Kompas: Tangani Sampah dengan Melibatkan Produsen
Meme Normasari/21310410088
Kelas Reguler
Semester 3 (Ganjil)
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta
Psikologi Lingkungan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
ESSAY 1
TOPIK |
Produsen memiliki tanggung jawab dalam pengurangan dan penanganan sampah. |
SUMBER |
Kompas, Jumat, 7 Oktober 2022. Halaman 8, “Tangani Sampah dengan Melibatkan Produsen” |
RINGKASAN |
Upaya untuk mempercepat pengurangan sampah dilakukan dengan meningkatkan pelibatan produsen dari berbagai industri. General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) Zul Martini Indrawati mengutarakan, produsen memiliki tanggung jawab dalam pengurangan dan penanganan sampah. Pemerintah memiliki regulasi yang dapat memfasilitasi infrastruktur, sedangkan sektor privat dapat mendorong penanganan sampah secara terintegrasi. Sejak 2021, IPRO membangun kerja sama untuk meningkatkan pengumpulan dan penyaluran sampah kemasan. Jenis material yang ditingkatkan, yakni kemasan PET (polyethylene terephthalate), UBC (used beverage carton), HDPE (high-density polyethylene), MLP (multi-layered packaging), dan PP (polyethylene). Wilayah pengumpulan kemasan bekas palai dilakukan di Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Lombok. Dukungan pembiayaan diberikan oleh 11 anggota IPRO yang berkomitmen melakukan penarikan kembali sampah kemasan agar bisa meningkatkan daur ulang. IPRO mencatatkan pengumpulan bekas kemasan jenis PET, HDPE, dan UBC mencapai 543 persen dari target. Kepala Subdirektorat Tata Laksana Produsen Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mengatakan, pemerintah telah menetapkan pengelolaan sampah 2017-2025. Dalam kegiatan ini terdapat dua target utama, yakni pengurangan dan penanganan sampah. Tetapi dari data sampai saat ini penanganan sampah belum optimal karena masih terdapat sampah yang bocor ke lingkungan. |
PERMASALAHAN |
Sampai saat ini timbulan sampah, khususnya sampah plastik menjadi persoalan yang cukup serius. Indonesia tidak bisa jika terus menerus dihadapkan pada penimbulan sampah. |
OPINI SAYA |
Menurut saya IPRO mengambil langkah yang tepat untuk penanganan sampah, walaupun baru menangani sampah plastik. Setidaknya sudah mengurangi penimbunan sampah di Indonesia. Jika sampah dibiarkan begitu saja akan menyebabkan berbagai masalah pada lingkungan yang berdampak pada diri kita. Sampah dapat menimbulkan beberapa masalah, seperi banjir dan pencemaran tanah,air dan udara di lingkungan kita. Selain itu lingkungan yang buruk menjadi sarang penyakit. |
0 komentar:
Posting Komentar