9.11.22

PERANAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLA SAMPAH

 

Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Lingkungan

Disusun Oleh:

Nabila Tus Sangadah (21310410038)

Kelas : Reguler A

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



Peranan Wanita Dalam mengelola sampah menjadi kerajinan yang bernilai besar


Gerakan Wanita dalam pengelola sampah di bank sampah


Peranan Wanita dalam membudidaya maggot (lalat jenis black soldier fly)



Sampah merupakan material dari aktivitas manusia yang tidak memiliki ketertarikan, karena harus di Kelola. Tanpa pengelola secara baik dan benar sampah dapat menimbulkan kerugian sebab akan menyebabkan banjir, menimbulkan bau busuk, mengganggu keindahan, meningkatnya pemanasan iklim dan ancaman meningkatnya berbagai penyaakit. Sampah menjadi masalah di Indonesia yang memeberikan dampak negative baik pada kesehatan masyarakat maupun lingkungannya. Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus meminimalisir sampah dan mendaur ulang agar dapat memanfaatkannya kembali.

Pengelolaan sampah adalah pengolahan, pengumpulan, pengangkutan, mendaur ulang dari material sampah. Pengelolaan sampah ini dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padatcairgas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, lahan yang digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan lahan. Saya survei ke beberapa perempuan hebat, mereka telah mengelola sampah menjadi keuntungan yang mereka dapatkan.  

 

Terkait contoh di atas yang sudah saya survei mengenai peran perempuan hebat dalam mengelola sampah menjadi sebuah kerajinan dengan nilai jual yang cukup besar. Sebagai contoh pertama yaitu dengan Ibu ricke dia menambung sampah plastik, sisa kain, kardus, cangkang telur, dll sebagai bahan pembuatan kerajinannya. Bukan hanya ibu ricke saja yang mengelola sampah tersebut tetapi seluruh Rt setempat, kumpulan ibu-ibu tersebut selalu menyetorkan dan menjualnya di pameran di DLH (Dinas Lingkungan Hiup). Ibu Ricke ketua menjadi ketua promosi dari hasil kerajian teman-temannya, ia biasanya mempromosikan di WA Grup. Karya ia juga pernah di beli oleh Kepala Dinas setempat.

 

Survei kedua yang saya temui yaitu Ibu Rumi, ia adalah ketua Bank Sampah Sorosutan. Gerakan perempuan dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Sorosutan merupakan gerakan sosial yang bersifat organisasi masyarakat, Ibu Rumi mengajak perempuan-perempuan di Rw 05 untuk bergabung dalam gerakan pengelolaan sampah dengan cara yang persuasif sebagaimana sifat dari teori gerakan sosial baru. Kesadaran pada perempuan untuk membentuk gerakan pengelolaan sampah dilatarbelakangi adanya sifat feminin pada perempuan sehingga mereka peduli terhadap kondisi lingkungan yang kumuh dan membentuk gerakan pengelolaan sampah melalui bank sampah. Menurut dia banyak keuntungan yang ia dapatkan bukan hanya ilmu dan lingkungan bersih tetapi kerukunan lingkungan dan bisa mengelola pupuk untuk tumbuhan mereka. Saat saya datang ke tempat itu, saat itulah Bu Rumi sangatlah senang dengan adanya saya karena di jaman sekarang ini sedikit remaja atau pemuda yang peduli terhadap sampah.

 

Survei ketiga yang saya temui juga sangatlah hebat, ia eorang perempuan hebat yang Membudidaya maggot atau belatung dari lalat jenis black soldier fly untuk pakan alternatif ternak, sekaligus meminimalkan sampah organik untuk di manfaatkan dengan baik yang terus meluas di sejumlah wilayah di Yogyakakrta. Beliau bernama Bu Siti Fatimah, ia mengelola maggot bersama keluarganya di rumah bersama anak lelakinya. Ternak maggot tersebut sudah mulai sejak 2020 lalu, sejak adanya covid-19. Ia dan anak laki-lakinya sering mengikuti deminar dan pameran bahkan ia menjual maggot dan telurnya. Apalagi jika diihat dari sisi lain bahwa ternak maggot mempunyai nilai ekonomisnya sangat menjanjikan. Tetapi itu juga balik lagi kepada pemasarannya, sebab terkadang ia mengalami kendala, hal tersebut tidak membuat mereka patah semangat.

 

Dari orang-orang di atas merupakan salah satu perempuan hebat yang saya temui, sebab mereka telah menjaga lingkungan. Mereka telah melakukan hal-hal baik itu lah peran perempuan dalam mengelola sampah. Tetapi kita juga jangan mau kalah dan harus membuktikan bahwa kita juga bisa berbuat hal baik dan memperbaiki lingkungan yang lebih baik. Jika bukan kita yang melakukan lalu mau siapa lagi.

 

DAFTAR PUSTAKA 

Parinduri, S. K., Ikram, A., Amalia, N., Deliana, R., & Robby, P. A. (2022). Pendampingan Masyarakat Sadar Lingkungan (MASDARLING) Kelola Sampah Kelurahan Bojongkerta Kota Bogor 2021: Bantal Ecopyle. Jurnal Buletin Al-Ribaath19(1), 88-95.




 

0 komentar:

Posting Komentar