29.10.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN & OPINI SAYA TENTANG MEMANUSIKAN PEMULUNG

 

MEMBANTU PEMULUNG BERDAYA

 Beatrice Angelique (19310410040)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2022



Topik

Memanusiakan para pemulung untuk mengangkat derajat dan meningkatkan kemandirian sosial pemulung

 

Sumber

 

Kompas. (2022, Januari 26). Membantu pemulung berdaya. p. 16.

 

Ringkasan

 

     ·        Sejak 2015, Siti rutin datang ke lapak pemulung untuk mengajak anak-anak belajar mengaji. Mereka menyebutnya sebagai komunitas Rumah Pohon.

     ·     Berbagai kegiatan untuk anak-anak terkait dengan pendidikan karakter dilakukan di kawasan lapak. Selain itu, Siti juga membantu ibu-ibu untuk belajar keterampilan, seperti membuat kue dan mengolah sampah kertas menjadi tas atau keranjang, agar warga lapak bisa mendapat penghasilan lebih baik.

   ·  Ada salah satu anak yang berhasil membuat kalung dan anting dari mengelolah botol plastik dengan hasil yang bagus dan rapi. Namun sayangnya, dia berhenti setelah dua tahun berjalan karena ibu yang menjualnya pindah ke Indramayu.

     ·   Dalam perjalanannya membantu para pemulung, Siti bertemu dengan Lita pada tahun 2018 yang memiliki kegiatan fokus pada lingkungan dan sampah. Setelah saling bertukar cerita, mereka merasa cocok dan ingin berkolaborasi. Mereka sepakat merintis usaha sosial untuk pengelolaan sampah dan memperbaiki kondisi sosial kehidupan lingkungan pemulung di perkotaan.

    ·  Terbentuklah Waste Solution Hub yang membuat sistem pengelolaan sampah terintegrasi. Mereka menghubungkan produsen sampah, bank sampah, dan meningkatkan kemandirian sosial pemulung. Awalnya, Lita menemukan tempat pengelolaan sampah yang jorok dasn tidak memperhatikan pemulung. Lalu mereka terpikir untuk membuat Waste Solution Hub ini yang tidak hanya kumpul sampah, tetapi juga mengedukasi dan menyediakan jasa konsultasi untuk pengelolaan sampah.

     ·    Merasa harus memanusiakan para pemulung. Salah satu cara yang Siti lakukan yaitu saat bekerja sama dengan penyelenggaraan event untuk mengelola sampah.

 

Permasalahan

 

 

Dalam kehidupan kita, keluarga pemulung merupakan keluarga dengan lapisan ekonomi dan budaya paling bawah dalam masyarakat sehingga kerap dipandang sebelah mata, dan hanya sedikit orang yang dapat menerima keberadaan mereka di masyarakat.

 

 

Opini saya

 

Siti Salamah yaitu seorang wanita yang tergerak hatinya untuk membantu para pemulung hidup lebih mandiri. Tidak hanya memberikan pendidikan agama untuk anak-anak, namun dia juga membantu para orangtua untuk membuat kue dan mengolah sampah kertas menjadi tas atau keranjang. Tak sampai disitu saja, Siti bahkan merintis usaha sosial untuk pengelolaan sampah dan membuka jaringan kerja sama ke banyak pihak untuk mengangkat derajat para pemulung. Sikap dan tindakan Siti yang memanusiakan pemulung patut dicontoh. Adapun cara lain yang dapat kita lakukan untuk membuat pekerjaan pemulung menjadi lebih manusiawi, yaitu dengan memilah sampah dari rumah. Jadi pemulung menerima sampah dengan keadaan yang sudah bersih, terpilah dan rapi, hal ini membuat pekerjaan pemulung jauh lebih ringan dan membantu pemulung terhindar dari penyakit.

Ini menjadi hal yang harus kita renungkan bersama, bahwa sebagai manusia seharusnya bisa menerima dan menghormati keberadaan sesamanya. Dari semangat inilah, nantinya muncul kerja sama untuk berjuang dan bahu membahu. Sitou Timou Tumou Tou yang artinya “Manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain”. Pemulung juga sama seperti manusia lainnya yang layak dihargai sebagai manusia.

 





0 komentar:

Posting Komentar