TAUFIK KAMAL : PENDORONG KALURAHAN DIGITAL
Essay 1 Syarat Ujian Tengah Semester Ganjil 2022/ 2023
Mata Kuliah Psikologi Inovasi
Winne Herwina
NIM : 20310410018
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Menjadi
inovator dengan memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk mendorong gerak dunia
digital lebih maju dalam pemerintahan desa
|
Judul |
Taufik Kamal
: Pendorong Kalurahan Digital
|
Sumber |
Irawati,
Dahlia. (2022). Taufik Kamal : Pendorong Kalurahan Digital. Kompas. 22
September, hal. 16.
|
Pengulas |
Winne Herwina
|
Ringkasan |
Sejak
dilantik sebagai lurah pada 29 Desember 2020, Taufiq seorang lulusan S2 Ilmu
Komputer Universitas Gadjah Mada secara bertahap mengubah sistem pemerintahan
di desanya menjadi serba digital. Pemerintahan dijalankan secara terkontrol
dalam satu sistem teknologi informasi (TI) terpadu melalui situs pleret.id.
Dengan sistem
TI yang dimiliki Kalurahan Pleret, pamong desa mencatatkan presensi secara
elektronik. Presensi itu bisa dilihat secara digital oleh warga. Selain
itu standar layanan surat menyurat
& tanda tangan bisa diakses dari mana saja secara digital. Pendataan warga
desa juga dilakukan dengan memasang QR Code di setiap rumah agar ketika
memperbaharui data bisa dilakukan sendiri. Kemudahan lainnya, Bendahara akan
melaporkan kas keuangan per bulan melalui situs itu. Tujuannya untuk mencegah
penyimpangan karena masyarakat tau anggaran yang dikeluarkan untuk apa saja.
Taufiq, selaku penguasa anggaran, dengan mudah memantau progres pembangunan
di tiap pedukuhan, Tujuan utamanya bagaimana kesejahteraan masyarakat
tercapai.
Namun, tidak
semuanya soal teknologi digital. Hubungan personal antara lurah dengan
perangkat, lurah dan warganya, juga dibangun Taufiq dengan face to face, Itu
semua membuat ikatan persaudaraan di desa terjalin kuat. Tentu agar semua
dapat diajak bekerjasama untuk membangun desa.
Hasilnya,
Pelan-pelan, cita-cita Taufiq untuk memajukan desanya mulai terbukti. Setahun
Taufiq menjadi lurah, Desa Pleret menjadi juara lomba desa se-Kabupaten
Bantul. Selain memudahkan dan cepat, segala yang dilakukan dengan digital
pengawasannya bisa diakses atau dilakukan oleh seluruh masyarakat. Taufik
telah membuktikan, pemerintahan digital terbukti mempermudah hidup warganya.
|
Permasalahan |
Selama ini,
masyarakat tidak mendapat kemudahan dalam hal administrasi desa, seringkali
harus bolak-balik ke kantor desa untuk kepengurusannya. Hal ini cukup memakan
banyak waktu. Selain itu, tak jarang masyarakat yang bertanya-tanya mengenai
tanggung jawab serta ketertiban pejabat desa sesuai dengan gaji yang
diberikan. Selain itu, ketidakjelasan anggaran kas dari masyarakat yang ditampung di
dalamnya guna pembangunan juga tak jarang disalahgunakan. Dalam hal ini,
Taufik kamal berinovasi mendorong kemajuan digital di desa Pleret dengan
membuat situs pleret.id yang bertujuan untuk mengontrol, memudahhan segara
bentuk proses administrasi serta pengawasan lurah dan masyarakat.
|
Opini Saya |
Menjadi
seorang inovator merupakan hal yang luar biasa. Seorang inovator memiliki
kapasitas untuk mengubah pengetahuan, masalah dan keterampilan menjadi suatu
solusi berbentuk produk atau layanan yang sukses. Outputnya bisa berupa sesuatu
yang besar, dikenal dan diakui dunia.
Di masa saat
ini, sebagai generasi milenial tentunya sangat tidak asing dengan kemajuan
teknologi yang semakin hari semakin berkembang pesat. Dengan adanya
teknologi, tentu sebagai generasi milenial harus dapat memanfaatkannya dengan
baik. Salah satunya membangun kemudahan melalui teknologi digital,
memanfaatkannya untuk belajar, dan lain sebagainya.
Menyalurkan
ilmu dan mengajarkannya untuk orang lain juga merupakan salah satu bentuk
menghargai ilmu. Ilmu yang kita dapatkan tidak akan sia-sia jika dimanfaatkan
dan disalurkan untuk orang lain. Seperti Taufik Kamal, yang memiliki Ilmu
Komputer hasil dari kuliahnya sampai pada S2 Universitas Gadjah Mada tidaklah
hanya didiamkan begitu saja, ilmu yang di dapatkan justru memacunya untuk
berinovasi untuk membantu serta memudahkan orang lain dalam berbagai hal.
Hal-hal yang
sudah saya lakukan agar saya bisa menjadi seorang inovator adalah banyak
mempelajari hal-hal yang baru dan mengimplementasikannya, berpikir kreatif,
serta mengapresiasi & memotivasi diri untuk terus “menjadi bodoh untuk
lebih cerdas nantinya”. Selain itu, tak jarang sharing dan menyalurkan ilmu
kepada orang lain. |
0 komentar:
Posting Komentar