MENGIKUTI LOMBA DALAM RANGKA HARI KESEHATAN MENTAL
SEDUNIA
Oleh:
Alfiantika Pratiwi (21310410094)
Kelas A (Reguler)
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A
Psikologi Lingkungan (Essay Prestasi)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Semester Ganjil T.A 2022/2023
Pada
tanggal 10 Oktober 2022 adalah Hari Kesehatan Mental Sedunia. Pada tanggal
tersebut juga Universitas Gadjah Mada Fakultas Psikologi mengadakan sebuah
lomba Instagram Reels dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia. Ada banyak
Mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45 yang juga mengikuti lomba
tersebut, termasuk saya. Dalam lomba tersebut menjunjung tema Kesehatan Mental:
Prioritas bagi Semua. Lomba tersebut diadakan secara bertahap, pada tanggal 28
September sampai 10 Oktober adalah waktu registrasi dan pendaftaran, dan
tanggal 11 Oktober sampai 20 Oktober adalah hari penjurian, sedangkan tanggal
21 Oktober adalah hari pengumuman. Sudah pada tahu belum kesehatan mental itu
apa? Menurut WHO kesehatan mental yaitu dimana kondisi individu yang dapat
mengelola stres dalam kehidupan yang wajar untuk bekerja secara produktif dan
menghasilkan, serta berperan dalam komunitasnya (Aula, 2019). Dalam hal ini
menjadi poin utama dalam kita menjaga diri kita diluar dari fisik kita. Banyak
sekali sekarang kasus-kasus yang terjadi akibat dari kesehatan mental yang
terganggu. Maka dari itu keshehatan mental itu menjadi poin penting dalam
menjaga tubuh kita, meskipun hal tersebut membutuhkan waktu dan sebuah proses.
Dalam perlombaan yang diadakan kemarin sangat dipenuhi antusias oleh semua
orang, karena lomba tersebut diadakan secara gratis dan hadiah yang diberikan
sangat lumayan besar. Banyak sekali kontestan-kontestan yang membuat Instagram
Rell dengan menarik sesuai kreatifitasnya masing-masing. Perlombaan ini
tergolong cukup mudah karena kami tinggal membuat sebuah video dan di upload di
rell instagram. Bahkan ketentuan-ketentuan dalam perlombaan tidak terlalu
rumit. Sebelum mengikuti saya merasa minder dalam membuatnya dikarenakan saya
membuat video tersebut sangat minim waktu dengan penutupan perlombaan. Video
saya pun bisa dikatankan tidak terlalu menarik, saya hanya membuat video biasa
tanpa ada tambahan sesuatu yang kreatif, karena mengingat waktu yang sudah
minim. Meskipun video saya tampil biasa saja saya tetap percaya diri untuk
mengirimkan video perlombaan tersebut. Tepat pada tanggal pengumuman kemarin
saya mengecek bahwa saya tidak mendapatkan juara dalam perlombaan tersebut.
Tapi hal itu tidak membuat saya putus asa karena masih ada
kesempatan-kesempatan diluar sana yang menanti untuk dipertarungkan lagi. Jadi
dari cerita ini ada sebuah pesan yang perlu teman-teman pahami, yaitu sebuah
Kesehatan Mental yang harus dijaga dan dipentingkan diluar dari kesehatan
fisik. Salam sehat dari saya untuk semuanya 😊
Referensi
Aula, A. G. (2019). Paradigma
Kesehatan Mental . Jurnal UNAIRNEWS.
0 komentar:
Posting Komentar