8.11.22

Peranan Perempuan Dalam Pengelolaan Sampah

 Mengelola Limbah Rumahan Menjadi Bermanfaat

Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Lingkungan




Nurul Mawaddah
21310410028
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.Psi.

Pada dasarnya sampah memiliki dampak negatif jika tidak dilakukan penanganan secara tepat. Dampak nya ialah berkurangnya kualitas lingkungan karena terjadi pencemaran, seperti pencemaran air, menurunnya nilai estetika, serta terganggunya kenyamanan akibat dari bau busuk yang dihasilkan.

Pada foto pertama adalah seorang wanita yang sedang menabung di unit bank sampah Surolaras Yogyakarta, kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh warga sekitar setiap hari senin, setiap orang yang menyetorkan limbah sampah dari rumahnya akan ditimbang dan dicatat dibuku catatan tabungan dari bank sampah. Bank sampah adalah bagian daripada adanya suatu tempat yang dipergunakan untuk mengumpulkan sampah-sampah dari berbagai tempat untuk diolah lebih lanjut. Sehingga pengolahan bank sampah dapat dilakukan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Manfaat adanya bank sampah di masyarakat yaitu :

1.      Dapat membantu pengolahan sampah lokal

2.      Menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya kebersihan

3.      Membuat lingkungan menjadi lebih bersih

4.      Meningkatkan nilai ekonomis barang-barang yang telah dibuang

5.      Meningkatkan ekonomi masyarakat

Oleh karena itu, setiap masyarakat sekitar akan mendapatkan keuntungan karena akan mendapatkan imbalan yang umumnya berupa uang dan dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki saat menyetor sampah. Masyarakat juga dapat sewaktu-waktu menarik uang dari tabungannya jika sudah terkumpul banyak.

Pada foto kedua adalah seorang wanita yang menjadi pengrajin dengan memanfaatkan limbah sampah yang sudah dikumpulkan. Kegiatan mendaur ulang sampah menjadi barang berguna merupakan hal yang tidak boleh bosan untuk kita bicarakan,karena kegiatan tersebut tentu saja sangat bermanfaat dari segala sisi ekonomi maupun sisi pengolahan sampah. Seperti yang dilihat pada foto tersebut ia sedang membuat wadah yang bisa dijadikan hiasan untuk menjadi tempat alat tulis, vas bunga,  jika dibuat lebih besar lagi bisa dijadikan sebagai tas belanja. Hanya dari potongan-potongan gelas plastik bisa dirubah menjadi barang yang bermanfaat. Terlihat juga disitu ada kain yang bermotif, itu adalah sisa kain bekas yang kemudian dicelupkan pada pewarna tekstil. Dari hasilnya tersebut bisa kita lihat bahwa sampah yang dikelola dengan baik bisa menghasilkan sesuatu yang mewah dan memiliki nilai jual.

Adapun tujuan dari daur ulang dan pemanfaatan ulang adalah :

1.      Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.

2.      Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.

3.      Mendapatkan penghasilan karena bisa dijual lagi ke masyarakat.

4.      Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup.

5.      Mengurangi sampah anorganik, karena sampah anorganik sulit untuk hancur bisa bertahan hingga 300 tahun ke depan.

Pada foto ketiga itu menujukan wanita yang sedang mengolah eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu) dan pembuatan eco-enzyme hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur mentah dan buah yang belum diolah.

Adapun fungsi dari pengolahan eco-enzyme ialah, eco-enzyme dapat dijadikan sebagai cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisida yang efektif, bisa juga digunakan sebagai desinfektan yang mampu membunuh bakteri dan jamur sehingga dapat digunakan sebagai pestisida alami yang tentunya lebih ramah lingkungan.

Untuk cara pembuatan eco-enzyme yaitu dengan mencampurkan seluruh limbah organik kedalam wadah tertutup kemudian dicampur dengan gula dan air, lalu difermentasi selama minimal 3 bulan. Selama proses fermentasi, sebaiknya wadah diletakkan pada tempat yang sejuk. Setelah 3 bulan, eco-enzyme siap dipanen dan dipakai sebagai produk yang kaya manfaat.

Keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan sampah merupakan salah satu aspek teknis dalam proses menanggulangi persoalan sampah yang semakin hari semakin kompleks, perempuan adalah bagian dari masyarakat. Jadi dalam pengelolaan sampah atau pembentukan sampah tidaklah memandang dan membatasi gender, terkadang stigma masyarakat perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah lembut, cantik, emosional atau keibuan. Sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa.




Daftar Pustaka

http://etheses.iainkediri.ac.id/44/3/BAB%20II%20%2812-38%29.pdf

http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/1948-mengenal-eco-enzym-cairan-multi-fungsi


0 komentar:

Posting Komentar