

UN Womens. | UN Women – Headquarters(21 Februari 2022).

Unicef Indonesia. UNICEF Indonesia (25 Februari 2022).

0 komentar:

Posting Komentar