Perempuan Dalam Dunia Pendidikan Anak
Essay
Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Oleh
: Ingga Octiana (10310410007)
Ibu
merupakan sosok yang berperan penting dalam dunia Pendidikan dimana Pendidikan
dan perkembangan awal seorang anak akan dimulai dari seorang ibu. Ibu juga
berperan sebagai motivator, pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anak.
Sejak masa kelahiran seorang anak, hingga proses pertumbuhan Menurut Zahrok dan
Suarmini (2018) Ibu juga telah mengetahui karakter anak sehingga ibu dapat
memberikan pendidikan yang tepat untuk sang anak.
Seorang
ibu merupakan pendidik pertama sebelum anak masuk kebangku sekolah karena
dengan didikan ibu dan apa yang diajarkan seorang ibu sangat diperlukan karena
ibu yang mengetahui lebih dalam seorang anaknya dan ibu membantu anak untuk
mempraktekan ilmu yang didapat disekolah. Seorang ibu bukanlah propesi yang
mudah walaupun terlihat pekerjaan yang sepele tetapi menjadi seorang ibu yang
mengurus keluarga serta anak diperlukan ketelitian, kecermatan dan kesabaran,
seperti kasus seorang ibu di Maluku Tenggara yang harus dengan sabar memberikan
pengajaran terhadap anaknya yang memiliki intelegensi yang rendah dibandingkan anak-anak yang
seumurannya.
Anak
dari seorang ibu di Maluku Tenggara berumur 10 tahun yang berjenis kelamin
perempuan menjadi murid rengking terakhir dari 20 siswa siswi dikelasnya, dalam
laporan kelurga anak masih belum lanjar membaca dan untuk pelajran-pelajaran
yang lain anak kurang mampu mengikuti. Keluaga dari anak itu berbicara bahwa
kemampuan mengingat bocah sepuluh tahun tersebut masih belum kuat sehingga
pelajaran yang harusnya dia pahami seperti membacca disesusinya seharusnya
dapat dia lakukan secara fasih seperti teman-temannya. Kemampuan mengingat
adalah keampuan kognitif dalam anak. Kemapuan kognitif anak penting untuk
pendidikan.
Istilah
kognitif menurut Chaplin ( dalam Muhibbin Syah, 2007: 66) adalah salah satu
wilayah atau domain/ranah psikologis manusia yang meliputi perilaku mental yang
berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, kesengajaan, dan keyakinan.
Menurut
Santrock (dalam Khiyarusoleh, 2007 : 4), kognisi mengacu kepada aktivitas
mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan dan
ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks
seperti berpikir.
Kemampuan
kognitif anak memang penting tetapi hal itu dapat ditingktakan dengan adanya
peran orang tua atau ibu dalam mendidik anaknya. Ada bebrapa cara untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak, yaitu : dengan mendongengkan kisah-kisah
dengan lucu tetapi terselip ilmu-ilmu pengetahuan, banyak mengobrol dengan anak
karena dengan banyak menggobrol anak jadi dapat lebih banyak mengetahui kosa
kata yang dapat membantunya memahami informasi lebih dalam, membantu dia
mengerjakan tugas atau membantu dia belajar karena bisa saja anak butuh
didampingi orang tua seperti yang dilakukan oleh ibu dari Maluku walaupun
anaknya kesulitan beliau tetap membimbing anaknya, dan dengan mencari cara atau
stratagi belajar yang cocok.
Kesimpulan
yang didapat kemapuan kognitif anak memang penting tetapi peran orang tua
bahkan seorang ibu sangat penting untuk anak untuk meningkatkan kemapuan
kognitif anak dalam Pendidikan agar anak dapat memiliki intelagensi yang baik
pula dan dengan peran perempuan sebagai ibu yang sabar, cermat dan teliti anak
menjadi semakin dekat dengan ibu dan masa depannya.
Daftar
Pustaka :
Khiyarusole, U. (2016). KONSEP DASAR
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK MENURUT JEAN PIAGET. Jurnal Dialektika , 5(1), 1-10.
Muhibbin Syah. 2007. Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya
Zahrok,
S. dan Suarmini, N. W. (2018). PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA. Journal Of
Proceeedings Series, 1(5), 61-65
0 komentar:
Posting Komentar