NAMA : MUHAMMAD REZALDHI
NIM : 21310410030
KELAS : KARYAWAN SJ
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati
Shinta, MA
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada
material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat yang bersumber dari
berbagai aktivitas seperti rumah tangga, sampah pertanian, sampah sisa
bangunan, sampah dari perdagangan dan perkantoran, serta sampah dari industri.
Sampah yang paling banyak dihasilkan berasal dari sampah rumah tangga .
Proses pengelolaan sampah terdiri dari beberapa
tahapan, yakni cegah atau reduce (mencegah atau meminimalisir penggunaannya),
reuse (memperpanjang masa pemakaian atau memanfaatkan kembali), recycle
(mendaur ulang sampah menjadi barang baru), energy recovery (menangkap energi
yang ada pada sampah atau menjadikan sampah sebagai sumber energi alternatif).
Dalam pengelolaan sampah, wanita
memiliki peran penting untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. perempuan
dalam pengelolaan sampah yang mempunyai nilai ekonomis dan berbasis kearifan
lokal, selain itu juga perempuan melakukan pengolahan dan pemanfaatan sampah
adalah Peran penting bagi perempuan dalam pengelolaan lingkungan dengan
memanfaatkan sampah yang bernilai ekonomi di masyarakat . Perempuan mengolah
sampah untuk menciptakan lingkungan lebih bersih dan menambah ekonomi keluarga.
Pengelolaan sampah organik dibuat pupuk kompos, sementara untuk sampah
anorganik dibuat berbagai bentuk handicraft dan berbagai perlengkapan kebutuhan
rumah tangga. Kegiatan pengelolaan sampah dilaksanakan dengan memanfaatkan
potensi lokal, pengelolaan sampah yang dilakukan dapat mengakrabkan Ibu-Ibu dan
secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pelibatan masyarakat dalam
mengendalikan sampah dalam skala rumah tangga, agar efektif maka diperlukan
adanya partisipasi perempuan. Partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah
skala rumah tangga diperlukan, karena perempuan memiliki peran sentral dalam
rumah tangga. Peran tersebut berupa mendidik dan membangun kesadaran akan
pentingnya memelihara lingkungan. Berdasarkan uraian tersebut, maka partisipasi
perempuan memiliki peran yang cukup penting dalam pengelolaan lingkungan guna
mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan (Hakim, 2010). Perempuan adalah seorang
manejer yang paling baik dalam penanganan lingkungan hidup, hal ini terbukti
dari hasil kajian yang menunjukkan peran serta yang telah banyak dilakukan
perempuan dalam bersentuhan lanngsung dengan lingkungan dan sumber daya alam
(Irwan, 2009). Partisipasi perempuan sangat berkolerasi dengan kualitas
lingkungan, hal tersebut dibuktikan jika perempuan aktif dalam pengelolaan
lingkungan maka lingkungan akan menjadi bersih, teratur, indah, dan hijau (Irwan, 2009).
Kebiasaan perempuan dalam kesehariannya menjaga keluarga terutama dalam
mengurus rumah tangga
Perempuan seolah hanya dijadikan sebagai obyek, yang
sekedar memakai bahan-bahan konsumsi rumah tangga, dan tanpa adanya edukasi
dalam pemahaman terkait dengan bahaya dari bahan-bahan tersebut terhadap diri,
keluarga dan lingkungannya. Tujuan Millenium Development Goals 2015 perempuan
terlibat ikut serta dalam hal pengelolaan lingkungan, agar perempuan memiliki
pemahaman betapa pentingnya lingkungan. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka
perempuan sangat diharapkan memiliki peluang untuk ikut berperan dalam hal
pemeliharaan lingkungan khususnya pencegahan pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan oleh sampah. Program pemberdayaan perempuan ditujukan untuk
meningkatkan kualitas hidup, peran serta aktif perempuan di masyarakat dalam
hal pencemaran dan pengelolaan lingkungan hidup, melalui kehidupan sosial
budaya yang mengintegrasikan nilai-nilai kerifan
referensi :
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1083/2/4%20BAB%20II.pdf
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jgej
0 komentar:
Posting Komentar