6.11.22

MERINGKAS FILM YOUTUBE & OPINI SAYA TENTANG

 

Essay 2 Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Di susun oleh: Inge Zukhruf Warohmah  (22310420041)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

 


 

Topik


Most Dangerous Ways To School HIMALAYA (India)

sumber

https://www.youtube.com/watch?v=EEJpkEctSEA

Ringkasam

Memanjat, membeku, merangkak, selama empat hari tiga malam demi sebuah kehidupan yang lebih baik di masa depan. Di sebuah desa bernama Sangla di dekat sungai Zanskar, India terletak di sebuah pegunungan Himalaya. Tempat itu berada di ketinggia 4000 meter diatas permukaan laut, tempat dimana terdapat hamparan es sejauh mata memandang. Terlihat luar biasa, spektakuler, cantik tapi terkadang berbahaya.

 

Di desa itu terdapat anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan. Salah satunya Dorka gadis 12 tahun yang bercitacita untuk menjadi dokter sehingga dia dapat menolong banyak pasien.dalam setahun terdapat waktu dua minggu untuk liburan musim panas dan Sembilan bulan untuk kembali kekapung halaman tanpa bertemu dengan keluarga. Tidak hanya Dorka ada bula dua anak laki-laki lain yang mengikuti perjalanan panjang untuk mendapatkan sekolah. Bersama dengan ayah masing masing mereka berenam menyusuri sungai es bersama  selama empaat hari tinga malam. Masing-masing dari ayah mereka membawa beban 30 kilogram perbekalan selama perjalanan.

 

 Perjalanan sejauh 100 km berjalan diatas permukaan es sungai yang hampir mencair membuat perjalanan ini sangat berbahaya. Perjalanan di siang hari dimana terinya matahari dengan suhu 10 derajat celcius dan malam hari yang bisa turun hingga 30 derajat menambah beban fisik pada tubuh anak-anak itu. Setiap satu jam perjalanan terdapat 10 menit istirahat dan satu kali isstirahat paanjang di malam hari, dengan tempo yang seperti ini para ayag berharap tidak akan terlalu membebani fisik para anak-anak. Ketika malam hari mereka akan memanjat teping untuk bermalam dan istirahat menghindar dari aliran sungai yang berbahaya. Sesekali mereka juga harus memanjat tebung ketika tidak ada es di pinggir sungar karena mencair.

Permasalahan

Jarak tempuh yang sangat jauh untuk mendapat sebuah pendidikan demi masa depan yang lebih baik. Selain waktu dan beban fisik kondisi ekstrem yang menyertainya. Mereka berjuang mempertaruhkan nyawa selama perjalanan demi sebuah pendidikan formal.

Opini saya

Perjalan panjang dari sebuah desa yang bisa dibilang cukup pedalaman diatas pegunungan yang tinggi dimana akses jalan yang sangat ektreem bahkan sampai mempertaruhkan nyawa demi bersekolah dan mendapat ilmu pengetahuan. Anak-anak itu mengorbankan banyak hal untuk menggapai mimpi dimasa depan. Seharusnya kita meresa sangat bersyukur saat ini mampu bersekolah hingga perguruan tinggi tanpa banyak hal yang di korbankan seperti mereka. Sehingga sepatutnya kita harus belajar lebih rajin lagi milai dari sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar