MERINGKAS ARTIKEL KORAN DAN OPINI SAYA TENTANG KEPEDULIAN MENGELOLA BANK SAMPAH
Essay 1 Psikologi Inovasi
Inry Riyanty Pieter (19310410077)
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamas 45 Yogyakarta
Topik
Kepedulian mengelola bank sampah
Sumber
Meilsi Anita Mansula tidak tahan melihat
Sampah yang berserakan di sekitarnya.Dengan
Memberdayakan masyarakat sekitar, dia mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Kepedulian terhadap masalah sampah
Diwujudkan melalui Bank Sampah Mutiara Timor di Kupang,Nusa Tenggara Timur.
Kornelis Kewa Ama
Ringkasan
Nita memiliki pengalaman mengelola bank sampah dan proses daur ulang saat kuliah di Malang, Jawa timur. Pengalaman itu mendorong Nita mengelola bank sampah di kota Kupang. Lingkungan kota Kupang yang bersih rapi dan asri menjadi cita-cita Nita. Pekerjaan ini tidak mudah tetapi harus dimulai dari sekarang tahun 2019 Nita menyelesaikan pendidikan S2 di jurusan pengelolaan lingkungan dan wilayah pada Griffith university di Brisbane Australia biru bekal pengetahuan yang cukup di bidang lingkungan dan wilayah kita ingin membagikan ilmu yang dimiliki ke masyarakat dan pemerintah kota Kupang.
Pada April 2020 alumnus universitas Brawijaya Malang ini memulai usaha pengelolaan sampah dia fokus pada sampah kantong plastik yang dinilai sangat berbahaya bagi lingkungan termasuk mencemari laut jika kantong plastik itu menumpuk di perairan NTT sangat membahayakan biota terumbu karang dan berbagai plankton laut terganggu.
Pengumpulan sampah diumumkan melalui rumah ibadah iklan media massa dan spanduk di ruang publik lalu masyarakat sekitar mulai berdatangan membawa sampah ke ban ke sampah mutiara timur yang terletak di kelurahan maulafa Kupang. Mutiara timur merupakan satu-satunya bank sampah yang aktif di Kupang sebenarnya semakin banyak bahan sampah yang beraktivitas di kota bisa lebih efektif menanggulangi masalah persampahan salah satu upaya yang dilakukan Mita adalah melakukan studi banding ke sejumlah perusahaan daur ulang sampah di Jawa Barat dan Jawa timur ia berharap bank sampah yang dikelolanya bisa memproduksi barang-barang daur ulang bukan sekedar mengepres sampah plastik.
Permasalahan
Masalah sampah di kota Kupang tidak akan pernah selesai masyarakat sudah terbiasa dengan kebiasaan habis pakai buang walaupun sudah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Opini saya
Kebiasaan acuh tak acuh mengenai sampah sudah terbiasa dalam kalangan masyarakat menurut mereka tidak terlalu penting diterapkan tetapi mereka harus tahu bahwa membuang sampah dengan sembarangan atau menampung sampah dapat menyebabkan penyakit bagi mereka maka dari itu belajar untuk hidup sehat biar tidak gampang mendapat penyakit, kesehatan itu sangat penting maka dari itu kebersihan itu perlu. Kalau orang lain tidak mau menerapkan buang sampah ke tempat sampah maka kita yang menjadi contoh bagi mereka menerapkan yang baik di depan mereka maka percaya mereka lama-kelamaan akan meniru apa yang kita buat jadi kalau kita mau menerapkan sesuatu , kita yang duluan menerapkan biar mereka bisa mengikutinya nanti apa yang kita buat.
0 komentar:
Posting Komentar