PLOGGING
DI LINGKUNGAN
DAERAH
WISATA ALAM
AMUKTI
PALAPA MOYUDAN
Essay
3 Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Di
susun oleh: Ari Kurniawan (21310410044)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Amukti
Palapa merupakan wisata alam yang saat ini sedang viral yang letaknya di bagian
barat kota Yogyakarta tepatnya di desa Sumberagung, Moyudan, Sleman,
Yogyakarta. Amukti Palapa adalah tempat spot foto bertema alam terbuka yang
berlatar belakang pohon kelapa yang tersusun rapi secara berjajar di samping
selokan Van Der Wijk. Di sana banyak pengunjung yang datang baik tua ataupun
muda dari berbagai daerah baik dari dalam kota ataupun dari luar kota.
Rata-rata orang yang datang kesana kebanyakan untuk melakukan foto prewedding
atau hanya sekedar menghabiskan waktu berlibur bersama teman atau keluarga.
Biasanya saat di sana mereka sering membawa bekal makanan dari rumah atau banyak
juga yang jajan di sana karena banyak pedagang yang menjajakan barang dagangannya.
Dari makanan yang mereka nikmati maka meninggalkan sejumlah permasalahan salah
satunya berupa sampah yang berserakan di sekitaran objek wisata Amukti Palapa hal
ini terjadi karena banyak pengunjung yang melakukan pembuangan sampah secara
sembarangan.
Melihat
kondisi tersebut maka saya terpanggil untuk melaksanakan plogging
(joging sambil memungut sampah di jalan) di Amukti Palapa untuk mengurangi jumlah
sampah yang ada di sana. Biasanya sekitar pukul 16.30 wib saya mulai mengawali plogging
dari tempat tinggal saya di daerah Minggir, Sleman yang jaraknya kurang lebih
dua kilometer dari objek wisata Amukti Palapa. Sambil menikmati suasana sore dengan
melihat hamparan hijau perswawahan yang terbentang luas dihadapan saya maka saya
mulai pelan-pelan menuju daerah wisata Amukti Palapa. Sesampainya di sana saya
melihat di sepanjang jalan tempat tersebut saya menemukan berbagai macam sampah
yang berserakan di pinggir jalan. Kebanyakan sampah yang saya temukan adalah
sampah jenis plastik mulai dari plastik bekas cilok, bungkus makanan ringan,
botol mineral, plastik kresek, sedotan dan masih banyak lagi. Saya secara
telaten mulai melakukan plogging sepanjang jalan mulai dari ujung utara
sampai ujung selatan jalan di Amukti Palapa.
Saat
saya melaksanakan plogging saya merasa prihatin karena banyak anak muda
yang berada di sana memiliki kesadaran sangat rendah tentang dampak negatif
terhadap lingkungan dari perilaku membuang sampah secara sembarangan. Di sana
saya tak ragu mengingatkan bahkan menegur para pengunjung yang melakukan
pembuangan sampah secara sembarangan. Tak lupa saya juga berusaha mengedukasi
tentang dampak dari bahaya membuang sampah secara sembarangan ke beberapa
pengunjung yang kedapatan tertangkap tangan sedang membuang sampah secara
sembarangan. Saya menjelaskan dampak dari pembuangan sampah secara sembarangan
selain mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti menimbulkan
pemandangan yang tidak sedap dipandang mata juga dapat berdampak pada kesehatan
para pengunjung seperti potensi terkena infeksi saluran pernafasan atas (ispa)
yang ditimbulkan dari bau sampah yang ada.
Dari
plogging yang saya lakukan saya mendapatkan jumlah sampah yang cukup
banyak. Sampah yang saya temukan lalu saya pisahkan sesuai dengan jenisnya. Sampah
plastik yang memiliki nilai ekonomis seperti botol air mineral saya pisahkan dengan
sampah lainnya yang tidak memiliki nilai ekonomis. Sampah yang memiliki nilai
ekonomis nantinya akan dijual ke pengepul agar nanti pada ahirnya dapat
dilakukan daur ulang sehingga mampu mengurangi dampak sampah yang ada saat ini.
Setelah melakukan pemisahan jenis sampah hal yang saya lakukan selanjutnya
adalah melakukan penimbangan berat sampah yang telah berhasil saya temukan.
Dari hasil penimbangan tersebut berhasil diketahui berat total sampah yang
terkumpul adalah seberat satu setengah kilogram. Sampah yang memiliki nilai
ekonomis dan sudah ditimbang lalu kami antar ke pengepul untuk dijual sedangkan
sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis kami musnahkan dengan cara dibakar di
tempat pembakaran sampah.
1. Hari / tanggal : Sabtu, 08 Oktober 2022
Minggu, 09 Oktober 2022
Rabu, 12 Oktober 2022
Minggu, 16 Oktober 2022
2. Pukul : 16.30 wib sampai selesai
3. Total Jarak : 30,78 km
4. Jumlah Sampah : 1,5 kg
5. Tindak Lanjut : Sampah yang memiliki nilai ekonomis dan sudah ditimbang kami antar ke pengepul untuk dijual sedangkan sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis kami musnahkan dengan cara dibakar di tempat pembakaran sampah.
0 komentar:
Posting Komentar