Essay Ujian Tengah Semester
Psikologi Lingkungan
Disusun Oleh:
Nabila Tus Sangadah (21310410038)
Kelas : Reguler A
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Peranan Wanita Dalam mengelola sampah
menjadi kerajinan yang bernilai besar
Gerakan Wanita dalam pengelola sampah di bank sampah
Peranan
Wanita dalam membudidaya maggot (lalat jenis black soldier fly)
Sampah merupakan material dari aktivitas manusia yang
tidak memiliki ketertarikan, karena harus di Kelola. Tanpa pengelola secara
baik dan benar sampah dapat menimbulkan kerugian sebab akan menyebabkan banjir,
menimbulkan bau busuk, mengganggu keindahan, meningkatnya pemanasan iklim dan ancaman
meningkatnya berbagai penyaakit. Sampah menjadi masalah di Indonesia yang
memeberikan dampak negative baik pada kesehatan masyarakat maupun
lingkungannya. Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus meminimalisir sampah
dan mendaur ulang agar dapat memanfaatkannya kembali.
Pengelolaan sampah adalah pengolahan, pengumpulan,
pengangkutan, mendaur ulang dari material sampah. Pengelolaan sampah ini
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery).
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas,
atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis
zat. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di
area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan
untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan
sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, lahan
yang digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan lahan. Saya survei ke beberapa
perempuan hebat, mereka telah mengelola sampah menjadi keuntungan yang mereka
dapatkan.
Terkait contoh di atas yang sudah saya survei mengenai
peran perempuan hebat dalam mengelola sampah menjadi sebuah kerajinan dengan
nilai jual yang cukup besar. Sebagai contoh pertama yaitu dengan Ibu ricke dia
menambung sampah plastik, sisa kain, kardus, cangkang telur, dll sebagai bahan
pembuatan kerajinannya. Bukan hanya ibu ricke saja yang mengelola sampah
tersebut tetapi seluruh Rt setempat, kumpulan ibu-ibu tersebut selalu
menyetorkan dan menjualnya di pameran di DLH (Dinas Lingkungan Hiup). Ibu Ricke
ketua menjadi ketua promosi dari hasil kerajian teman-temannya, ia biasanya mempromosikan
di WA Grup. Karya ia juga pernah di beli oleh Kepala Dinas setempat.
Survei kedua yang saya temui yaitu Ibu Rumi, ia adalah
ketua Bank Sampah Sorosutan. Gerakan perempuan dalam pengelolaan sampah di Bank
Sampah Sorosutan merupakan gerakan sosial yang bersifat organisasi masyarakat, Ibu
Rumi mengajak perempuan-perempuan di Rw 05 untuk bergabung dalam gerakan
pengelolaan sampah dengan cara yang persuasif sebagaimana sifat dari teori
gerakan sosial baru. Kesadaran pada perempuan untuk membentuk gerakan
pengelolaan sampah dilatarbelakangi adanya sifat feminin pada perempuan
sehingga mereka peduli terhadap kondisi lingkungan yang kumuh dan membentuk
gerakan pengelolaan sampah melalui bank sampah. Menurut dia banyak keuntungan
yang ia dapatkan bukan hanya ilmu dan lingkungan bersih tetapi kerukunan
lingkungan dan bisa mengelola pupuk untuk tumbuhan mereka. Saat saya datang ke
tempat itu, saat itulah Bu Rumi sangatlah senang dengan adanya saya karena di
jaman sekarang ini sedikit remaja atau pemuda yang peduli terhadap sampah.
Survei ketiga yang saya temui juga sangatlah hebat, ia
eorang perempuan hebat yang Membudidaya maggot atau belatung dari lalat
jenis black soldier fly untuk pakan alternatif ternak, sekaligus meminimalkan
sampah organik untuk di manfaatkan dengan baik yang terus meluas di sejumlah
wilayah di Yogyakakrta. Beliau bernama Bu Siti Fatimah, ia mengelola maggot
bersama keluarganya di rumah bersama anak lelakinya. Ternak maggot tersebut sudah
mulai sejak 2020 lalu, sejak adanya covid-19. Ia dan anak laki-lakinya sering
mengikuti deminar dan pameran bahkan ia menjual maggot dan telurnya. Apalagi
jika diihat dari sisi lain bahwa ternak maggot mempunyai nilai ekonomisnya
sangat menjanjikan. Tetapi itu juga balik lagi kepada pemasarannya, sebab
terkadang ia mengalami kendala, hal tersebut tidak membuat mereka patah
semangat.
Dari orang-orang di atas merupakan salah satu
perempuan hebat yang saya temui, sebab mereka telah menjaga lingkungan. Mereka telah
melakukan hal-hal baik itu lah peran perempuan dalam mengelola sampah. Tetapi kita
juga jangan mau kalah dan harus membuktikan bahwa kita juga bisa berbuat hal
baik dan memperbaiki lingkungan yang lebih baik. Jika bukan kita yang melakukan
lalu mau siapa lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Parinduri, S. K., Ikram, A.,
Amalia, N., Deliana, R., & Robby, P. A. (2022). Pendampingan Masyarakat
Sadar Lingkungan (MASDARLING) Kelola Sampah Kelurahan Bojongkerta Kota Bogor
2021: Bantal Ecopyle. Jurnal Buletin Al-Ribaath, 19(1), 88-95.
0 komentar:
Posting Komentar