KULIAH LAPANGAN DALAM RANGKA PRAKTEK PEMBUATAN ECO ENZYME
Laporan Kuliah Lapangan Psikologi
Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Di susun oleh: Ari Kurniawan
(21310410044)
Fakultas Psikologi Universitas 45
Yogyakarta
Keadaan
lingkungan kita saat ini sungguh sangat memprihatinkan, hal ini terjadi karena
rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Masyarakat
sepertinya lupa bahwa setiap hari mereka telah mencemari lingkungan dengan
limbah hasil dari rumah tangga. Limbah-limbah rumah tangga seperti air bekas
cucian, sampo deterjen dan yang lainnya tanpa disadari telah merusak ekosistem
lingkungan kita. Untuk itu kita perlu langkah nyata dalam menyelamatkan
lingkungan kita dengan mengganti produk-produk kebutuhan sehari-hari yang
berbahan kimia dengan produk-produk yang ramah lingkungan.
Salah
satu produk yang ramah lingkungan tersebut adalah eco enzyme. Lalu
pertanyaannya apakah itu eco enzyme? Pengertian eco enzyme yaitu larutan
kompleks hasil fermentasi dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran
dengan gula merah atau molase dan air. Eco enzyme sangat banyak manfaatnya baik
bagi manusia maupun lingkungan kita. Bagi kehidupan manusia eco enzyme dapat
menggantikan produk-produk yang berbahan kimia sedangkan manfaat untuk
lingkungan dapat dijadikan pupuk atau membantu merestorasi kerusakan tanah yang
di akibatkan oleh zat-zat kimia.
Sebelum
membuat eco enzyme saya mencoba mencari referensi tentang cara pembuatan eco
enzyme di youtube. Pada salah satu chanel youtube yang berjudul Eco Enzyme -
Cara Mengolah Sampah Jadi Berkah.! Cara
Membuat dan Menggunakan Eco Enzyme dijelaskan tentang tata cara pembuatan eco
enzyme mulai dari komposisi, bahan-bahan yang harus dipersiapkan, peralatan
yang digunakan dan urut-urutan proses pembuatannya hingga sampai proses
pemanenannya.
Setelah
saya mendapatkan gambaran tentang pembuatan eco enzyme dari youtube maka saya
coba mempraktekannya saat mendapatkan kesempatan mengikuti kuliah lapangan
dalam rangka praktek pembuatan eco enzyme di kediaman ibu Shinta selaku
dosen pengampu mata kuliah psikologi
lingkungan. Di sana kami di ajarkan pembuatan eco enzyme mulai dari proses awal
hingga ahir. Di awali dari proses memotong kecil-kecil kulit semangka,
mencairkan gula merah, menyiapkan air dan menimbang bahan-bahan tersebut sesuai
dengan perbandingannya. Langkah selanjutnya yaitu mencampur bahan-bahan lalu
memasukkan ke dalam botol yang sudah disiapkan dan melakukan penyimpanan selama
tiga bulan.
Dari
beberapa tahapan proses yang diajarkan ibu Shinta ternyata ada beberapa
persamaan dan perbedaan dengan apa yang telah saya lihat di youtube. Adapun
persamaannya adalah sama-sama menggunakan rumus 1 : 3 : 10 yaitu satu untuk
perbandingan gula atau molase, tiga untuk perbandingan buah atau sayur yang
digunakan dan sepuluh untuk perbandingan air. Persamaan lainnya yaitu
pemotongan buah atau sayur berukuran kecil-kecil, ditempatkan dalam botol
plastik untuk mengantisipasi memuainya gas akibat fermentasi yang terjadi dan
proses pemanenan yang sama-sama dilakukan dalam waktu tiga bulan. Adapun
perbedaannya adalah pada penjelasan di youtube hasil campuran molase, buah atau
sayuran dan air di tempatkan pada botol plastik yang ditutup rapat dan
dilakukan buka tutup setiap hari agar gas yang ada di dalam botol bisa keluar.
Kekurangan dari proses ini adalah setiap hari kita dituntut untuk membuka tutup
botol tersebut sehingga dapat sangat menguras waktu kita.
Sedangkan
pada proses pembuatan eco enzyme di tempat ibu Shinta penyimpanan hasil
percampuran molase, buah atau sayur dan air di tempatkan pada botol bekas air
mineral ukuran satu setengah liter yang pada ujungnya di berikan lubang yang
nantinya lubang tersebut diberikan selang yang di lem atau di plester rapat
lalu disambungkan ke botol air mineral lainnya yang berukuran lebih kecil yang
sudah diberikan air dan diusahakan selang pada botol kecil harus terendam air
yang bertujuan untuk menetralisir gas dari hasil fermentasi yang dihasilkan
pada botol besar. Keuntungan dari cara ini adalah kita tidak perlu setiap hari
membuka tutup botol untuk mengeluarkan gas yang ada di dalamnya sehingga kita
lebih hemat waktu.
Laporan kuliah lapangan:
Tempat :
Rumah ibu Arundati Shinta
Waktu : 10 Oktober 2022, pukul 12.00 – 14.30
wib
Materi :
Pembuatan Eco Enzyme
Bahan :
Gula merah (90 gram), kulit semangka (270 gram) dan air (900 gram)
Peralatan :
Ember, botol air mineral, gunting, selang, plester, timbangan, kuali dan kompor.
0 komentar:
Posting Komentar