30.10.22

MERINGKAS VIDEO YOUTUBE BAHASA INGGRIS DAN OPINI SAYA TENTANG CAUSES AND EFFECT OF CLIMATE

CAUSES AND EFFECT OF CLIMATE

Essay 2 Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Oleh :

Qoyyimah Sofiati / 21310410036

Topik

PENYEBAB DAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Sumber

Causes and Effect of Climate Change | National Geographic.

https://www.youtube.com/watch?v=G4H1N_yXBiA

Ringkasan

Aktivitas menusia yang menimbulkan banyak polusi sehingga menaikkan suhu bumi dan secara mendasar mengubah dunia. Penyebab utamanya adalah fenomena yang dikenal dengan gas efek rumah kaca diatmosfer seperti uap air, karbon dioksida, metana, nitro oksida, dan klorofluorokarbon. Hal ini terjadi karena membiarkan matahari masuk tapi tidak menjaga Sebagian panas agar tidak keluar seperti dinding kaca rumah, semakin banyak gas rumah kaca diatmosfer maka semakin banyak panas yang terperangkap sehingga membuat efek rumah kaca dan meningkatkan suhu bumi.

Sejak Revolusi Industri, aktivitas manusia seperti pembakaran fosil meningkatkan jumlah CO2 di atmosfer. Peningkatan yang pesat dari gas rumah kaca ini sangat mengkhawatirkan, sementara iklim bumi turun-naik (berfluktuasi) dari masa lalu.

Ada banyak perubahan cuaca atau iklim yang menimbulkan banyak tantangan untuk kita dikarenakan gas efek rumah kaca. Suhu yang mengkhawatirkan membuat cuaca lebih ekstrem, berdampak sangat buruk, banjir dan hujan salju yang lebat, kekeringan yang lebih lama bahkan sering, bercocok tanam menjadi lebih sulit, rusaknya hunian untuk hewan atau tanaman, dan juga persediaan air yang makin berkurang. Selain itu, tantangan perubahan iklim ini bisa mempengaruhi kesehatan fisik masyarakat yang menjebak dan meningkatkan jumlah kabut asap sehingga lebih rentan menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, asma, dan kanker.

Fenomena gas rumah kaca tentu menimbulkan malapetaka bagi kelangsungan hidup mahluk hidup. Maka, manusia juga perlu memeranginya, berupaya mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Permasalahan

Fenomena yang mengubah  dunia dikarenakan gas efek rumah kaca diatmosfer seperti uap air, karbon dioksida, metana, nitro oksida, dan klorofluorokarbon.

Opini Saya

Fenomena gas efek rumah kaca memberikan dampak yang sangat mengkhawatirkan untuk kehidupan kita sebagaimana menurut National Aeornautics and Space Administration (NASA) bahwa suhu permukaan bumi pada tahun 2021 telah meningkat 0,85°C dibanding suhu rata-rata tahunan selama periode 1951-1980. NASA juga menyatakan bahwa tren peningkatan suhu permukaan bumi disebabkan oleh aktivitas manusia yang meningkatkan polusi CO2 (Karbon Dioksida) dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer. Sedangkan menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pemanasan global juga bisa meningkatkan risiko kekeringan, perubahan pola hujan, hingga peningkatan intensitas cuaca ekstrem.

Parahnya hal tersebut tentu memberi banyak tantangan untuk kita, seperti menanam tanaman menjadi lebih sulit, tempat dimana tanaman dan hewan dapat hidup, dan juga persediaan air yang berkurang. Selain menciptakan pertanian baru, tantangan perubahan iklim dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan fisik masyarakat di daerah perkotaan. Dikarenakan atmosfer yang lebih hangat menciptakan lingkungan yang menjebak dan meningkatkan jumlah kabut asap. Hal ini disebabkan kabut asap mengandung partikel ozon yang meningkat dengan cepat pada suhu yang lebih tinggi sehingga paparan tingkat kabut asap yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, asma, dan kanker.

Pemanasan global telah memicu berbagai perubahan kondisi bumi yang menimbulkan malapetaka bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup di muka bumi. Laju perubahan iklim yang cepat disebabkan oleh manusia. Manusia juga dapat memeranginya jika kita berupaya mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Beberapa praktik yang bisa kita lakukan untuk mencegah laju perubahan iklim yang bisa berdampak sangat buruk bagi kehidupan, seperti:

1.      Ramah lingkungan. Contohnya; mencoba untuk berjalan kaki atau naik sepeda, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil.

2.      Mengurangi belanja industri karena hal tersebut penyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil ialah besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu memberi yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.

3.      Menjemur pakaian di bawah sinar matahari. Menjemur pakaian menggunakan secara alami jauh lebih baik karena energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara. Bila menggunakan alat pengering, itu mengeluarkan 3 kg CO2.

4.      Daur ulang sampah organik. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (missal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun. Tempat pembuangan sampah menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah.

5.      Pisahkan sampah kertas, plastik, dan kaleng agar dapat didaur ulang. Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium. Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang bisa menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang bisa menghemat 900 kg CO2.

Daftar Pustaka

Pemanasan Global - Solusi dan Peluang Bisnis. (2013). (n.p.): Gramedia Pustaka Utama.

 

Rizaty, Monavia Ayu. (2022, 6 September). NASA: Suhu Permukaan Bumi Naik 0,85°C pada 2021. Peningkatan Suhu Permukaan Bumi* (2011-2021). Diakses pada 26 Oktober 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/09/nasa-suhu-permukaan-bumi-naik-085-c-pada-2021

 

Rahmadania, N. (2022). Pemanasan Global Penyebab Efek Rumah Kaca dan Penanggulangannya. Ilmuteknik.Org, 2(3), 1–12. http://ilmuteknik.org/index.php/ilmuteknik/article/view/87

0 komentar:

Posting Komentar