Perempuan dan pendidikan
adalah dua komponen yang berbeda namun saling terkait. Karena pendidikan adalah
sarana untuk mewujudkan keadilan humanis, bukanlah esensi pendidikan jika
sistem pendidikan tidak mengikutsertakan perempuan. Karena mengecualikan perempuan
dari pendidikan sama dengan menyebarkan kebodohan dalam rangka untuk
mengendalikan sejumlah kecil makhluk.
Perempuan sebagaimana telah
ditunjuk sebagai seorang ibu, untuk mengajarkan kepada anak-anaknya, memiliki
peranan paling penting dalam keluarga, seorang perempuan yang di harapkan mampu
melengkapi biduk rumah tangga nya, tidak hanya berprofesi sebagai anggota dalam
keluarga, sebagai istri dari suaminya dan sebagai pengajar dari anak-anaknya,
melainkan peran seorang perempuan lebih baik dari itu, perannya sebagai
pendidik, sebagai pemimpin, sebagai pekerja, sebagai perawat, semua itu
dilakukan oleh seorang perempuan sebagaiaman hak-haknya yang telah ditetapkan.
Kemampuan seorang ibu dalam
menegakkan akhlak anak-anaknya menunjukkan kemampuannya dalam menegakkan akhlak
bangsa. Pendidikan keluarga yang sebagian besar didominasi oleh pendidikan
seorang ibu, merupakan penyebab lahirnya generasi emas penerus bangsa. dibentuk
oleh ibu-ibu yang mendidik dan memperkenalkan anak kepada dunia. Tidak dapat disangkal
bahwa mengabaikan perempuan berarti mengabaikan setengah dari potensi
masyarakat, dan melecehkan perempuan berarti melecehkan semua orang karena
tidak ada seorang pun selain Adam dan Hawa yang tidak dilahirkan dari seorang
wanita.
Perkembangan teknologi di
bidang pendidikan juga memiliki dampak positif dan negatif di dunia sekarang
ini, seiring dengan kemajuan teknologi yang terus melaju dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, diperlukan pengawasan khusus agar penerapan teknologi ini
efektif. Perempuan memainkan peran yang sangat signifikan. Perempuan tidak
hanya dituntut untuk menjadi ibu, tetapi mereka juga dapat bekerja, dengan
sebagian perempuan memilih bekerja sebagai ibu rumah tangga dan dalam kapasitas
lainnya. Pendidikan yang baik adalah upaya yang disengaja dan terencana untuk
menciptakan lingkungan belajar dan proses belajar yang mendorong siswa untuk
secara aktif mengembangkan potensi diri dan membekali mereka dengan kekuatan
spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang dibutuhkan diri sendiri dan masyarakat bangsa dan
masyarakat.Negara.Konsekuensinya peran perempuan dalam pendidikan.
Perempuan dalam sebuah
keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak mudah. Selain tugas
mereka harus menyiapkan diri agar bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, mengikuti tanggung jawab lain beruba tanggung jawab punuh atas
anak-anak mereka baik itu jasmani, kasih sayang serta tidak kalah pentingnya
yaitu memenuhi kebutuhan akan penddidikan anak-anaknya. Pemenuhan atas
pendidikan anak tidak hanya sekedar memberikan anak kesempatan untuk belajar
serta disekolahkan melainkan peran perempuan dalam pendidikan dalam keluarga
secara garis besar yaitu perempuan sebagai pendidik, bagaimanapun kesebukan
perempuan pendidikan tidak boleh dilupakan. Selain itu juga perempuan juga
sebagai pelindung dan pemelihara, perempuan ialah sebagai dasar dari pendidikan
anak. Salah satu tugas nya itu membuat anak lebih dewasa dan mandiri, juga
mngajarkan kepada anak mana yang baik dan mana yang salah, agar dalam keadaan
zaman yang semakin berkembang pun si anak tetap dapat memilah mana yang baik
mana yang salah. Begitu pentingnya perkembangan partisipasi dari perempuan
terhadap perkembangan dunia pendidikan, dan juga peningkatan pengetahuan bagi
kelompok masyarakat kaum wanita, karena perempuan (Ibu) ialah “sekolah” bagi
anak-anak mereka. Pendidik yang paling pertama dan utama dalam kerluarga,
bahkan perempuan dapat menjadi indicator kekuatan seuatu bangsa. Perempuan tidak
hanya peduli terharap dirinya saja, tapi juga pada anak-anaknya. Tuntutan
perkembangan zaman dan teknologi membuat perempuan lebih bertindak kreatif dan
inovatif untuk mempertahankan pendidikan di Indonesia agar menjadi efektif
meskipun dengan adanya perkembangan zaman.
REFERENSI
Hurlock, E. B. (2012).
Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Abidin, Z. (2017).
Kesetaraan gender dan emansipasi perempuan dalam pendidikan Islam. Tarbawiyah:
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(01), 1-17.
0 komentar:
Posting Komentar