27.11.22

ESSAY KULIAH LAPANGAN: BELAJAR MENGELOLA SAMPAH DI TPS RANDU ALAS


Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Di susun oleh: Ari Kurniawan (21310410044)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




    TPS Randu Alas awalnya terbentuk karena timbulnya keresahan warga akan pencemaran sampah di lingkungan mereka. Dengan adanya perasaan tersebut memicu masyarakat untuk berusaha membangun tempat pengelolaan sampah di lingkungan mereka pada tahun 2015 dan mulai efektif beroperasi pada tanggal 16 Februari 2016. Sampah yang merupakan hasil kegiatan sehari-hari manusia atau alam yang sudah tidak dapat digunakan lagi biasanya mereka ambil dari rumah tangga biasa, rumah usaha ataupun ruang usaha. Dalam pelaksanaan kegiatannya TPS Randu Alas melakukan pengambilan sampah dalam beberapa tahap seperti pada hari senin dan kamis, selasa dan jumat serta hari rabu dan sabtu. Pada awalnya mereka hanya memiliki 30 orang pelanggan namun sekarang sudah hampir tercatat 300 orang yang menjadi pelanggan mereka yang tersebar di 5 pedukuhan di daerah Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.

    Dalam pengelolaan sampah mereka menggunakan metode 3R yaitu reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi) dan recycle (mengolah kembali). Selain itu mereka juga menjelaskan bahwa sampah dibagi menjadi dua. Pertama adalah sampah anorganik seperti plastik, kaca, lampu, dan lainnya. Kedua, sampah organik seperti sayur, buah, daun dan yang lainnya. Sebelum melakukan pengolahan sampah mereka melakukan pengelompokan-pengelompokan sesuai dengan jenis-jenis sampah masing-masing. Setelah sampah dikelompokkan barulah sampah tersebut di proses agar dapat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Untuk sampah daun mereka mengolah menjadi pupuk kompos. Dalam pemprosesan pupuk kompos mereka menggunakan sistem withdraw yang bertujuan untuk mengurai gas metan. Selain itu dalam pembuatan pupuk kompos mereka juga menggunakan bakteri seperti mal, ekolindi dan eco enzim agar pupuk kompos lebih cepat jadi. Untuk sampah buah mereka mengolah menjadi eco enzim dengan cara mengiris halus buah lalu mencampurnya dengan molase dan air sesuai perbandingan 1 : 3 : 10. Selain itu mereka juga membuat maggot dari lalat tentara hitam (black soldier fly) dengan cara meletakkan lalat-lalat tersebut di dalam sebuah ruangan khusus yang diberikan pembatas strimin. Di dalam ruangan strimin tersebut lalat-lalat akan bertelur dan telur tersebut akan menetas selama 3 sampai 4 hari. Setelah menetas telur-telur tersebut dipindahkan ke dalam tempat yang terpisah dan mulai diberikan makanan organik seperti siaa sampah buah-buahan dan sayur-sayuran. Untuk pemanenannya biasanya pada umur 15-20 hari. Hasil panennya nanti dijual kepada toko pakan burung atau untuk keperluan pribadi seperti untuk campuran pakan ayam.

    Sedangkan untuk sampah anorganik untuk plastik yang memiliki nilai ekonomi seperti botol air mineral dipisahkan menjadi satu dan nanti akan dijual kepada para pengepul. Di antara sampah-sampah tersebut ada juga jenis sampah residu yang susah untuk diurai atau dihancurkan. TPS Randu Alas masih mengalami kesulitan dalam penghancuran jenis sampah residu. Hal ini terjadi karena masih minimnya peralatan untuk mengelola jenis sampah residu ini. Untuk mengatasi hal tersebut TPS Randu Alas berusaha berkoordinasi dengan dinas lingkungan hidup kabupaten Sleman untuk mencarikan solusi pada permasalahan tersebut. Namun begitu hingga saat ini belum ada solusi konkrit dari dinas lingkungan hidup kabupaten Sleman terkait pemusnahan sampah residu yang ada di TPS Randu Alas sehingga sampah residu yang berada di sana menjadi menumpuk dan terbengkalai. TPS Randu Alas membuka kerjasama dengan pihak manapun terutama dengan pihak akademisi dalam melakukan inovasi-inovasi pengelolaan sampah menggunakan teknologi sehingga dapat meringankan para pekerja yang ada di sana dalam mengelola sampah karena jumlah mereka sangat terbatas.

 

Keterangan:

Jenis kegiatan: Kuliah lapangan tentang tata cara pengelolaan sampah.

Hari / tanggal: Sabtu, 26 November 2022.

Pukul: 10.00 - 12.00 wib.

Lokasi: TPA Randu Alas, Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

Jumlah peserta: 6 orang.

0 komentar:

Posting Komentar