20.10.22

KULIAH LAPANGAN DALAM RANGKA PRAKTEK PEMBUATAN ECO ENZYME

Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Di susun oleh: Ari Kurniawan (21310410044)

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta




Keadaan lingkungan kita saat ini sungguh sangat memprihatinkan, hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Masyarakat sepertinya lupa bahwa setiap hari mereka telah mencemari lingkungan dengan limbah hasil dari rumah tangga. Limbah-limbah rumah tangga seperti air bekas cucian, sampo deterjen dan yang lainnya tanpa disadari telah merusak ekosistem lingkungan kita. Untuk itu kita perlu langkah nyata dalam menyelamatkan lingkungan kita dengan mengganti produk-produk kebutuhan sehari-hari yang berbahan kimia dengan produk-produk yang ramah lingkungan.

Salah satu produk yang ramah lingkungan tersebut adalah eco enzyme. Lalu pertanyaannya apakah itu eco enzyme? Pengertian eco enzyme yaitu larutan kompleks hasil fermentasi dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air. Eco enzyme sangat banyak manfaatnya baik bagi manusia maupun lingkungan kita. Bagi kehidupan manusia eco enzyme dapat menggantikan produk-produk yang berbahan kimia sedangkan manfaat untuk lingkungan dapat dijadikan pupuk atau membantu merestorasi kerusakan tanah yang di akibatkan oleh zat-zat kimia.

Sebelum membuat eco enzyme saya mencoba mencari referensi tentang cara pembuatan eco enzyme di youtube. Pada salah satu chanel youtube yang berjudul Eco Enzyme - Cara Mengolah Sampah Jadi Berkah.!  Cara Membuat dan Menggunakan Eco Enzyme dijelaskan tentang tata cara pembuatan eco enzyme mulai dari komposisi, bahan-bahan yang harus dipersiapkan, peralatan yang digunakan dan urut-urutan proses pembuatannya hingga sampai proses pemanenannya.

Setelah saya mendapatkan gambaran tentang pembuatan eco enzyme dari youtube maka saya coba mempraktekannya saat mendapatkan kesempatan mengikuti kuliah lapangan dalam rangka praktek pembuatan eco enzyme di kediaman ibu Shinta selaku dosen  pengampu mata kuliah psikologi lingkungan. Di sana kami di ajarkan pembuatan eco enzyme mulai dari proses awal hingga ahir. Di awali dari proses memotong kecil-kecil kulit semangka, mencairkan gula merah, menyiapkan air dan menimbang bahan-bahan tersebut sesuai dengan perbandingannya. Langkah selanjutnya yaitu mencampur bahan-bahan lalu memasukkan ke dalam botol yang sudah disiapkan dan melakukan penyimpanan selama tiga bulan.

Dari beberapa tahapan proses yang diajarkan ibu Shinta ternyata ada beberapa persamaan dan perbedaan dengan apa yang telah saya lihat di youtube. Adapun persamaannya adalah sama-sama menggunakan rumus 1 : 3 : 10 yaitu satu untuk perbandingan gula atau molase, tiga untuk perbandingan buah atau sayur yang digunakan dan sepuluh untuk perbandingan air. Persamaan lainnya yaitu pemotongan buah atau sayur berukuran kecil-kecil, ditempatkan dalam botol plastik untuk mengantisipasi memuainya gas akibat fermentasi yang terjadi dan proses pemanenan yang sama-sama dilakukan dalam waktu tiga bulan. Adapun perbedaannya adalah pada penjelasan di youtube hasil campuran molase, buah atau sayuran dan air di tempatkan pada botol plastik yang ditutup rapat dan dilakukan buka tutup setiap hari agar gas yang ada di dalam botol bisa keluar. Kekurangan dari proses ini adalah setiap hari kita dituntut untuk membuka tutup botol tersebut sehingga dapat sangat menguras waktu kita.

Sedangkan pada proses pembuatan eco enzyme di tempat ibu Shinta penyimpanan hasil percampuran molase, buah atau sayur dan air di tempatkan pada botol bekas air mineral ukuran satu setengah liter yang pada ujungnya di berikan lubang yang nantinya lubang tersebut diberikan selang yang di lem atau di plester rapat lalu disambungkan ke botol air mineral lainnya yang berukuran lebih kecil yang sudah diberikan air dan diusahakan selang pada botol kecil harus terendam air yang bertujuan untuk menetralisir gas dari hasil fermentasi yang dihasilkan pada botol besar. Keuntungan dari cara ini adalah kita tidak perlu setiap hari membuka tutup botol untuk mengeluarkan gas yang ada di dalamnya sehingga kita lebih hemat waktu.

Laporan kuliah lapangan:

Tempat            : Rumah ibu Arundati Shinta

Waktu             : 10 Oktober 2022, pukul 12.00 – 14.30 wib

Materi              : Pembuatan Eco Enzyme

Bahan              : Gula merah (90 gram), kulit semangka (270 gram) dan air (900 gram)

Peralatan         : Ember, botol air mineral, gunting, selang, plester, timbangan, kuali dan kompor.

0 komentar:

Posting Komentar