11.11.22

IBU GURU : PEREMPUAN MULIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI

 

Shafly Ardhya Saputra (20310410027) Psikologi B Kelas Karyawan

Essay Ujian Tengah Semester (UTS)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.


        

IBU GURU : PEREMPUAN MULIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI

            Pada era dahulu sebelum bangsa ini merdeka, dunia pendidikan hanya dapat dienyam dan diperuntukkan untuk kaum laki-laki. Perempuan dianggap hanya bisa dan dipaksa untuk tetap dirumah tanpa mengenyam pendidikan yang tinggi, sehingga berdampak pada dunia kerja yang nihil kaum perempuan juga. Namun, seiring berjalannya waktu lahirlah sosok perempuan hebat yang memperjuangkan emansipasi kaum perempuan. Perempuan itulah yang kini kita kenal sebagai Kartini, yang setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Kini berkat jasa Kartini itulah banyak perempuan dapat mengenyam pendidikan yang tinggi untuk mencapai cita-cita pekerjaan dan meperjuangkan hak-hak pribadinya sama seperti halnya hak kaum lelaki.

            Diantara banyak pekerjaan yang ada di dunia ini, saya ingin mengangkat tema kemuliaan seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang guru pengajar di sekolah. Penulis akan menyebutnya “Ibu” sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang wajib dihormati, bahkan sangat dihormati. Orang sukses mana yang tidak pernah lahir dari seorang Ibu apalagi juga mendapatkan tugas mulia sebagai guru untuk mencerdaskan anak-anak yang lain. Guru adalah profesi yang tidak semewah profesi kantoran yang lain. Guru juga tidak membuat pribadinya menjadi kaya. Namun, niat yang tulus mulia dari dirinya banyak orang-orang luarbiasa terlahir. Padahal di rumahnya Ibu tetaplah seorang Ibu rumah tangga yang kita kenal di dalam keluarga. Apakah kita pernah melihat kemualiaan itu selama ini?

            Sejatinya, menjadi seorang ibu rumah tangga tidak lantas hanya berdiam diri saja di dalam rumah. Bahkan menjadi seorang ibu rumah tangga membutuhkan bekal ilmu yang cukup, yang terkadang didapatnya tidak melulu melalui buku, majalah, google, atau youtube, namun justru melalui pengalaman yang dijalaninya alias otodidak. Dan kembali lagi, mereka tidak pernah menyerah pada kehidupan. Mereka terus mempertahankan perannya sebagai seorang ibu.

Ibu rumah tangga adalah “profesi” multi peran. Pagi-pagi buta seorang perempuan sudah diharuskan berperan sebagai housekeeping. Dilanjutkan menjadi koki, menyiapkan sarapan atau bekal untuk anak maupun suaminya. Setelah itu, beberapa perempuan akan berperan sebagai driver untuk mengantar anaknya sekolah. Atau bagi beberapa perempuan yang meniti karier, disaat suami dan anaknya sekolah, dia pun beranjak mencari nafkah di bidang kariernya. Malamnya perempuan akan berperan menjadi seorang guru bagi anak-anaknya. Selepas itu, perannya akan berubah menjadi perawat disaat salah satu anggota keluarganya sedang sakit. Dan masih banyak lagi peran-peran yang dimainkan perempuan di kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, tidak berlebihan jika saya menyebut bahwa peran perempuan sebagai ibu rumah tangga adalah profesi yang paling berisiko. Berisiko disini adalah dalam perspektif positif. Perempuan berperan mengurus dan mendidik anak. Terdapat risiko besar yang dipanggul oleh kaum perempuan, bagaimana jika mereka keliru dalam proses mengurus anak, mendidik anak, dan membesarkan anak? Percayalah, kekeliruan pada pekerjaan yang lain masih memungkinkan untuk diperbaiki, tetapi tidak dengan seorang ibu yang “bertugas” mengasuh, mendidik dan membesarkan anak-anaknya. 

Sebagai perenungan, mari kita kembali melihat ibu-ibu kita. Perempuan-perempuan perkasa yang selama ini tidak pernah menyerah akan kehidupan. Para supermom yang selalu utuh ada dan hadir untuk anak-anaknya. Tulisan ini didedikasikan untuk semua Ibu di seluruh dunia. Sehat selalu menyertai Ibu.


Daftar Pustaka

Harun, F.E. 2021. PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA IBU OLEH GURU TERHADAP EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS AWAL. Jurnal Prodi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Gorontalo.

https://indonesiamengajar.org/cerita-pm/morinta-rosandini/jurnal-guru-yuni diakses pada hari Jumat, 11 November 2022 pukul 11.23 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar