MERINGKAS
ARTIKEL KORAN DAN OPINI SAYA MENGENAI TANTANGAN BAGI INDONESIA DALAM MENJAGA
KETAHANAN PANGAN YANG SEBAGIAN BESAR DIPENUHI MELALUI IMPOR
Oleh
:
Dea
Khairun Nisa (21310410082)
Kelas
A (Reguler)
Dosen
Pengampu :
Dr.
Arumdati Shinta, M.A
Psikologi
lingkungan ( Essay 1)
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Semester
Ganjil T.A 2022/2023
Topik
|
Tantangan
bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan, yang Sebagian besar dipenuhi
oleh impor dan upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri. |
Sumber
|
Tribun
Jogja, Rabu 26 Oktober 2022. Halaman 4. “Gandum dan Kedelai jadi Tantangan”. |
Ringkasan
|
koordinator
Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, gandum dan kedelai
merupakan dua komoditas yang menjadi tantangan. Hal ini di ungkapkan dalam
diskusi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Southeast Asia
Program terkait prioritas ekonomi Indonesia yang berlangsung di Wasington,
Amerika Serikat ( AS), Selasa (25/10). Maka dari itu diperlukan upaya untuk
meningkatkan produksi dalam negeri agar mengurangi ketergantungan terhadap
impor. Pemerintah tengah berupaya meningkatkan minat petani untuk menanam
kedelai, serta meningkatkan produksinya dengan perkembangan tekonologi
rekayasa genetika. Sedangkan untuk gandum, pemerintah mendorong subsidinya.
Kendati demikian untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Perlu di iringi
dengan peningkatan kesejahteraan petani. “yang juga paling penting bagi
Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, serta
melindungi masyarakat Indonesia dari kekurangan pangan, maka untuk
korporatisasi di sektor-sektor tertentu adalah hal penting,” pungkas
Airlangga. (kpc) |
Permasalahan
|
·
Sebagian besar
komoditas utama Indonesia terpenuhi melalui impor ·
Tingkat kesejahteraan
petani Indonesia belum maksimal |
Opini
saya |
Dalam
peningkatan komoditas utama yaitu kedelai dan gandum perlu juga di iringi
dengan peningkatan kesejahteraan petani. Pemerintah perlu mendukung dan
memfasilitasi para pentane dengan tekno;ogi yang lebih mumpuni, seningga para
petani dalam menjalankan tugasnya tidak begitu berat dan ketinggalan dengan
negara-negara yang telah maju. Selain focus kepada para petani, pemerintah
juga seharusnya focus kepada pihak-pihak lainnya yang curang. Masih ditemui
banyak sekali oknum-oknum nakal yang menimbun kebutuhan pokok utnuk di jual
dengan harga yang mahal sementara mereka membeli dari para petani dengan
harga yang sangat murah. Untuk itu pemerintah di mohonkan untuk ikut andil
dalam mengawasi alur distribusi bahan-bahan komuditas utama. |
0 komentar:
Posting Komentar