A Plastic Wave - A documentary film on plastic pollution
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Semester Ganjil T.A 2022/2023
Oleh :
NABILA TUS
SANGADAH (21310410038)
Kelas A (Reguler)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A.
|
Topik |
Populasi sampah yang mengancam kelestarian ekosistem laut dan hewan
yang hidup di sekitar laut |
|
Sumber |
|
|
Ringkasan |
Hari
ini india memproduksi 5,6 juta ton plastik termasuk limbah sampah rumah
tangga. Dave adalah seorang pengajar selancar di pantai. Ia memiliki keluarga
dengan anak gadisnya. Mereka terlibat untuk menyukai laut seperti ayahnya.
Suatu yang sangat bersemangat salah satu ilmuan peneliti meneliti beberapa
plastik untuk mencari tahu lebih banyak sifat-sifat plastik dan yang lebih
penting mencari masalah plastik di lautan. Polusi Plastik adalah ancaman yang sangat nyata bagi masa depan planet kita, hewan yang menghuni lautan kita dan pada akhirnya umat manusia. Masalahnya jauh lebih buruk daripada yang terlihat di permukaan dan kita perlu bertindak sekarang untuk memastikan kita melindungi masa depan bagi diri kita sendiri dan planet kita. Beberapa hari dia dan anaknya mempertanyakan mengenai sampah yang berserakan di pantai, bukan hanya di bebatuan tetapi di dalam air dan itu benar-benar membuat saya khawatir karena selama 15 tahun saya tidak melihat satu pun botol plastik di lautan. Mengapa sekarang saya melihatnya, jika di lihat sekrang saja sudah banyak apalagi suatu saat nanti di masa depan akan seperti apa. Solusi yang harus di lakukan yaitu membersihkannya dan mengurangi pemakaian yang berbahan plasttik, sebab menggunakan plastik sekali pakai adalah masalah dari semuanya apalagi plastik tidak dapat terurai dengan mudah. Akan selalu ada sampai ratusan tahun bahkan lebih lama lagi. Jika mereka menggumpulkan sampah dalam 5 menit maka yang akan di hasilkan satu kantong besar sebab sampah di laut memang banyak dan menggunung. Suatu hari pada saat saya memantai pantai saya menemukan korek api di dalam perut anak ayam albatross, hewan tersebut banyak terdampar di pantai dengan kondisi perut banyak terisi sampah-sampah. Sudah jelas hewan tersebut memakan sampah-sampah di pantai dan akhirnya tidak bisa terolah dalam perut kemudian hewan tersebut mati. Populasi plastic diman-mana adalah fakta yang menyedihkan setiap kali kita melihatnya di pantai apa lagi tepat di tepi pantai banyak sampah botol minuman yang sering orang-orang pakai. Gejala besar masalah plastik ini sudah melewati 1 juta botol jenis ini setiap 1 menit merupakan angka yang mengejutkan. Yang lebih khawatir adalah bahwa plastik akan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang saya temui. Sarah Nelms adalah seorang spesialis di bidang mikro laut astics ia mempelajari lebih lanjut tentang karya terbarunya pada saluran pencernaan mamalia laut, pada dasarnya mereka medapat jenis plastic yang sering orang-orang gunakan dan itu di temukan di dalam perut lumba-lumba ini memang baru sekali saya menemukan seperti ini karena saya saat itu menemukan lumba-lumba terdampar kemudian saya cek. Tetapi ada beberapa plastik yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang, biasanya sampah yang tidak terlihat ini saya temukan di kotoran anjing laut. Sampah tersebut hanya dapat di lihat di mikroskop. Mereka yang membuang samapah seenanknya tidak tahu apa dampak buruk yang mereka lakukan tersebut.
|
|
Permasalahan |
Terjadi pada orang-orang yang biasa membuang sampah sembarangan di area
pantai atau laut. Berdampak pada ekosistem laut dan pada hewan yang hidup di
sekitar laut yang mati karena rusaknya pencernaan sebab memakan sampah di
sekitarnya. Serta warga yang kurang pemahan terkait pengolahan sampah dan kurangnya
kesadaran bagi orang-orang yang hidup di pinggir laut mau pun sekitarnya.
|
|
Opini Saya |
Terganggunya ekosistem kehidupan di laut, merupakan salah satu akibat meningkatnya sampah laut. Selain itu sampah laut juga dapat menghilangkan pesona daya tarik pariwisata karena dengan banyaknya sampah para wisatawan akan berpikir dua kali untuk berkunjung. Kita sebagai manusia yang tinggal di bumi, sudah seharusnya mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan sekitar kita termasuk lautan. Mengurangi jumlah sampah laut dapat di mulai dari diri kita sendiri. Yaitu dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan membuang sampah pada tempatnya. Sehingga dampak buruk keberadaan sampah laut dapat kita hindari dan kita dapat hidup nyaman di bumi ini. Mereka juga harus tau bahwa sampah merupakan bahan yang tidak dapat terurai sampai ratusan tahun nanti. Masyarakat sekitar juga harus memahami hal mengenai daur ulang sampah guna bisa di manfaatkan ulang.
|
Referensi vidio
.png)
.png)
0 komentar:
Posting Komentar