11.11.22

Peranan Perempuan Inspiratif Dalam Bidang Pendidikan

 

Peranan Perempuan Inspiratif Dalam  Bidang Pendidikan

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovatif

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

     




Lembaga pendidikan merupakan tempat untuk menuntut ilmu, bahkan sebagian dari

masyarakat melemparkan seluruhnya tanggung jawab kepada lembaga sekolah. Melihat

dari perkembangan zaman teknologi terus berkembang, hal ini juga memiliki dampak pada

dunia pendidikan, dalam hal pembelajaran banyak sekali yang berkembang, mulai dari

menggunakan media elektronik dan perangkat digital lainnya.

Juga banyak sekalai daerah yang tingkat pendidikannya mini atau bahkan terbelekang atau ketinggalan disini kita meilihat ada beberapa sosok perempuan yang sangat inspiratif yang bergerak untuk meningkatkan kemajuan Pendidikan.

etiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran yang layak. Termasuk anak-anak jalanan dan anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Melihat ada kesenjangan antara si kaya dan si miskin, Sri Rossyati (67) dan Sri Irianingsih (67) mendirikan Sekolah Darurat Kartini, sekolah gratis bagi anak-anak jalanan dan anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Kini, 26 tahun sudah ibu kembar ini mengelola Sekolah Darurat Kartini. Mereka bersyukur sudah banyak lulusan yang telah meraih sukses dan bekerja di berbagai bidang.

Rossy dan Rian dibesarkan dari keluarga berkecukupan. Mengenyam pendidikan di sekolah swasta, hati mereka berdua bergejolak ketika melihat perbedaan kondisi antara anak-anak murid sekolah swasta dan anak-anak murid sekolah rakyat.

“Di zaman penjajahan namanya masih sekolah rakyat. Murid-muridnya sangat miskin. Mereka tidak memakai sepatu saat bersekolah,” kenang Rossy ketika ditemui Bintang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta.

Dari situ hati Rossy tergerak untuk memperbaiki kehidupan anak-anak yang berasal dari keluarga tak mampu. Setelah terendap sekian lama, niat mulia tersebut akhirnya diwujudkan Rossy pada 1990. Ia mendirikan Sekolah Darurat Kartini di sebuah lahan luas tempat pembuangan sampah di bilangan utara Jakarta.

“Tempat itu sekarang menjadi Mal. Dulu tempat anak-anak gelandangan mencari sampah, mencari makan dari sisa makanan yang dibuang,” cerita Rossy. 

Di tempat itu Rossy mengajar banyak pelajaran. Rossy mengaku senang bisa membagi ilmunya kepada anak-anak yang membutuhkan.

Anak Petani Cerdas merupakan komunitas yang digagas oleh Heni Sri Sundani dengan tujuan menuntaskan kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan. Komunitas ini bergerak untuk memberikan pendampingan belajar sebagai upaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi anak-anak petani dan keluarga marjinal.

Komunitas Anak Petani Cerdas awalnya hanyalah sebuah perpustakaan dari koleksi buku yang dibawa oleh Heni sepulang dari Hongkong di tahun 2011. Dari perpustakaan sederhana itu, Heni memulai program pengajaran sederhana, mulai dari mengenalkan anak-anak pada buku, komputer hingga internet. Sejak kecil, Heni memang sudah punya cita-cita menjadi seorang guru.

Pengalaman pribadinya sebagai seorang anak yang lahir dan dibesarkan dalam kondisi ekonomi yang sulit menjadi latar belakang Heni mendirikan sarana pendidikan bagi anak-anak. Heni yakin, pendidikan bisa jadi jembatan untuk mereka meraih mimpinya.

ama Saur Marlina Manurung atau yang akrab disapa Butet Manurung, akan terbayang nama besar “Sokola Rimba”. Sekolah ini bukan sekolah biasa. Ini merupakan sekolah rintisan bagi anak-anak Orang Rimba atau Suku Kubu di pedalaman hutan Jambi. Butet Manurung merupakan orang di balik berdirinya Sokola Rimba. Berdiri sejak 2003, Sokola Rimba merupakan konsep pendidikan bagi masyarakat adat atau suku terpencil di Indonesia. Hingga saat ini, Sokola Rimba yang kemudian berubah nama menjadi Sokola Institute sudah merintis hingga 17 program di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat kepada lebih dari 15.000 masyarakat adat untuk bisa mengenyam pendidikan formal.

DAFTAR PUSTAKA

Khayati, E. Z. (2008). Pendidikan dan independensi perempuan. Musawa Jurnal Studi

Gender dan Islam, 6(1), 19-35.

Syamsiyah, D. (2015). Perempuan dalam Tantangan Pendidikan Global: Kontribusi Kaum

Perempuan dalam Mewujudkan Millenium Development Goals. PALASTREN Jurnal

Studi Gender, 8(2), 225-242.

Hizriyani , Rina. (Tanpa Tahun). Implementasi Perempuan Terhadap

Pendidikan Anak Usia Dini. Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender

Dan Agama Volume: 12. Nomor: 1

0 komentar:

Posting Komentar