9.11.22

PERANAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

PERANAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

PEREMPUAN SEBAGAI AGENT OF CHANGE DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu Arundati Shinta

Nama   : Ramahwati

NIM    : 21310410037

Kelas Psikologi Reguler

 

    Persoalan sampah tidak akan pernah selesai, perilaku konsumtif masyarakat dan kurangnya pengetahuan dalam menangani masalah sampah turut mempengaruhi. Hal itu juga yang akan menimbulkan persoalan dibeberapa tempat akibat dibatasinya distribusi sampah dari masyarakat dikarenakan kapasitas TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang semakin berkurang. Diperlukan langkah bijak serta peranan masyarakat dalam mengelola sampah. Peranan ini ditujukan agar dapat didirikan sebuah program berkelanjutan yang nantinya dapat mendorong masyakarat untuk tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menjadi budaya. Saat ini banyak di temukan program dalam rangka mengurangi sampah, yaitu  dengan mengolahnya hingga dapat  memberi manfaaat ekonomi serta mendapat apresiasi berupa penghargaan dari  pemerintah daerah setempat. Pengolahan sampah yang paling umum dilakukan masyarakat berupa mengolahnya menjadi barang kerajinan yang dapat menjadi sumber penghasilan, mengolahnya menjadi pupuk dan yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan dibeberapa wilayah berupa adanya program bank sampah. Untuk itu, saya akan menunjukkan beberapa program yang didalamnya terdapat peran perempuan dalam hal menangani sampah. Mengingat perempuan mempunyai peran lebih dalam pengelolaan lingkungan hidup jika dibanding dengan laki-laki.

    Bank sampah, adalah program untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (reduce,reuse,recycle). Program bank sampah tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2021 tentang pengelolaan sampah pada bank sampah. Program ini disebut juga upaya untuk mengurangi sampah dengan konsep pengumpulan sampah kering yang dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Masyarakat yang menabung juga disebut nasabah serta memilki buku tabungan. Sampah yang disetorkan dalam bank sampah berupa sampah kering (sampah plastik, sampah kertas, sampah logam maupun sampah kaca) dan saat menyetorkan harus sesuai dengan berat minimal yang telah disepakati sebelumnya dalam program bank sampah tersebut. Saat menyetorkan, sampah-sampah itu dipilah berdasarkan jenisnya kemudian ditimbang dan dicatat dalam buku tabungan nasabah. Nominal dalam buku tabungan disesuaikan dengan berat sampah yang disetorkan setelah dikalikan dengan harga sampah per satuan, karena setiap jenis sampah dihargai dengan harga yang berbeda. Dalam foto ini menunjukkan salah satu pengurus bank sampah Kadipaten yang sedang menimbang sampah dari nasabah dengan jenis sampah kertas. Bank sampah Kadipaten sudah berjalan sekitar 4 tahun dan mendapat respon baik dari masyarakat sekitar.Jam operasional bank sampah dilakukan setiap hari Minggu mulai pukul 10.00 WIB.

Peran perempuan lain dalam pengelolaan sampah, berupa kreativitasnya merubah limbah plastik menjadi barang bernilai jual. Kepedulian Bu Ismi terhadap lingkungan hidup mendorongnya untuk dapat merubah limbah plastik menjadi barang bernilai seni serta dapat memberi manfaat ekonomi. Hal itu membuktikan jika kreativitas tidak terbatas pada media dan gender kita sebagai manusia. Dalam foto tersebut menggunakan limbah bola ping pong sebagai kepala kucing serta tutup kemasan berbentuk setengah lingkaran, seperti tutup kemasan pada produk makarizo hair energy spray sebagai tubuh kucing, yang jika digabungkan akan menggambarkan posisi kucing sedang duduk. Antara kepala dan badan dihubungkan menggunakan kawat serta terdapat ekor yang berasal dari pemanasan limbah plastik yang dibentuk menyerupai ekor kucing. Agar lebih menarik, maka diberi tambahan warna menggunakan cat. Ketertarikan Bu Ismi dalam mengubah sampah melalui kreativitasnya mampu membawa Kampung Taman yang berada di Kompleks Pasar Ngasem dikenal menjadi kampung pengelola sampah.

Selanjutnya peranan perempuan dalam pengelolaan sampah berupa pembuatan pupuk kompos yang berasal dari kotoran hewan ternak (kambing). Kotoran hewan dianggap limbah bagi mereka yang kurang bisa memanfaatkannya serta dipandang sebagai sesuatu yang kotor, berbau dan menjijikkan sehingga tak jarang bermunculan spekulasi jika perempuan kurang mengambil peran dalam pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan (kambing) tersebut. Namun ditangan mbak Yuyun, warga Kelurahan Wijirejo berhasil merubah kotoran hewan ternak (Kambing) menjadi pupuk kompos yang sangat baik bagi pertumbuhan tanaman, Selain bisa menjadi sumber penghasilan, bahan pupuk kompos mudah dicari karena hanya memanfaatkan kotoran hewan ternak,hal itu juga menjadi salah satu perwujudan dari kepedulian terhadap lingkungan hidup.


DAFTAR PUSTAKA

“ Apa Itu Bank Sampah dan Apa Manfaatnya”. https://dlh.luwuutarakab.go.id/ . 29 Juli 2017. Diakses pada 9 November 2022. https://dlh.luwuutarakab.go.id/berita/7/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya.html

“Apa Itu Bank Sampah? Pengertian, Mekanisme, dan Manfaatnya”. https://www.rumah.com/ .Diakses pada 9 November 2022. https://www.rumah.com/panduan-properti/bank-sampah-63229

 



 

 

0 komentar:

Posting Komentar