MEMBANDINGKAN PROSES PEMBUATAN
PUPUK KOMPOS SAAT KULIAH LAPANGAN DI RUMAH DOSEN DENGAN PEMBUATAN KOMPOS DI
YOUTUBE
Laporan
Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan
Pengampu:
Arundati Shinta
Oleh: Humairah Natsir (21310410042)
Rahayu Nur kholifah (21310410079)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Foto dari 2
mahasiswa dengan latar belakang kompos / kuliah lapangan |
Pupuk kompos merupakan hasil pelapukan dari berbagai macam
bahan yang berasal dari makhluk hidup, seperti bagian tanaman (daun, ranting,
cabang), kotoran hewan, dan sampah yang dihasilkan manusia. Kompos adalah
pupuk yang dihasilkan dari bahan organik melalui proses pembusukan. Kompos
dapat terjadi dengan sendirinya di alam namun prosesnya sangat lama, untuk
mempercepat proses tersebut dapat dibantu dengan pemberian aktivator. Ada beberapa jenis kompos untuk
tanaman, salah satu jenis kompos yang berasal dari sampah adalah daun kering.
Pembuatan kompos dengan daun kering dapat membuat lingkungan lebih sehat
dengan pengurangan sampah dan menghindari polusi udara dari pembakaran
sampah. Selain itu manfaat kompos ini yang sangat bagus untuk kelangsungan
tanaman. |
Pembuatan kompos pada film
dokumenter youtube pada alamat url https://youtu.be/WJkJRFdp5-w menggunakan bahan
utama daun kering dan media pendukung pupuk organik cair EM4 pertanian
sebanyak 5 ml, gula pasir sebanyak 2,5 gram, dan air sebanyak 250 ml. Adapun
peralatan yang digunakan adalah wadah untuk mencampir, botol semprotan, dan
karung. Langkah awal yang dilakukan
adalah mengumpulkan daun kering. Mencacah daun agar mempercepat proses
penguraian bakteri. Selanjutnya pembuatan starter, starter adalah bahan yang
berisi mikrobia pengurai yang telah diaktifkan. Dalam pengomposan ini starter
menggunakan larutan EM4 dan aktivasi mikrobia dengan memberikan nutrisi
berupa urea. Masukkan EM4 (efektif mikroorganisme) pertanian, lalu masukkan
gula pasir yang berfungsi sebagai makanan bakteri, setelah itu tambahkan air.
Selanjutnya aduk larutan starter dan masukkan dalam botol semprot tanaman.
Setelah larutan starter selesai. Lakukan penyemprotan pada daun kering secara
merata. Setelah itu daun kering di masukkan dalam karung dan diikat. Di
simpan dalam tempat teduh agar tidak terkena paparan sinar matahari langsung
dan hujan. Dilakukan pengadukan 3 kali dalam seminggu. Proses pengomposan ini
akan berlangsung sekitar 1 hingga 2 bulan. Adapun cara pengaplikasian kompos
untuk tanaman dapat digunakan dengan mencampurnya pada tanah di pot,
menaburkannya di atas permukaan tanah, atau sebagai pengganti mulsa
(bahan-bahan kering seperti jerami). Selain itu dapat juga dilakukan dengan
merendam sedikit kompos selama 24-48 jam, kemudian menyemprotkan air
saringannya untuk menyuburkan tanaman. |
Pada tanggal 03 Oktober 2022 lalu telah dilakukan kuliah
lapangan dalam mata kuliah psikologi lingkungan tentang pembuatan kompos di
rumah dosen ibu Arundati Shinta. Kuliah lapangan ini dilakukan 2 tahap,
kelompok pertama pada tanggal 03 Oktober 2022 dan kelompok kedua pada tanggal
10 Oktober 2022. Sebelum memulai pembuatan kompos, terlebih dahulu mahasiswa
menghasilkan sampah dari makan buah semangka dan lemper. Di mana lemper
menghasilkan sampah daun pisang dan semangka menghasilkan sampah kulit buah. Selanjutnya dilakukan pemilihan
sampah untuk pembuatan pupuk kompos dan eco enzim. Setelah itu, daun kering
dikumpulkan untuk dicacah agar menjadi kecil sehingga memudahkan proses
penguraian. Daun kering yang telah dicacah dikumpulkan dalam wadah. Berikan
garam (NaCl) untuk mengahalau hama, tambahkan dedak sebagai makanan bakteri
(±250 gr), tambahkan sekam bakar sebanyak 1,5 kg yang berfungsi untuk
menetralkan pH (pH 7). Selanjutnya satukan tetes tebu/molase yang juga
berfungsi sebagai makanan bakteri, dengan pupuk organik cair, dan
tricodherma/anti jamur. Lalu masukan campuran tersebut ke dalam wadah daun
kering, tambahkan golomit/kapur tani yang berfungsi untuk menyuburkan tanah,
dan tambahkan grajen/puouk katu agar mempercepat penguraian. Kemudian
tambahkan air. Setelah semuanya tercampur dalam satu wadah, selanjutnya
dilakukan pengadukan hingga merata. Lalu masukkan campuran daun kering ke
dalam gentong yang telah diberi bantal sekam untuk menyerap lendir. Nah
proses pengomposan ini akan berlangsung selama 21 hari. Isa berlangsung
selama itu karena menggunakan media pendukungnya yang lebih banyak sehingga
proses pengomposannya lebih cepat. Sampah yang dihasilkan yaitu daun pisang sebanyak 640 gr, kulit semangka
1.150 gr, dan daun kering sebanyak 1.650 gr. Dari banyaknya daun kering
tersebut menghasilkan kompos panen sebanyak 1.960 gr. |
Dalam pembuatan kompos, untuk mempercepat proses
pengomposan dibutuhkan bakteri dalam pembusukannya. Semakin banyak media
pendukung dalam pembuatan kompos makan akan semakin cepat proses pengomposan
berlangsung. |
Daftar pustaka: Haryanto Dwi, dkk. (tt). Teknologi Tepat Guna Pengomposan Masal Campuran
Sampah Daun Kering Dengan Sampah Basah. Sidoarjo: UNUSIDA Press. Latifah Siti, dkk. (2014). Pupuk
Organik Kompos. Medan: CV Kriswatech. Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun
Kering - 05:37. https://youtu.be/WJkJRFdp5-w |
0 komentar:
Posting Komentar