KEBIASAAN BURUK SISAKAN MAKANAN
Andi Purnawan (19310410002)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2022
Topik Masyarakat masih mempunyai
kebiasaan buruk menyisakan makanan karena porsi makanan yang berlebihan dan
alasan cita rasa makanan. Sumber Kompas. (2022). Kebiasaan buruk sisakan makanan. Kompas. 19 Mei, hal. 2. Ringkasan § Tim Kompas
melakukan jajak pendapat dengan 516 responden, separuhnya mengaku selalu
menyisakan makanan masakan di rumah atau saat makan di tempat makan. Proporsi
tertinggi (46,9 persen) sisa makanan terjadi saat memasak di rumah. Adapun
saat membeli makanan di restoran, hanya 38,8 persen yang tidak menghabiskan
makanan. § Status sosial ekonomi berpengaruh pada kebiasaan menyisakan
makanan. Semakin tinggi status ekonomi, masyarakat cenderung mempunyai
kebiasaan membuang makanan. Sebanyak 56 persen responden yang masuk kategori
menengah atas menyebut selalu membuang makanan. Hanya 47 persen responden
kelas menengah bawah yang mempunyai perilaku yang sama. Semakin tinggi
penghasilan, masyarakat cenderung memiliki kebiasaan belanja berlebihan. Meski
demikian, hasil studi Program Lingkungan PBB tahun 2021 menyatakan,
sebetulnya secara global, tingkat pendapatan negara dengan produksi sampah
pangan memiliki kaitan yang tidak signifikan. Temuan ini membantah pemahaman
tahun lalu yang bahwa peningkatan jumlah sampah makanan sejalan dengan
semakin sejahteranya suatu negara. § Porsi makanan yang terlalu banyak menurut 57,8 persen
responden menjadi penyebab makanan tersisa. Makanan dengan porsi berlebih
biasanya setelah ada acara yang dihadiri banyak orang seperti pernikahan atau
seminar. Kemungkinan lain saat makan di restoran, memesan terlalu banyak. § Penyebab selanjutnya yang disebutkan 20,4 persen responden
adalah soal cita rasa makanan. Agaknya ini banyak terjadi saat mengonsumsi
makanan di warung / restoran. § Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
sampah makanan adalah: (1) memberikan sisa makanan kepada hewan peliharaan
atau memberikan pada masyarakat sebagai pakan ternak; (2) menyimpan serta
mengolah kembali dalam bentuk makanan yang lain; (3) mengolah menjadi kompos
atau menjadi makanan maggot. Permasalahan Fenomena orang tidak menghabiskan
makanan masih banyak terjadi. Makanan yang disisakan tidak hanya dalam jumlah
kecil. Bahkan ada terkadang ada makanan yang baru tersendok dua kali, dengan
sengaja tidak dimakan sampai habis. Opini saya § Kebiasaan menyisakan makanan perlu dikaji lebih dalam
sehingga dapat memahami dengan pasti penyebab seseorang meninggalkan atau
membuang makanan di piring. § Masyarakat belum terlalu memperhatikan bahaya dari dampak
timbunan sampah makanan bagi lingkungan sehingga masih abai dengan perilaku
yang menyisakan makanan. Perlu kampanye dari pemerintah kepada masyarakat
tentang sampah ajakan untuk tidak menyisakan makanan dengan berbagai
pendekatan dan jika perlu bisa meniru negara-negara maju yang berkaitan
dengan strategi mengurangi sampah makanan. § Hal-hal yang sudah saya lakukan agar tidak menyisakan
makanan di piring adalah dengan mengambil sedikit porsi makanan dan
mengambilnya lagi jika makanan sudah habis dan dirasa masih kurang. Lalu jika
makanan yang saya pesan ternyata tidak habis, saya meminta pelayan restoran
membungkus sisa makanan dan saya bawa pulang.
0 komentar:
Posting Komentar