PERBEDAAN PEMBUATAN KOMPOS YANG DILAKUKAN PADA SAAT KULIAH LAPANGAN DAN
TUTORIAL YANG ADA DI YOUTUBE
Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan
Pengampu: Arundati Shinta
Oleh: Ahmad Helmy Fauzan (21310410091) dan Venia
Astika Yahya (21310410059)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kompos adalah hasil dari penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan
bahan organik. Pengomposan merupakan proses penguraian bahan organik secara
biologis dengan memanfaatkan mikroba dan bahan organik sebagai sumber energinya.
Proses dekomposisi bahan organik menjadi kompos dimulai dengan penguraian
karbohidrat, selulosa, hemiselulosa, lemak dan lignin menjadi CO2 dan H2O.
Perubahan unsur hara dari senyawa organik menjadi senyawa yang dapat diserap
oleh tumbuhan. Ada hubungan antara pembuatan kompos dan perilaku bertanggung
jawab, karena untuk membuat kompos dibutuhkan kesabaran dan konsistensi untuk
merawat atau mengelola dalam proses pembuatannya.
Cara-cara membuat kompos
menurut film youtube.
1) Apa saja bahan-bahannya
- Sampah rumah tangga
> Sampah
hidrogen, seperti kulit buah-buahan
> Sampah karbon, seperti daun-daun kering,
ranting, kertas, kardus
- Tanah bekas
- Bioakifator/ mol/ em4
- Molase/ air gula
merah atau putih/ air tetes tebu
2) Apa saja peralatan untuk membuat kompos.
-
Tong yang dilubangi bawah
- Ember
- Penutup tong
3) Langkah-langkah membuat
kompos
1. Menyiapkan tempat untuk kompos (tong yang dilubangi bawahnya) dan
dibawahnya diletakkan ember untuk menampung sisa sisa air pada saat fermentasi
pupuk kompos
2. Bagian dasar diletakkan tanah bekas dalam pembuatan kompos
3.
Memasukkan semua sampah sampah organik (sampah nitrogen/karbon) dicampur, dan
ditutup dengan tanah bekas yang sudah disiapkan
4. Memberikan molase sekitar 250
cc ke dalam campuran tadi
5. Memberikan mol/ mikro organisme lokal yaitu em4
6.
Melakukan pencampuran bahan-bahan tadi
7. Tutup tong yang berisi campuran kompos
4) Kapan kompos bisa dipanen?
1 minggu setelah pembuatan dibuka dan diaduk, jika
terlalu basah bisa ditambah tanah bekas. Pada bagian bawah ada air lindi yaitu
pupuk yang sangat baik untuk tanaman 1 bulan kemudian sampah sudah banyak yang
terurai dan bisa dipanen.
5) Cara mengaplikasikan kompos untuk tanaman
Mencampurnya pada tanah di pot, menaburkan di atas permukaan tanah atau sebagai
pengganti mulsa
Laporan kuliah lapangan:
(1) 3 Oktober 2022, di kediaman dosen
Bu Shinta
(2) Materi kuliah lapangan pada pertemuan saat itu adalah membuat
kompos dan eco-enzim.
(3) Bahan-bahannya adalah:
- Molase/ tetes tebu 3 tutup
botol
- Anti Jamur 2 sendok makan
- Garam 2 sendok makan Dolomit/ Kapur Tani 200
gr
- Sampah kebun/ daun kering secukupnya
- Daun pisang 700 gr
- Nasi 100 gr
-
Sekam bakar 200 gr
- Eco-enzim 2 gayung
- Dedak 800 gr
- Gula 630 gr
- Air
secukupnya
- Sekam bubuk kayu 400 gr
Bahan pokok untuk membuat kompos dengan
cairan ataupun bahan pendukung lain. Bahan pokok kompos di potong sekecil
mungkin untuk mempermudah penguraian kompos.
(4) Alat yang dibutuhkan:
- Gentong
- Pisau
- Gunting
- Karung
- Alat untuk mengaduk
- Timbangan
- Talenan
(5)
Kompos dipanen jika sudah mencapai waktu 21 hari. Bisa selama itu karena untuk
proses fermentasi ataupun pembusukan sampah menjadi kompos.
(6) Sampah yang
berhasil diolah adalah sebanyak 5.7 kg
(7) Hasil panen kompos adalah 1.96 kg.
Kesimpulan: Kompos yang pembuatannya pada saat kuliah lapangan berbeda dengan
kompos pada tutorial youtube. Pada kuliah lapangan lebih mudah memahami
pembuatan kompos karena praktek secara langsung. Dan pada kuliah lapangan
pembuatan komposnya lebih pada cara yang bagus dan sesuai dibandingkan dengan
tutorial youtube yang pembuatannya simpel dan kurang mendetail yang nantinya
juga akan berpengaruh pada kompos yang dihasilkan. Pada saat kuliah lapangan
sampah dipotong kecil-kecil, pakai sekam dan gentong tidak ada lubang. Sedangkan
pada tutorial youtube sampah tidak dipotong-potong, memakai wadah yang dilubangi
dan tidak pakai sekam.
Daftar pustaka: Harlis, Harlis, et al. "Pelatihan
Pembuatan Kompos Organik Metode Keranjang Takakura sebagai Solusi Penanganan
Sampah di Lingkungan Kost Mahasiswa." DEDIKASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1.1
(2019): 1-8
0 komentar:
Posting Komentar