Essay 2
Psikologi Lingkungan
Dosen : Arundati Shinta
Benediktus Edhiyono
NIM : 21310410147
Kelas : Psikologi SP
Jumlah
limbah plastik yang diproduksi sejak tahun 1950 dengan jumlah sekitar 4,9
miliar ton sepertinya belum pernah terbakar atau di daur ulang. Sementara Sebagian
besar telah menjadi timbunan tanah diseluruh dunia, dan juga terlalu banyak ditemukan
di lingkungan alam. Sekitar 10 juta ton sampah berakhir di lautan. Diperkirakan
separuhnya (50%) adalah sampah palstik yang sekali pakai lalu dibuang. Plastik
adalah salah satu jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa
terurai dengan baik. Selain persepsi tentang sampah plastic yang buruk dan
tidak alami hal ini juga dapat menyakiti binatang di lautan. Jika sampah plastik
itu terkena air garam dan cahaya matahari bisa terpecah menjadi plastik-plastik
kecil (micro plastic) dan bisa meracuni kehidupan di lautan dan juga orang-orang
yang mengkonsumsi makanan laut, ikan laut misalnya. Namun, apakah benar ini
adalah masalah terbesarnya?. Terhitung bahwa limbah plastik hanya sekitar 10%
dari 1,3 miliar ton dari limbah yang dihasilkan secara keseluruhan setiap tahunnya.
Kematian 7 juta orang pertahun disebabkan oleh polusi udara. Pengamasan air
laut istilah dari penurunan pH air laut yang disebabkan oleh penyerapan
karbondioksida dari atmosfer, inilah yang menjadi bencana jangka panjang bagi
ekosistem terumbu karang. Pengamasan air laut mengurangi ketersediaan ion
karbonat yang dibutuhkan oleh banyak organisme seperti karang dan moluska,
untuk membentuk kerangka dan cangkang. Bagi terumbu karang dampak paling
mengkhawatirkan adalah pengaruhya terhadap pertumbuhan karang, alga koral dan
laju erosi kimia substrat terumbu yang juga memiliki dampak pada komunitas ikan
yang bergantung. Dalam hal apapun upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki
situasi atau setidaknya mengurangi dampak dari limbah plastik. Di Ruwanda pada
tahun 2008 memperkenalkan hukum yang ketat yaitu larangan penggunaan kantong plastik
dan telah diikuti oleh banyak negara dengan inisiatif yang serupa. Pada
Desember 2017, 193 negara telah berkomitmen kepada rencana UN (PBB) untuk
berhenti mencemari lautan dengan limbah palstiknya. Untuk mencapai tujuan lingkungan
yang bebas dari limbah plastik, pertama-tama yang dilakukan adalah dikumpulkan
terlebih dahulu secara terpisah. Misalnya dengan membedakan antara tempat
sampah organik dan non organik. Di negara maju hal ini sudah mulai dilakukan
tetapi, di Asia ada 5 negara yang membuang lebih banyak plastik ke lautan daripada
gabungan seluruh dunia yaitu Vietnam, Filipina, Indonesia, China dan Thailand. Jika
di dunia ini ingin mengatasi masalah limbah plastik, maka harus ada upaya lebih
terutama untuk pelaku utamanya yaitu di benua Asia Tenggara. Sampai itu semua
terjadi segala usaha lainya akan menjadi setetes di lautan.
Permasalahan
Kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem sangat rendah salah satunya yaitu perilaku membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia karena lingkungan yang tercemar olehnya.
Opini Saya
- Penanaman sadar lingkungan sejak usia dini, melalui lembaga pendidikan.
- Memberikan contoh membuang sampah pada tempatnya di lingkungan sekitar secara konsisten.
- Pembuatan film-film yang menarik bertema Lingkungan Hidup yang disiarkan di bioskop atau di aplikasi-aplikasi menonton film.
- Memperbanyak iklan-iklan bertema Lingkungan Hidup
- Negara juga harus memperhatikan dalam mengambil kebijakan pembangunan dan pelestarian alam.
- Membuat alat penghancur sampah-sampah abiotik.
0 komentar:
Posting Komentar