6.11.22

MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG INOVASI HIDUP

ELEGI MELODI



Oleh : Rina Widya A.

Program Studi Psikologi Inovasi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 2022

Essay 2

Essay ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti UTS

Mata kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu Ibu Dr.Arundati Shinta,MA


Topik : 

Seorang gadis penderita kanker yang berusaha keras dan semangat yang pantang menyerah untuk mewujudkan cita citanya menjadi seorang penyanyi. 

Sumber :

 Elegi melodi full movie https://youtu.be/SCsqbasLQ98

Ringkasan :

 Film diawali dengan adegan seorang pria bernama Rio yang sedang memberikan pidato di pemakaman ibunya, Tante Melani, atau yang biasa disebut Melodi. Rio menceritakan bagaimana ibunya dari dulu ingin sekali menjadi penyanyi tapi tidak pernah tercapai. Maka dibuatlah oleh Tante Melani sebelum ia meninggal, sebuah music video dengan lagu yang ia tulis di tahun 80-an. Selama pembuatan music video, mulai terungkap apa arti dari lirik lagu yang Tante Melani ciptakan. Sebuah dilema keluarga yang tidak asing bagi banyak orang akan tetapi setiap orang pasti memiliki persepsi yang berbeda-beda soal makna yang sang sutradara coba sampaikan. Mungkin pembahasan kali ini bisa kita mulai dari apa yang saya tangkap dari film ini.

Sekilas, lagu Tante Melani ini terdengar seperti lagu yang bertema kebahagiaan karena nada lagunya yang khas seperti lagu tahun 80 atau 90an. Akan tetapi, apabila didengar lebih baik liriknya, lagu ini merupakan isi curahan hati Tante Melani, Akan tetapi, menurut saya, hubungan Tante Melani dan Stella tidak hanya sebatas itu. Pada saat Tante Melani mengeluh tentang Stella, Rio pun menyangkal dan bilang bahwa pasti di dalam hati kecil cicinya, ia masih sayang pada mamanya. Dari situ saya mulai berpikir bahwa pasti ada latar belakang kenapa Stella tidak pernah menghubungi Tante Melani. Perkiraan saya, Tante Melani dan Stella pernah ada argumen hebat. Ini mungkin menyebabkan Stella membutuhkan waktu untuk menata pikirannya dan menjaga jarak merupakan pilihan yang tepat pada saat itu. Untuk beberapa orang, ini bisa memakan waktu berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tergantung dari perbedaan yang mereka miliki serta dinamika hubungan mereka.

Apalagi hubungan anak perempuan dengan ibunya pastinya lebih kompleks dibandingkan hubungan ibu dengan anak laki-lakinya. Ya, sekalipun anak perempuannya sudah berusia dewasa. Ada berbagai alasan kenapa mereka lebih sering berdebat, entah itu karena banyaknya perbedaan atau bahkan karena terlalu banyak kesamaan [1]. Bahkan anak perempuan yang menganggap ibunya sebagai best friend-nya pun tidak menutup kemungkinan mereka pernah berargumen yang berlangsung lama [1]. Menariknya lagi, menurut suatu artikel di Huffpost yang ditulis oleh Rosjke Hessaldine yang juga merupakan terapis ibu dan anak serta lektor di sebuah universitas, penyebab perkelahian antara anak perempuan dan ibunya adalah karena perbedaan generasi [2]. Perbedaan generasi disini adalah bagaimana di era sekarang, perlakuan masyarakat terhadap perempuan sudah sangat berbeda [2]. Perempuan sudah memiliki lebih banyak kesempatan, entah itu pendidikan, pekerjaan, hak bersuara, dan juga kedudukan yang sedikit lebih tidak timpang dibandingkan laki-laki. Jadi, saran atau bahkan sindiran halus dari ibu yang lahir di era dimana keluarga sangat menganut nilai-nilai patriarki mungkin akan terkesan merendahkan dari perspektif si anak perempuan, begitu pula sebaliknya. Bahkan sesederhana cara berpakaian pun dapat menimbulkan sebuah pertikaian antara ibu dan anak perempuannya. Tentunya, isu seksisme dan nilai patriarkis tidak bisa diaplikasikan ke hubungan ibu dan anak laki-lakinya. Jadi menurut saya, tidak masuk akal apabila kita membandingkan Stella dengan Rio.

Pesan :

saya melihat lagu Tante Melani ini menyimbolkan sebuah harapan akan hubungannya dengan anaknya, Stella. Bisa dilihat pada saat shooting untuk lirik awal lagunya, pada saat Tante Melani diberi instruksi untuk memperlihatkan ekspresi sedih, Tante Melani menjawab dengan ketus bahwa dia memang mau lagu ini memiliki kesan senang dan gembira. Ditambah juga lirik akhir lagu,

Selain pesannya yang menurut saya sangat dalam dan terbuka pada banyak interpretasi, film ini dapat membuat film yang seharusnya bertemakan sendu menjadi sesuatu yang sangat humoris. Karakter Tante Melani yang sangat nyeleneh, nyentrik dan menghibur pasti akan sangat disukai oleh banyak penonton. Apalagi dipadukan dengan karakter Akmal, sang ‘sutradara’ yang banyak menyisipkan omongan-omongan sembrono. Terlebih lagu yang diciptakan untuk film ini sangat kreatif, yang membuat banyak orang mungkin ingin mengunduh lagunya

0 komentar:

Posting Komentar