Bapak Waluyo sebagai penanggung jawab bagian pengelolaan sampah anorganik |
Tumpukan sampah yang nantinya akan dipilah dan dijual ke pusat daur ulang |
Pada tanggal 8 November 2022
silam, penulis berkesempatan untuk mengunjungi Tempat Pembuangan Sampah yang
berlokasi di Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta. Tujuan lain dalam kunjungan ini
adalah untuk mendokumentasikan sosok-sosok perempuan inspiratif yang penulis ikutsertakan
dalam lomba fotografi yang diadakan oleh Kompas bekerja sama dengan Kementrian
Pemberdayaan Perempuan. Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse Recycle Panggungharjo ini juga merupakan Bank Sampah
yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah Panggungharjo, Bantul,
Yogyakarta.
Tujuan
dari pengadaan TPS3R ini adalah untuk mengendalikan agar sampah rumah tangga
tidak dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir. TPS3R ini mengajak
anggota beserta warganya untuk memilah sampahnya sejak dini dan menyetorkannya
ke TPS3R Panggungharjo ini. Setiap warga atau anggota yang menyetorkan
sampahnya ke TPS3R Panggungharjo nantinya akan mendapatkan imbalan berupa saldo
yang bisa dimasukkan ke dalam rekening bank sampah. Bahkan pihak TPS3R
Panggungharjo bekerja sama dengan pihak Pegadaian di tahun 2019 agar nilai
sampah warga bisa dikonversi menjadi emas.
Ada
dua tipe sampah yang diproses di TPS3R Panggungharjo, yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik nantinya akan diolah menjadi kompos. Ada lahan
khusus pembuatan kompos di belakang kantor bank sampah yang cukup luas sehingga
bisa menghasilkan kompos yang cukup banyak. Untuk sampah organik biasanya
merupakan limbah rumah tangga seperti sisa makanan, sayur busuk dan buah-buahan
busuk.
Tipe
sampah kedua adalah sampah anorganik. Sampah anorganik sendiri dibagi menjadi
dua bagian, yaitu sampah organik yang bisa didaur ulang dan sampah anorganik
yang tidak bisa didaur ulang. Untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang akan
dimasukkan ke dalam mesin cetak yang nantinya menghasilkan blok – blok sampah
berbentuk kubus. Untuk sampah yang bisa didaur ulang maka akan dipilah lagi
menjadi setidaknya 21 item. Ketika sore maka sampah yang bisa didaur ulang akan
ditimbang kemudian dijual ke pihak pengrajin dan pusat daur ulang.
Kini
TPS3R Panggungharjo dapat menghasilkan omzet milyaran dalam setiap bulan dari
hasil kegiatan mengelola sampah warga sehari-hari dan telah menjadi rujukan
oleh ratusan desa di seluruh Indonesia. Pencapaian ini tentunya tidak akan bisa
tercapai apabila pihak warga dan pemerintah daerah tidak bersinergi bersama dan
tidak mendukung satu sama lain. TPS3R Panggungharjo dapat menjadi inspirasi
kita dalam mengelola sampah dan turut serta untuk menyelamatkan lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar