Mengelola Limbah Rumahan Menjadi Bermanfaat
Essay Ujian Tengah Semester
Psikologi Lingkungan
Pada dasarnya sampah
memiliki dampak negatif jika tidak dilakukan penanganan secara tepat. Dampak
nya ialah berkurangnya kualitas lingkungan karena terjadi pencemaran, seperti
pencemaran air, menurunnya nilai estetika, serta terganggunya kenyamanan akibat
dari bau busuk yang dihasilkan.
Pada foto pertama
adalah seorang wanita yang sedang menabung di unit bank sampah Surolaras
Yogyakarta, kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh warga sekitar setiap hari
senin, setiap orang yang menyetorkan limbah sampah dari rumahnya akan ditimbang
dan dicatat dibuku catatan tabungan dari bank sampah. Bank sampah adalah bagian
daripada adanya suatu tempat yang dipergunakan untuk mengumpulkan sampah-sampah
dari berbagai tempat untuk diolah lebih lanjut. Sehingga pengolahan bank sampah
dapat dilakukan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Manfaat adanya
bank sampah di masyarakat yaitu :
1.
Dapat membantu pengolahan sampah lokal
2.
Menyadarkan masyarakat sekitar akan
pentingnya kebersihan
3.
Membuat lingkungan menjadi lebih bersih
4.
Meningkatkan nilai ekonomis
barang-barang yang telah dibuang
5.
Meningkatkan ekonomi masyarakat
Oleh karena itu, setiap
masyarakat sekitar akan mendapatkan keuntungan karena akan mendapatkan imbalan
yang umumnya berupa uang dan dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki saat
menyetor sampah. Masyarakat juga dapat sewaktu-waktu menarik uang dari
tabungannya jika sudah terkumpul banyak.
Pada foto kedua adalah
seorang wanita yang menjadi pengrajin dengan memanfaatkan limbah sampah yang
sudah dikumpulkan. Kegiatan mendaur ulang sampah menjadi barang berguna
merupakan hal yang tidak boleh bosan untuk kita bicarakan,karena kegiatan
tersebut tentu saja sangat bermanfaat dari segala sisi ekonomi maupun sisi
pengolahan sampah. Seperti yang dilihat pada foto tersebut ia sedang membuat wadah
yang bisa dijadikan hiasan untuk menjadi tempat alat tulis, vas bunga, jika dibuat lebih besar lagi bisa dijadikan
sebagai tas belanja. Hanya dari potongan-potongan gelas plastik bisa dirubah
menjadi barang yang bermanfaat. Terlihat juga disitu ada kain yang bermotif,
itu adalah sisa kain bekas yang kemudian dicelupkan pada pewarna tekstil. Dari
hasilnya tersebut bisa kita lihat bahwa sampah yang dikelola dengan baik bisa
menghasilkan sesuatu yang mewah dan memiliki nilai jual.
Adapun tujuan dari daur
ulang dan pemanfaatan ulang adalah :
1.
Mengurangi jumlah limbah untuk
mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
2.
Mengurangi penggunaan bahan atau sumber
daya alam.
3.
Mendapatkan penghasilan karena bisa
dijual lagi ke masyarakat.
4.
Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk
hidup.
5.
Mengurangi sampah anorganik, karena
sampah anorganik sulit untuk hancur bisa bertahan hingga 300 tahun ke depan.
Pada foto ketiga itu
menujukan wanita yang sedang mengolah eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan
hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula
(gula coklat, gula merah atau gula tebu) dan pembuatan eco-enzyme hanya membutuhkan
air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur mentah dan buah yang
belum diolah.
Adapun fungsi dari
pengolahan eco-enzyme ialah, eco-enzyme dapat dijadikan sebagai cairan
multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan.
Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan
pestisida yang efektif, bisa juga digunakan sebagai desinfektan yang mampu
membunuh bakteri dan jamur sehingga dapat digunakan sebagai pestisida alami yang
tentunya lebih ramah lingkungan.
Untuk cara pembuatan
eco-enzyme yaitu dengan mencampurkan seluruh limbah organik kedalam wadah
tertutup kemudian dicampur dengan gula dan air, lalu difermentasi selama
minimal 3 bulan. Selama proses fermentasi, sebaiknya wadah diletakkan pada
tempat yang sejuk. Setelah 3 bulan, eco-enzyme siap dipanen dan dipakai sebagai
produk yang kaya manfaat.
Keterlibatan masyarakat
dalam proses pengelolaan sampah merupakan salah satu aspek teknis dalam proses
menanggulangi persoalan sampah yang semakin hari semakin kompleks, perempuan
adalah bagian dari masyarakat. Jadi dalam pengelolaan sampah atau pembentukan
sampah tidaklah memandang dan membatasi gender, terkadang stigma masyarakat
perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah lembut, cantik, emosional atau
keibuan. Sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa.
http://etheses.iainkediri.ac.id/44/3/BAB%20II%20%2812-38%29.pdf
http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/1948-mengenal-eco-enzym-cairan-multi-fungsi
0 komentar:
Posting Komentar