11.11.22

Perempuan Dalam Dunia Pendidikan Anak

 


Perempuan Dalam Dunia Pendidikan Anak

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Oleh : Ingga Octiana (10310410007)

Ibu merupakan sosok yang berperan penting dalam dunia Pendidikan dimana Pendidikan dan perkembangan awal seorang anak akan dimulai dari seorang ibu. Ibu juga berperan sebagai motivator, pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anak. Sejak masa kelahiran seorang anak, hingga proses pertumbuhan Menurut Zahrok dan Suarmini (2018) Ibu juga telah mengetahui karakter anak sehingga ibu dapat memberikan pendidikan yang tepat untuk sang anak.

Seorang ibu merupakan pendidik pertama sebelum anak masuk kebangku sekolah karena dengan didikan ibu dan apa yang diajarkan seorang ibu sangat diperlukan karena ibu yang mengetahui lebih dalam seorang anaknya dan ibu membantu anak untuk mempraktekan ilmu yang didapat disekolah. Seorang ibu bukanlah propesi yang mudah walaupun terlihat pekerjaan yang sepele tetapi menjadi seorang ibu yang mengurus keluarga serta anak diperlukan ketelitian, kecermatan dan kesabaran, seperti kasus seorang ibu di Maluku Tenggara yang harus dengan sabar memberikan pengajaran terhadap anaknya yang memiliki intelegensi yang  rendah dibandingkan anak-anak yang seumurannya.

Anak dari seorang ibu di Maluku Tenggara berumur 10 tahun yang berjenis kelamin perempuan menjadi murid rengking terakhir dari 20 siswa siswi dikelasnya, dalam laporan kelurga anak masih belum lanjar membaca dan untuk pelajran-pelajaran yang lain anak kurang mampu mengikuti. Keluaga dari anak itu berbicara bahwa kemampuan mengingat bocah sepuluh tahun tersebut masih belum kuat sehingga pelajaran yang harusnya dia pahami seperti membacca disesusinya seharusnya dapat dia lakukan secara fasih seperti teman-temannya. Kemampuan mengingat adalah keampuan kognitif dalam anak. Kemapuan kognitif anak penting untuk pendidikan. 

Istilah kognitif menurut Chaplin ( dalam Muhibbin Syah, 2007: 66) adalah salah satu wilayah atau domain/ranah psikologis manusia yang meliputi perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.

Menurut Santrock (dalam Khiyarusoleh, 2007 : 4), kognisi mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir.

Kemampuan kognitif anak memang penting tetapi hal itu dapat ditingktakan dengan adanya peran orang tua atau ibu dalam mendidik anaknya. Ada bebrapa cara untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, yaitu : dengan mendongengkan kisah-kisah dengan lucu tetapi terselip ilmu-ilmu pengetahuan, banyak mengobrol dengan anak karena dengan banyak menggobrol anak jadi dapat lebih banyak mengetahui kosa kata yang dapat membantunya memahami informasi lebih dalam, membantu dia mengerjakan tugas atau membantu dia belajar karena bisa saja anak butuh didampingi orang tua seperti yang dilakukan oleh ibu dari Maluku walaupun anaknya kesulitan beliau tetap membimbing anaknya, dan dengan mencari cara atau stratagi belajar yang cocok.

Kesimpulan yang didapat kemapuan kognitif anak memang penting tetapi peran orang tua bahkan seorang ibu sangat penting untuk anak untuk meningkatkan kemapuan kognitif anak dalam Pendidikan agar anak dapat memiliki intelagensi yang baik pula dan dengan peran perempuan sebagai ibu yang sabar, cermat dan teliti anak menjadi semakin dekat dengan ibu dan masa depannya.

Daftar Pustaka :

Khiyarusole, U. (2016). KONSEP DASAR PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK MENURUT JEAN PIAGET. Jurnal Dialektika , 5(1), 1-10.

Muhibbin Syah. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya

Zahrok, S. dan Suarmini, N. W. (2018). PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA. Journal Of Proceeedings Series, 1(5), 61-65

 

 

0 komentar:

Posting Komentar