9.11.22

DIJADIKAN PANUTAN OLEH KAMPUNG LAIN, KAMPUNG KITIRAN SOLO MENJADI KAMPUNG TERBERSIH DI SOLO

DIJADIKAN PANUTAN OLEH KAMPUNG LAIN, KAMPUNG KITIRAN SOLO MENJADI KAMPUNG TERBERSIH DI SOLO

ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr. Arunati Shinta, MA

Disusun Oleh : Satia Rahman Nasution

NIM : 2130410087

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Keberhasilan pengelolaan sampah rumah tangga umumnya terjadi karena salah seorang anggota rumah tangga  memiliki  pengetahuan  baru tentang  lingkungan,  terutama mengenai  dampak  sampah terhadap lingkungan.  Anggota  keluarga  ini  bisa  jadi  adalah  orang  yang  berpengaruh  besar dalam  keluarga sehingga  menjadi agent  of  change (agen  perubahan). Tingkat  pengetahuan  dan  aksesibilitas  terhadap informasi, khususnya mengenai pemilahan dan daur ulang sampah, memberikan kontribusi yang besar terhadap  terbentuknya  persepsi  individu  dan  partisipasi  dalam  pengelolaan  sampah (Saribanon  et  al., 2009;   Ummung   &   Massiseng,   2019). Perempuan  rumah  tangga  adalah  contoh  agen  perubahan  yang memiliki  pengaruh  besar  di  dalam rumah tangga. Perempuan   juga   lebih   mudah   untuk   diajak   berpartisipasi   dalam penanganan   sampah   keluarga dibandingkan laki-laki. Hal  ini  kemungkinan  karena  perempuan  lebih  banyak  mengurusi  urusan  domestik rumah  tangga.  Pendapat  berbeda  disampaikan  oleh Berampu  &  Agusta  (2015) bahwa  tingkat  umur, tingkat pendidikan, lama tinggal, dan tingkat pendapatan tidak berhubungan langsung dengan tingkat partisipasi  masyarakat  dalam  mengelola  sampah.  Namun,  pengelolaan  sampah  secara  mandiri dapat berpengaruh   terhadap   pengetahuan,   tingkat   keterampilan,   kebersihan   lingkungan,   dan   peluang ekonomi.


Seperti di salah satu kampung yang ada di Solo, Kampung Kitran Emas namanya. Warga-warga di sana menyadari bahwa jumlah pengeluaran sampah sangat besar setiap harinya di Kota Solo. Pengelolaan sampah menjadi hal yang utama dilakukan dalam Bank Sampah Kitiran. Pengelolaan sampah dilakukan melalui kegiatan menabung sampah. Konsep menabung sampah ini adalah mengumpulkan sampah yang sudah dipilah untuk dikelola kembali sesuai dengan jenis sampah yang ada. Jenis sampah tersebut mulai dari sampah plastik termasuk anorganik akan dikelola kembali menjadi plastik daur ulang. Sampah organik seperti sisa makanan, daun nantinya akan dikelola menjadi kompos dan dijadikan bahan penyubur tanaman-tanaman mereka. Sebab, tidak sedikit juga, perempuan-perempuan Kampung Kitiran Solo hobi dalam bercocok tanam.

Konsep menabung sampah pada Bank Sampah Kitiran dilakukan dengan gerakan kampanye menabung sampah yang di mana strategi komunikasi digunakan dalam menjalankan kegiatan menabung sampah. Gerakan kampanye menabung sampah dengan melakukan pemilahan sampah bertujuan sebagai kegiatan unggulan menurut Denok. Lewat kegiatan kampanye ini banyak masyarakat menjadi mengenal dan tertarik untuk menabung sampah yang ada di Bank Sampah Kitiran.

Seperti contoh tiga gambar di atas: 2) Seorang Ibu-ibu membersihkan sampah-sampah yang bertebaran di area Kampung Kitiran Emas. Sampah-sampah tersebut nantinya akan diproses menjadi kompos setelah melewati beberapa hari lamanya. 3) Ada wanita paruh baya sedang mengecek keadaan tanaman-tanamannya, dan biasanya beliau rutin memberikan kompos dari hasil olahan sampah-sampah dari warga Kampung Kitiran Emas. 4) Perempuan sedang memisahkan jenis-jenis sampah, dari anorganik, organik, dan B3. Sampah-sampah tersebut nantinya akan dijual ke pengepul pabrik daur ulang. Pasalnya, prinsip bank sampah menjadi perantara warga dengan pabrik daur ulang. Sementara sampah-sampah yang bisa dibuat prakarya tidak dijual ke pabrik daur ulang.

Untuk mengolah sampah, Kampung Kitiran memiliki beberapa tim kerja mulai bank sampah, pengomposan, pembibitan tanaman obat, tim kerja budaya, hingga tim kerja kerajinan tangan berbahan sampah. Keberadaan kampung Kitiran sebagai salah satu pengelola sampah yang dikenal banyak orang menjadi Pegadaian. Dengan demikian, persoalan sampah mudah diatasi tanpa harus sibuk dengan teknologi.

Daftar Pustaka

PUTRI, D. H., Setyawan, S., & Kom, M. I. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Bank Sampah The Gade Clean And Gold Di Kampung Kitiran Yosoroto (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Proceedings National Conference PKM Center (Vol. 1, No. 1). Ardhana, R. W., Wardani, R. I. K., Istiqomah, I. W., Musthofa, M. S., & Rusdiyana, E. (2021, June). Program Wirausaha Sosial Berbasis Bank Sampah Kampus dalam Mendukung Go Green Campus di Fakultas Pertanian UNS. In 


 

 


0 komentar:

Posting Komentar