5.11.22

Meringkas Film YouTube dan Opini Saya Tentang Tempat Pembuangan Sampah Terbesar di Indonesia

 

Essay 2 Psikologi Lingkungan

Disusun Oleh :

Elfa Hidayaturrohmah (21310410032)

Kelas : Reguler A

Dosen Pengampu : Dr., Dra., Arunati Shinta., MA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Topik

Tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia

Sumber

 https://youtu.be/TbmD-3ud3gI

Ringkasan

Bantar Gebang adalah tempat pembuangan sampah terbesar, lebih dari 7.000 ton jika sampah datang setiap hari. Diperkirakan 20.000 orang tinggal di bantar.

Masa kecil saya di Bantar Gebang itu indah karena dengan teman-teman kita bisa bermain di sawah, kita bisa berjalan di sekitar desa dan kemudian kita memiliki pengalaman yang benar-benar indah sebagai seorang anak dan kemudian mengubah semua tempat yang indah ini berubah menjadi TPA, sawah kami sekarang telah menjadi gunung.

Pada tahun 2004 Resa menciptakan sebuah kelompok untuk membangkitkan semangat hidup di TPA dari mendidik anak-anak untuk peduli lingkungan. Ide ini adalah membuat anak-anak  percaya bahwa ada harapan bagi mereka karena bagi orang-orang yang tinggal di Bandar Gebang mereka tidak dapat melihat jelas ada harapan untuk kami mengajar anak-anak tentang lingkungan bagaimana peduli, bagaimana menghadapi kondisi, karena kita tidak ingin membuat lebih banyak kepercayaan dan kemudian berakhir didepan rumah kita, melihat anak-anak gunung semakin tinggi setiap hari dan kemudian kita harus melakukan sesuatu.

Tempat pembuangan sampah merupakan sumber gas rumah kaca. Sampah yang membusuk juga mencemari tanah dan air sekitarnya. Bantar Gebang menampung lebih dari 40 juta ton sampah. Pada tahun 2006, sebagian dari tempat pembuangan itu runtuh. 3 orang tewas dan 20 orang hilang. Hanya 10% penduduk Indonesia 6,8 juta ton sampah plastik per tahun yang didaur ulang.

Gunung di TPA ini semakin besar setiap tahun dan kemudian sekarang pemerintah ingin menutup sekitar 3,7 hektar di daerah kami yang berarti ingin menyingkirkan beberapa rumah di sekitar ini dan termasuk organisasi dan bagi saya ini adalah saat paling menyedihkan dalam hidup saya untuk menghadapi kenyataan.

Saya hanya peduli untuk melihat salam 20 tahun /30 tahun/ 50 tahun semua desa yang indah ini akan menjadi TPA yang rapi yang benar-benar rapi , sistem baru untuk mengelola sampah di negara ini dan juga kita membutuhkan orang untuk lebih peduli/ sekedar tentang apa yang kita lakukan sehingga kita tidak perlu menghancurkan desa-desa yang lebih ini menjadi TPA.

 

Permasalahan

Gunung sampah di TPA Bandar Gebang yang semakin hari semakin tinggi dan membuat anak-anak percaya bahwa ada harapan bagi mereka untuk dapat melihat jelas ada harapan dari kami untuk mengajar anak-anak disini tentang lingkungan bagaimana peduli bagaimana menyadari kondisi karena kita tidak ingin membuat lebih banyak kepercayaan dan kemudian sampah itu berakhir di depan rumah mereka.

Opini Saya

Opini saya tentang TPA Bandar Gebang yang gunung sampahnya semakin meninggi setiap harinya dan kepercayaan anak-anak terhadap kami masih ada harapan bahwa sampah sampah tersebut tidak akan sampai di depan rumah mereka. Tindakan yang akan saya ambil pertama yaitu mengadakan edukasi-edukasi sejak dini terhadap warga mulai dari balita hingga dewasa agar mereka juga waspada terhadap kondisi ini. Dengan memulai untuk memilah sampah di rumah dan menyetorkan sampah-sampah yang mereka dapat ke bank sampah agar sampah tersebut tidak berakhir di TPA

 

0 komentar:

Posting Komentar