2.11.22

MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG KRISIS SAMPAH PLASTIK DI DUNIA


 PLASTIC WARS


Clarita Savdurin (21310410031) 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Kelas Reguler / Semester 3


Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta

 




Topik

    Krisis sampah plastik yang berakibat pada kehidupan makhluk hidup, seperti habitat bawah laut yang berakibat pada kematian dan luka pada hewan bawah laut, hingga berdampak pada lingkungan secara global karena penggunaan dan kemudian pengolahan sampah plastik yang masih masih belum disadari sehingga perlu adanya kesadaran semua warga dunia dalam penggunaan dan pengolahan sampah plastik


Sumber

Plastic Wars Ifull documentary| Frontline– 53:16.

https://youtu.be/-dk3NOEgX7o


Ringkasan

  •      Dunia dibanjiri sampah plastik di beberapa negara bagian. Tidak ada yang dapat didaur ulang, walaupun memiliki upaya untuk memecahkan masalah plastik justru membuatnya lebih buruk.  Industri menggunakan daur ulang plastik ke suatu tempat benar-benar merupakan garis depan NPR untuk menyelidiki pertempuran atas pertanyaan yang kita miliki, bahwa untuk mengelola limbah dengan benar kita harus memperbaiki cara kita, tentang bagaimana menjaga lingkungan dari plastik. Sekarang terjadi perang plastik secara besar-besaran. Pada tahun 2015 seorang ahli biologi kelautan menemukan penyu dalam kesulitan, karena pada hidungnya tersangkut sampah plastik yang menyebabkan penyu tersebut kesakitan. Video tentang pertemuannya dengan penyu tersebut dengan cepat menjadi viral. Penyu malang itu menarik lebih dari 35 juta penayangan, seruan untuk bertindak dan memusatkan perhatian publik pada masalah yang berkembang bahwa video penyu tentu saja berdampak dan diakibatkan oleh polusi plastik. Krisis planet yang telah dibangun oleh plastik di lautan selama beberapa dekade di surga bawah laut, adalah mimpi buruk. Plastik berulang kali mengganggu kenyamanan habitat bawah laut. Ketika paus mati ditemukan 80 kantong plastik di dalam paus, ada juga burung laut yang kesakitan karena memakan plastik serta air yang tercemar karena banyaknya sampah yang berserakan. Hal tersebut telah memicu gerakan anti plastik global, musuh nomor satu yakni sedotan plastik.  Di Medford Oregon Tempat pembuangan sampah membutuhkan sekitar seratus  sampah per hari dan terbanyak itu adalah kantong plastik atau pembungkus plastik dan banyak barang kemasan yang semuanya masuk ke bak sampah, plastik margarin, cangkang kerang, deli kontainer sampai ada pilihan yang layak untuk mendaur ulang mereka barang-barang yang seharusnya kita taruh di tempat pembuangan sampah.

 

Ringkasan (lanjutan)

  •         Society of the plastics industry memperingatkan teknik pembersihan dan pemisahan plastik campuran belum dikembangkan untuk aplikasi ekonomi skala besar. Yang lain mengatakan tidak ada mekanisme pasar yang efektif untuk plastik campuran dan ini jujur ada keraguan serius daur ulang plastik yang tersebar luas dapat dibuat layak secara ekonomi.
  •         Bahan buatan manusia meningkatkan lebih banyak pembuatan plastik walau hanya dengan sedikit bahan membuat hal-hal yang kita gunakan lebih ringan dan lebih efisien sehingga plastik datang untuk digunakan dalam banyak aplikasi, karena kinerjanya lebih baik dan alasannya bahwa membuat hidup lebih efisien dan lebih mudah. Tetapi pada tahun 1970 industri plastik harus menghadapi masa-masa yang bergejolak karena kebangkitan mereka yang peduli lingkungan di Amerika, satu dari setiap 10 orang Amerika turut ambil bagian dalam demonstrasi Hari Bumi adalah salah satu protes massal terbesar dalam sejarah AS. Hari Bumi sangat besar karena orang- orang mulai sadar akan kenyataan bahwa kita hidup sebuah planet yang terbatas dan ada banyak kekhawatiran tentang tren yang terjadi menuju gaya hidup sekali pakai yang lebih banyak sebagai tanggapan banyak perusahaan termasuk pembuat plastik dan bahkan beberapa pencinta lingkungan berada di belakang kampanye iklan ikonik dan perhatian telah terfokus pada pengurangan sampah plastik.


Permasalahan 

        Kurang nya kesadaran manusia tentang krisis sampah plastik yang telah terjadi secara global. Selain itu, pada pengolahan sampah plastik yang belum dilakukan secara baik mengakibatkan penumpukan sampah plastik yang juga didukung dengan semakin banyaknya kebutuhan akan penggunaan plastik sebagai kebutuhan rumah tangga manusia.

Opini saya

        Manusia belum sadar sepenuhnya, bahwa kita sedang dilanda krisis sampah plastik. Habitat bawah laut telah banyak merasakan dampak akibat perbuatan manusia. Penyu yang harus mengalami luka akibat tersangkut plastik, burung yang menelan plastik, sampai aliran air seperti sungai yang harus dipenuhi sampah plastik. Begitu berdampak nya sampah plastik bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Walaupun sudah ada gerakan 3R tetapi belum diterapkan secara maksimal oleh setiap manusia, yang acuh tak acuh bahwa sampah adalah tanggung jawab mereka yang mempunyai pekerjaan di kebersihan lingkungan. Ini seharusnya dimulai dari diri kita sendiri, dengan belajar untuk membuang sampah pada tempat nya. Mungkin kita belum bisa mengolah namun tindakan paling tepat adalah membuang sampah pada tempatnya



0 komentar:

Posting Komentar