Peranan Perempuan Dalam Pengelolaan Sampah
Essay Ujian Tengah Semester
Nama : Ira Prastiwi
NIM : 21310410060
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta,
M.A.
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Perempuan dan Prespektif Gender
Prespektif gender disituasi saat ini membuat perempuan merasa memiliki batasan-batasan pada dirinya dalam melakukan suatu hal. Gender merupakan konsep kultural yang membuat perbedaan diantara laki-laki dengan perempuan baik dalam hal peran, mentalitas perilaku dan karakteristik emosional yang telah berkembang dalam kehidupan masyarakat saat ini. Bicara tentang perempuan pastinya berkaitan dengan gender. Pola pikir masyarakat yang telah berkembang dalam budaya menambahi bias gender yang kemudian membuat wanita atau perempuan memiliki keterbatasan dalam meakukan suatu hal.
Peran Perempuan dalam Masyarakat dan Lingkungan
Dewasa ini keikutsertaan wanita dalam mencapai tujuan pembangunan sangat diharapkan. Seperti yang kita ketahui bahwa pada dasarnya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya yaitu dengan cara berhubungan dengan individu lain. Dengan bergaul bersama individu lain, membuka kesempatan bagi perempuan untuk bisa menyatakan diri serta mengembangkan kemampuannya. Hubungan antar pribadi ini bisa menumbuhkan perasaan diterima, dihargai-tidak dihargai, ditolak dan diakui-tidak diakui. Selain itu dari hubungan antar pribadi, individu dapat lebih mengenal dirinya sendiri, bisa mendapatkan penilaian dan juga memberikan penilaian.
Partisipasi perempuan yakni dalam proses pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sistem pengelolaan sampah terpadu. Keterlibatan perempuan dalam proses pengelolaan sampah merupakan salah satu aspek teknis dalam proses menanggulangi persoalan sampah yang semakin hari semakin kompleks. Contohnya Peran Perempuan dalam Pengelolaan Sampah botol plastik, Pengumpulan sampah botol plastik tersebut merupakan ide dan gagasan salah satu perempuan yang peduli terhadap lingkungan dan sadar akan bahaya pembakaran sampah, sehingga sampah tersebut didaur ulang pengelolaan sampah botol plastic tersebut merupakan program mandiri yang dibentuk dan didirikan oleh masyarakat.
Sejak awal terbentuk yang dimana pencetus dan anggota pengurusnya adalah perempuan yang memiliki tujuan yang sama yaitu selain untuk mata pencaharian, dengan mendaur ulang botol plastic itu bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Adapun peran perempuan dalam proses daur ulang botol tersebut seperti Peran aktif. Peran aktif merupakan salah satu jenis peran yang diberikan oleh anggota kelompok kepada individu untuk bertanggung jawab dalam suatu posisi disebuah kelompok sebagai aktifitas kelompok, seperti pengurus, pejabat, dan lainnya sebagainya. Dan individu tersebut menjalankan perannya dengan baik dan bersedia bertanggung jawab serta memberikan respon positif terhadap kemajuan suatu kelompok. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan Peran aktif perempuan dalam pengelolaan sampah botol terfokus kepada peran yang dimainkan oleh Ketua sekaligus pendiri daur ulang yang dimana ketua bertanggung jawab lebih besar kepada masyarakat dan nasabah dalam proses berkembang dan kemajuannya kegiatan tersebut.
Sistem Pengelolaan Sampah
Sampah merupakan perwujudan dari suatu bahanbahan tertinggal yang tidak diinginkan selepas berakhirnya suatu kegiatan atau aktivitas. Sampah adalah pengaruh atau akibat disebabkan oleh adanya aktivitas yang dilaksanakan oleh manusia, namun pada dasarnya sampah sampah merupakan suatu sisa yang tidak terpakai dari hasil adanya kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup yang belum mempunyai nilai ekonomi.
Recycle (mendaur ulang) barang yang sudah digunakan atau tidak dapat digunakan dapat dilakukan proses daur ulang dengan memanfaatkan sampah menjadi suatu barang yang dapat terpakai dang mengolah barang yang sudah terbuang menjadi suatu barang yang baru dan dapat digunakan serta memiliki nilai ekonomi.
Dalam kegiatan tersebut bahwa peran
aktif yang dilakukan oleh ketua pengolahan sampah botol plastik sebagai agen
perubah pola pikir masyarakat yang dulu berpikir bahwa sampah ketika sudah
sibuang dan dibakar akan selsesai nyatanya ketika sampah itu dibakar akan
menimbulkan masalah baru, terlebih lagi jika proses pembakarannya dilakukan dilingkungan
dekat rumah oleh karena itu ketua bank sampah berperan aktif dalam mengubah
kebiasaan
masyarakat mebakar sampah dengan
mengusulkan pembentukan bank sampah yang tentunya dengan kerja sama antar
masyarakat itu sendiri dan hal tersebut berhasil terlaksanakan hingga saat ini.
serta sekaligus sebagai Agen sosialisasi penggerak masyarakat untuk turut andil
dalam kepengurusan dan berjalannya kegiatan daur ulang tersebut.
Daftar pustaka
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53421/1/PUTRI%20AYU%20RIZKIA-FDK.pdf
0 komentar:
Posting Komentar