6.11.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN & OPINI SAYA TENTANG LINGKUNGAN

 MERINGKAS ARTIKEL KORAN & OPINI SAYA

TENTANG LINGKUNGAN 

 


Oleh: Rizki Amelia Saputri 

21310410035

Program Studi Psikologi Umum 

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 

2022 

Essay 1

Essay ini dibuat sebagai syarat mengikuti UTS mata kuliah

Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu Ibu Dr. Arundati Shinta, MA 


Topik:

            Sidang Ke-77 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas tentang kelengkapan pupuk menunjukkan situasi yang serius.

Sumber:

            Kompas opini. (2022). Mengatasi Kelangkaan Pupuk Dunia. Kompos. 23 September, hal. 6. 

Ringkasan: 

Isu krisis pupuk dan pangan mendominasi pembicaraan sidang ke-77 majelis umum PBB. Sanksi AS dan sekutunya terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, menyebabakan kelangkaan pasokan pupuk nirogen, kalium (potasium), dan fosfat. Rusia menghasilkan 13 persen 3 unsur hara utama itu. Kekhawatiran yang muncul dalam sidang majelis umum PBB itu, tidak semua negara memiliki ketiga unsur hara makro itu. Misalnya, Indonesia memproduksi urea dari gas alam dalam negeri namun fosfatnya terbatas dan kadarnya rendah. Bahkan, tidak mempunyai kalium sehingga harus impor dari Rusia dan/atau Kanada.

Setelah revolusi hijau pada 1970-an tanaman pangan telah melalui proses rekayasa genetika konvensional dan molekuleragar agar tanama bisa berproduksi tinggi guna memenuhi kebutuhan pangan warga dunia yang terus tumbuh yang kini sudah 8 miliar jiwa. Upaya menteri luar negeri Retno LF Marsudi menggalang kerja sama negara-negara untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan pangan dalam Global Food Security Summit di New York. Usulan memeperkuat sistem ketahanan pangan berkelanjutan serta distribusinya dengan menghilangkan hambatan perdagangan sehingga menjadi kesepakatan global. Indonesia harus mengembangkan penelitian dan teknologi tepat guna hingga teknologi molekuler untuk memperkuat ketahanan pangan. 

Indonesia kaya dengan bakteri dan jasad renik yang dapat dikembangkan untuk mengambil unsur hara makro dan dan mikro dari tanah, udara, dan biomassa, serta membangun kemandirian pupuk dan ketahanan pangan dalam negeri.  PBB harus memastikan agar pupuk dan pangan tidak kenai sanksi dan dihambat lalu lintas distribusinya. Pada akhirnya adalah membangun kerja sama multilateral untuk akses pangan dan pupuk.

 

Opini Saya: 

            Seharusnya Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Sidang Majelis Umumnya membahas tentang ekspor-impor unsur hara utama yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk seluruh dunia antar negara, sehingga unsur hara utama tersebut dapat merata dan tidak terjadi kelagkaan pupuk dunia.

            Kita sebagai warga negara dapat memanfaatkan beberapa sampah ataupun limbah rumah tangga dalam pembuatan pupuk sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ketersediaan pasokan pupuk. 

0 komentar:

Posting Komentar