Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan
Disusun Oleh: Clarita Savdurin (21310410031)
Kelas Reguler A
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta
.jpeg)
“Peranan Perempuan Dalam Pengelolaan Sampah”
Dalam bahasa Sansekerta kata perempuan diambil dari kata per + empu + an. Per, memiliki arti mahluk, dan empu, yang berarti mulia, tuan, mahir. Peran perempuan dalam keluarga adalah sebagai anak untuk orang tuanya, sebagai seorang istri untuk suaminya dan sebagai seorang ibu untuk anak-anaknya. Sedangkan pada peran yang lain, perempuan juga punya tanggung jawab secara sosial sebagai bagian dari masyarakat. Peran perempuan nyatanya sangat dibutuhkan dalam segala bidang kehidupan manusia. Perempuan harus serba bisa, untuk dapat memenuhi tuntutan dunia.
Pengelolaan lingkungan khususnya sampah, selalu menjadi topik dan masalah lingkungan yang tak akan habis dibahas. Dibalik pengelolaan sampah, ada perempuan perempuan hebat yang sedia dan berdedikasi tinggi dalam menjaga Lingkungan. Dari hasil penelusuran, kami menemukan perempuan perempuan hebat, yang luar biasa dalam pengelolaan sampah di bank sampah, budidaya maggot, dan membuat kerajinan dari sampah.
Perempuan hebat yang pertama, sebut Saja Bu Rike. Perempuan hebat kelahiran 1971 ini, merupakan seorang yang aktif dalam menjaga lingkungan dari sampah. Sekitaran tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 menyerang, Bu Rike sudah aktif mengolah sampah menjadi kerajinan yang cantik dan bernilai jual. Bu Rike Juga aktif mengelola bank sampah di lingkungan RW setempat. Beliau juga merupakan bagian promosi di Forum Bank Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta. Selain kerajinan ada juga kompos yang diolah dari sampah sisa makanan. Dibalik itu, ternyata ada hambatan dan masalah yang dihadapi, salah satunya ada biaya. Walaupun mendapatkan biaya dari RW setempat sebagai dukungan bagi ibu Rike, namun dalam proses pasti ada kekurangan. Tapi itu tak menjadi hambatan bagi Ibu Rike dalam memajukan dan mengembangkan usaha pengolahan kerajinan dari sampah. Buktinya dengan ikut serta dalam banyak pameran dan aktif bersama Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta. Selain itu juga aktif bersama ibu-ibu yang lain dan mendampingi pemuda di lingkungannya untuk mau mengolah sampah menjadi sesuatu yang berharga.
Perempuan hebat yang kedua, berasal dari Bank Sampah Sorosutan, RW 5. Sebut saja Bu Rumi, ketua Bank sampah di Sorosutan, Yogyakarta bank sampah ini telah berdiri dari tahun 2017 sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan. Menurut Bu Rumi, beliau sangat senang sekali ketika ada anak muda yang ingin tahu lebih banyak tentang pengolahan di bank sampah, karena di zaman ini sangat sedikit anak muda yang mau peduli terhadap sampah. Bu Rumi mengungkapkan bahwa, keuntungan yang didapatkan beliau dari bank sampah adalah, beliau jadi lebih peduli terhadap lingkungan dan punya pengetahuan tentang pembuatan pupuk.
Perempuan hebat yang ketiga, tak kalah dari ibu-ibu hebat lainnya, beliau merupakan seorang perempuan yang berdedikasi juga dalam merawat lingkungan. Mengumpulkan sampah yang kemudian dilakukan sebagai mata pencaharian. Ibu yang dipanggil dengan sebutan Buk Siti selain mengolah sampah, beliau bersama anak lelakinya juga memiliki ternak maggot. Sampah sisa yang dihasilkan dari hasil olah dan pengolahan kemudian akan di berikan sebagai makanan untuk maggot. Usaha ternak maggot dimulai sejak tahun 2020. Kendala yang mereka hadapi yaitu di bagian pemasaran, namun itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus berjuang bagi lingkungan dan masalah sampah.
Ibu-ibu hebat di atas, menggambarkan betapa pentingnya peran perempuan dalam menjaga dan merawat lingkungan. Perempuan Indonesia harus lebih peka dan peduli terhadap masalah sampah, karena sampah tanggung jawab kita bersama. Kalau buka kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi
Sumber Referensi:
Magdalene. 6 januari 2021. antara wanita dan perempuan apa bedanya . Diakses pada Rabu, 9 November 2022 dari
https://magdalene.co/story/antara-wanita-dan-perempuan-apa-bedanya
0 komentar:
Posting Komentar