20.10.22

 

PLOGGING DI LINGKUNGAN
DAERAH WISATA ALAM
AMUKTI PALAPA MOYUDAN

 

Essay 3 Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Di susun oleh: Ari Kurniawan (21310410044)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta







 



Amukti Palapa merupakan wisata alam yang saat ini sedang viral yang letaknya di bagian barat kota Yogyakarta tepatnya di desa Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Amukti Palapa adalah tempat spot foto bertema alam terbuka yang berlatar belakang pohon kelapa yang tersusun rapi secara berjajar di samping selokan Van Der Wijk. Di sana banyak pengunjung yang datang baik tua ataupun muda dari berbagai daerah baik dari dalam kota ataupun dari luar kota. Rata-rata orang yang datang kesana kebanyakan untuk melakukan foto prewedding atau hanya sekedar menghabiskan waktu berlibur bersama teman atau keluarga. Biasanya saat di sana mereka sering membawa bekal makanan dari rumah atau banyak juga yang jajan di sana karena banyak pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Dari makanan yang mereka nikmati maka meninggalkan sejumlah permasalahan salah satunya berupa sampah yang berserakan di sekitaran objek wisata Amukti Palapa hal ini terjadi karena banyak pengunjung yang melakukan pembuangan sampah secara sembarangan.

Melihat kondisi tersebut maka saya terpanggil untuk melaksanakan plogging (joging sambil memungut sampah di jalan) di Amukti Palapa untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di sana. Biasanya sekitar pukul 16.30 wib saya mulai mengawali plogging dari tempat tinggal saya di daerah Minggir, Sleman yang jaraknya kurang lebih dua kilometer dari objek wisata Amukti Palapa. Sambil menikmati suasana sore dengan melihat hamparan hijau perswawahan yang terbentang luas dihadapan saya maka saya mulai pelan-pelan menuju daerah wisata Amukti Palapa. Sesampainya di sana saya melihat di sepanjang jalan tempat tersebut saya menemukan berbagai macam sampah yang berserakan di pinggir jalan. Kebanyakan sampah yang saya temukan adalah sampah jenis plastik mulai dari plastik bekas cilok, bungkus makanan ringan, botol mineral, plastik kresek, sedotan dan masih banyak lagi. Saya secara telaten mulai melakukan plogging sepanjang jalan mulai dari ujung utara sampai ujung selatan jalan di Amukti Palapa.

Saat saya melaksanakan plogging saya merasa prihatin karena banyak anak muda yang berada di sana memiliki kesadaran sangat rendah tentang dampak negatif terhadap lingkungan dari perilaku membuang sampah secara sembarangan. Di sana saya tak ragu mengingatkan bahkan menegur para pengunjung yang melakukan pembuangan sampah secara sembarangan. Tak lupa saya juga berusaha mengedukasi tentang dampak dari bahaya membuang sampah secara sembarangan ke beberapa pengunjung yang kedapatan tertangkap tangan sedang membuang sampah secara sembarangan. Saya menjelaskan dampak dari pembuangan sampah secara sembarangan selain mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti menimbulkan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata juga dapat berdampak pada kesehatan para pengunjung seperti potensi terkena infeksi saluran pernafasan atas (ispa) yang ditimbulkan dari bau sampah yang ada.

Dari plogging yang saya lakukan saya mendapatkan jumlah sampah yang cukup banyak. Sampah yang saya temukan lalu saya pisahkan sesuai dengan jenisnya. Sampah plastik yang memiliki nilai ekonomis seperti botol air mineral saya pisahkan dengan sampah lainnya yang tidak memiliki nilai ekonomis. Sampah yang memiliki nilai ekonomis nantinya akan dijual ke pengepul agar nanti pada ahirnya dapat dilakukan daur ulang sehingga mampu mengurangi dampak sampah yang ada saat ini. Setelah melakukan pemisahan jenis sampah hal yang saya lakukan selanjutnya adalah melakukan penimbangan berat sampah yang telah berhasil saya temukan. Dari hasil penimbangan tersebut berhasil diketahui berat total sampah yang terkumpul adalah seberat satu setengah kilogram. Sampah yang memiliki nilai ekonomis dan sudah ditimbang lalu kami antar ke pengepul untuk dijual sedangkan sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis kami musnahkan dengan cara dibakar di tempat pembakaran sampah.

 Rincian Kegiatan Plogging:

1. Hari / tanggal        :    Sabtu, 08 Oktober 2022

                                       Minggu, 09 Oktober 2022

                                       Rabu, 12 Oktober 2022

                                       Minggu, 16 Oktober 2022    

2. Pukul                     :    16.30 wib sampai selesai

3. Total Jarak             :    30,78 km

4. Jumlah Sampah     :    1,5 kg

5. Tindak Lanjut        :    Sampah yang memiliki nilai ekonomis dan sudah ditimbang kami antar ke pengepul untuk dijual sedangkan sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis kami musnahkan dengan cara dibakar di tempat pembakaran sampah.

 

0 komentar:

Posting Komentar