8.11.22

PEREMPUAN HEBAT BERKONTRIBUSI PADA LINGKUNGAN


ESSAI UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr. Arunati Shinta, MA

Disusun Oleh : Ahmad Helmy Fauzan

NIM : 21310410091

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 



 

Peduli Lingkungan didefinisikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah ada. Dapat dikatakan suatu karakter yang dimiliki oleh seseorang yang berupaya untuk memperbaiki dan mengelola lingkungan secara benar sehingga dapat dinikmati secara terus menerus tanpa merusak lingkungan, serta menjaga dan menjaga lingkungan.

Sejak kecenderungan peduli lingkungan ini merebak bukan saja di kalangan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), tetapi juga di kalangan pemerintah baik daerah maupun pusat, bahkan di kalangan akademisi di perguruan tinggi, tidak banyak yang menyadari bahwa isu lingkungan berkaitan erat dengan isu perempuan. Padahal menurut mitos-motos yang ada di masyarakat, perempuan sering diasosiasikan dengan alam. Sebut saja misalnya perempuan diandaikan dengan bumi, bunga ayam, malam, bulan, dan padi. Kadang mitos-mitos tersebut adalah mitos-mitos yang memiliki makna positif tapi justru negatif. Bahasa metafora untuk perempuan ini kadang-kadang merupakan pengaruh yang dialami perempuan. Perempuan identik dengan alam yang dikuasai manusia.Dari analogi itu alam adalah benda-benda lahan yang dikuasai dan dieksplorasi manusia, bahkan dieksploitasi.

Perempuan dianggap sebagai jiwa yang lembut, dimana perempuan lebih peka terhadap lingkungan. Forum-forum peduli lingkungan juga banyak digalakan oleh kebanyakan perempuan. Contoh saja dalam bidang pemanfaatan, pemanfaatan sampah dengan tujuan peduli terhadap lingkungan. 

Paling digambar ada seorang perempuan berhasil memanfaatkan limbah kayu untuk membuat kerajinan fungsi estetik seperti pajangan, hewan dan lain sebagainya. Ada peluang besar yang dia dapatkan dari pengolahan limbah kayu tersebut. Dari gambar tersebut terlihat seorang wanita sedang membuat kerangka kodok dari kayu, yang akan dijual kembali menjadi sebuah hiasan rumah yang berbentuk kodok. Ia melakukan hal tersebut berawal dari iseng-iseng sampai akhirnya menjadi usaha bisnis sendiri. Pelanggan-pelangganya pun sudah sangat banyak sampe manca negara. Cara ia mengelola sampah kayu tersebut adalah dengan menggunakan sebuah kerjinan, ia menyusun kerangka dimulai dari lalu dipaku kecil-kecil setelah itu membentuk sebuah komponen yang utuh.   

Di sisi lain terlihat seorang wanita yang ada dalam foto adalah seorang pengusaha warteg yang sedang memilah bahan2 sayur untuk selanjutnya dibuat bahan masakan. Menurut saya dia berkontribusi pada lingkungan dengan caranya sendiri. Ia memanfaatkan sayuran yang tidak terpakai seusai dipilah untuk dijadikan campuran pakan ternak. Bahan sisa yang sudah busuk dia buang ke lingkungan yang bermanfaat sebagai makanan dari berbagai macam organisme di lingkungan hidup. Sehingga sayuran tumbuh dari tanah dan kembali lagi ke tanah.

Ada juga foto Ibu-ibu tersebut menjual barang2 seperti sapu, tas dari anyaman serat tumbuhan, kandang ayam dari bambu, Tirai dari bambu. Beliau habat karena juga membuat sendiri barang yang dijualnya. Beliau memanfaatkan barang-barang di alam untuk fungsi pakai. Dalam hal ini juga dia bisa memanfaatkan barang di alam dengan baik serta dapat memanfaatkan limbah alam yang ada. 

Kesimpulannya limbah atau limbah lainnya dapat diolah dan dimanfaatkan dengan baik akan menjadi karya atau barang yang sangat berguna untuk kehidupan, serta dapat menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.

 

 

Referensi :

Astuti, TMP (2012). Ekofeminisme dan peran perempuan dalam lingkungan. Jurnal Konservasi Indonesia, 1(1).

Purwanti, D. (2017). Pendidikan karakter peduli lingkungan dan implementasinya. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 1(2).

0 komentar:

Posting Komentar