9.11.22

PERANAN PEREMPUAN DALAM MENGOLAH SAMPAH

 

 


PERANAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Fika Yuliyanti (21310410007)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Berbagai macam aktivitas dilakukan manusia untuk meningkatkan serta mencukupi kesejahteraan hidupnya dengan menghasilkan kebutuhan pokok berupa pangan, sandang dan papan yang dihasilkan dari sumber daya alam. Selain memproduksi barang-barang yang akan digunakan, aktivitas tersebut juga menghasilkan sisa akhir berupa limbah dan sampah yang sudah tidak di gunakan serta dibutuhkan untuk manusia, yang dimana sisa akhir tersebut semakin bertambah seiring bertambahnya hari dan waktu. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah penduduk (Chandra, 2006:111). Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat mendatangkan berbagai macam efek negatif, mendatangkan  vector penyakit seperti lalat, nyamuk, kecoa serta hama seperti tikus penyakit yang dapat disebabkan karena sampah ini sangat beragam antara lain adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), diare dan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Selain itu pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan, seperti pembakaran sampah, proses pembakaran sampah mengandung karbon monoksida dan jika terjadi terus menerus residu sisa pembakaran dapat mencemari tanah dibawahnya.

   Indonesia dinobatkan sebagai juara kedua dunia penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok (www.sciencemag). Bahkan, menurut hasil riset Greeneration, orang Indonesia rata-rata memanfaatkan 700 kantong plastik per tahun. Belum termasuk sampah dari barang-barang plastik lainnya, botol minuman dan wadah makanan, yang jumlahnya naik signiftikan. Oleh karena itu pengolahan sampah penting dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, perempuan yang identik dengan peran sebagai ibu rumah tangga yang dimana mengatur segala macam kegiatan dan pengelolaan di dalam rumah baik itu dari segi pengelolaan makanan dan kenyamanan serta kebersihan di dalam rumah, serta penanggung jawab akan kebersihan dan kesehatan keluarga mereka yaitu anak dan pasangan mereka. Terlepas dari pekerjaan mereka di kantor atau di luar, sistem pengelolaan dalam rumah tangga merupakan tanggung jawab dan tugas mereka sebagai ibu atau istri. Partisipasi dan peran perempuan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kenyamanan lingkungan mulai dari lingkungan rumah, lingkungan luar dengan membentuk atau terlibat langsung melalui suatu komunitas atau program lingkungan dan melakukan sosialisasi langsung ke sekitar lingkungan tempat tinggal mereka yang bergerak untuk mengajak masyarakat lainnya agar peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan lingkungan sekitar pemukiman mereka. Hal ini dapat lebih efektif karena perempuan lebih teliti dan tekun sehingga komunitas atau program yang dibentuk berkelanjutan akan berjalan dengan waktu menerus mendirikan komunitas lingkungan yang bergerak untuk mengajak kaum perempuan lainnya agar peduli dan melestarikan lingkungan sekitar pemukiman mereka.

    Perempuan dalam mengelola sampah dapat di lakukan dengan berbagai macam cara antara lain adalah membuat bank sampah, bank sampah sendiri merupakan tempat pengelolaan sampah yang menerapkan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) selain itu bank sampah menjadi tempat penyetoran sejumlah sampah lalu disortir berdasarkan jenis dan sampah yang telah disortir lalu ditimbang setiap per kilogram memilki nilai ekonomi yang dibentuk dan disepakati bersama dengan nasabah masyarakat setempat untuk menampung sampah yang memiliki nilai ekonomi, lalu ditabung sampai pada jumlah dan kurun waktu tertentu. Bank sampah merupakan pengelolaan sampah yang melibatkan dan berbasis masyarakat kegiatan pengelolaan sampah tersebut memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat sekitar berupa manfaat segi kebersihan, kesehatan, dan segi ekonomi. Cara lain yang dapat di lakukan oleh perempuan untuk mengelola sampah adalah membuat kerajinan tangan dari sampah-sampah seperti sampah botol minuman, kardus bekas kemasan, plastik bekas. Sampah-sampah tersebut bisa di jadikan kerajinan seperti membuat tempat pensil dari botol plastik, membuat celengan dari botol kalengan bekas. Lalu untuk mengatasi permasalahan sampah sisa dapur atau dedaunan kering perempuan bisa memanfaatkanya menjadi pupuk kompos, selain bisa untuk mengatasi permasalahan hasil dari pupuk tersebut juga dapat di manfaatkan untuk menyuburkan tanaman.

  

Daftar Pustaka

  

Widyanto Fitria Agnes , Suratman, dkk. 2020. Aplikasi Teknologi Model Pengelolaan Sampah Berbasis Online Melalui Salinmas ( Sampah Online Banyumas) Sebagai Upaya Penanganan Darurat Sampah. Purwokerto.

Purnaweni Hartuti. 2017. Bom Waktu Sampah. Jawa Tengah : Suara Merdeka.

Rizkia Putri Ayu. 2020. Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Paprika Kelurahan Bambu Apus Pamulang Kota Tangerang. Jakarta.

 

0 komentar:

Posting Komentar