2.11.22

MERINGKAS JURNAL DAN OPINI SAYA TENTANG SAMPAH

 ANALISIS SITUASI PERMASALAHAN SAMPAH KOTA YOGYAKARTA DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGANNYA

REVIEW JURNAL SSK PIO

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

SRI AYU / 19310410079 

Topik

Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan Penanggulangannya

Sumber

Mulasari, A., Husodo A.R. & Muhadjir, N. (2016). Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan Penanggulangannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 11(2), 97-105.

Permasalahan

Permasalahan pada penelitian ini mengenai sampah. Sarana prasarana pengolahan sampah di Yogyakarta belum memadai. Tempat pembuangan sampah (TPS) sampah yang berjumlah 120 lokasi tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan masyarakat di Kota Yogyakarta.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui permasalahan sampah dan upaya penanganan di Kota Yogyakarta.

Isi

-          Sampah mengandung berbagai bahan beracun seperti logam berat, insektisida, dan se- bagainya, sehingga manusia yang kontak lang- sung dengan sampah dapat berisiko mengala- mi gangguan pencernaan kronik. Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh negara untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.

-          Pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanan publik seringkali mengalami kendala, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menyelesaikannya. Ken- dala bagi penyediaan layanan publik di anta- ranya adalah infrastruktur, sumber daya, dan kerangka kelembagaan pelayanan publik. Men- ingkatkan pelayanan publik seringkali merupa- kan permasalahan manajemen dibandingkan dengan masalah teknis atau masalah keuangan

-          Profil Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Tahun 2013 menyebutkan bahwa sampah yang terangkut ke tempat pem- buangan akhir (TPA) sampah paling banyak adalah dari Kota Yogyakarta (34,89%), kemu- dian Sleman (13,17%), Kulon Progo (7,20%), Gunung Kidul (5,37%0, dan terakhir Bantul (1,91%). Kota Yogyakarta menghasilkan 900 gram per hari per orang. Per hari dalam satu keluarga dengan lima orang anggota keluarga menghasilkan 4.500 gram sampah dan dalam satu tahun menghasilkan 1.620 kg per hari. BLH Kota Yogyakarta telah melakukan evaluasi bahwa setelah perumahan, transportasi, dan komersial, ternyata sampah menduduki urutan keempat sebagai produsen emisi masyarakat dengan kapasitas 158.692 ton ekuivalen CO2 atau CO2e.

Metode

-          Metode yang digunakan dalam peneli- tian ini adalah analisis kualitatif. Studi kuali- tatif digunakan untuk mengungkapkan fenom- ena permasalahan sampah dan pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. Peneliti berinter- aksi dengan subjek atau informan dengan cara observasi, partisipasi observasi, dan wawan- cara, dilakukan pula studi dokumen tentang persampahan yang terdokumentasi pada stake- holder pengelolaan sampah Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Hasil

-          Hasil penelitian menunjukkan volume sampah terbanyak dihasilkan oleh Kota Yog- yakarta diikuti oleh Kabupaten Sleman, dan Bantul. Pada akhir tahun kemungkinan besar sampah di DIY meningkat karena merupakan musim liburan dan banyak wisatawan yang berkunjung dari daerah lain ke DIY.

-          Pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta sebagai solusi permasalahan sampah telah di- lakukan oleh BLH Yogyakarta dan Sekber Kar- tamantul DIY. Pengelolaan sampah dilakukan dengan membuat beberapa kebijakan dengan dilandasi peraturan perundangan. Hal tersebut membuktikan keseriusan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah perkotaan.

 

Diskusi

-          Mengatasi sampah memang tidak mudah, perlu adanya kerjasama dengan beberapa pihak seperti masyarakat dan pemerintah untuk sama-sama mengatasi permasalahan tersebut.

-          tidak dapat dipungkiri jika Kota Yogyakarta menghasilkan volume sampah terbanyak, karena kota ini menjadi salah satu kota wisata yang ramai dikunjungi semua orang. Oleh karena itu kita harus bisa membuat strategi agar sampah tidak semakin melambung tinggi dengan cara saat kita berpergian alangkah baiknya selalu menyiapkan tas belanja agar sewaktu-waktu ingin belanja kita bisa menggunakan tas belanja tersebut dan tidak lagi menggunakan tas belanja yang plastik.

0 komentar:

Posting Komentar