23.10.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN DAN OPINI SAYA TENTANG TERENDAM BANJIR, RATUSAN HEKTAR TANAMAN PADI PUSO DI ACEH

 

MERINGKAS ARTIKEL KORAN DAN

OPINI SAYA TENTANG TERENDAM BANJIR, RATUSAN HEKTAR TANAMAN PADI PUSO DI ACEH

 

ESSAY 1

 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu      : Arundati Shinta

Nama                          : Leonardo Teniwut

Nim                             : 21310420046

Kelas                           : A1





 

Topik

Terendam banjir, Ratusan hektar tanaman padi puso di aceh

Sumber

Koran Kompas, Kamis, 13 Oktober 2022

https://klik.kompas.id/sosok

 

Ringkasan

Sedikitnya 4.900 hektar sawah di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, terendam banjir. Sebagian tanaman padi dipastikan puso. Banjir juga masih memutus Jalan Trans-Kalimatan.

Aceh Utara dilanda banjir selama sepekan. Permukiman penduduk di 142 desa dari 14 kecamatan terendam banjir hingga setinggi 1 meter. Di persawahan, ketinggian banjir mencapai 2 meter.

Sawah yang tergenang se-bagian besar telah ditanami padi dengan rentang usia ber-variasi. Ada juga yang telah masuk masa panen, tetapi banjir membuat kualitas pa-nen menurun.

Pelaksana Tugas Kepala Di-nas Pertanian Aceh Utara Er-wandi mengatakan, dari 4.900 hektar sawah yang tergenang, seluas 259 hektar dipastikan puso. Luasan sawah yang puso diperkirakan bertambah jika banjir tak kunjung surut.

”Tanaman padi tidak tahan banjir. Jika rata-rata produktivitas tanaman padi 5,7 ton per hek-tar, dari 259 hektar itu, Aceh Utara kehilangan produksi pa-di 1.476 ton. Dengan harga jual gabah Rp 5.600 per kilogram, petani kehilangan pendapatan Rp-8,2 miliar.

”Kami memohon Kemen-terian Pertanian agar mem-

bantu benih, pupuk, dan per-lengkapan untuk petani,” kata Erwandi.

Dihubungi terpisah,Ketua Program Studi Magister Agro-ekoteknologi Universitas Ma-likussaleh, Lhokseumawe, Laila Nazirah menuturkan, gagal panen tak hanya mem-buat petani kehilangan penda-patan, tetapi juga kehilangan pengharapan untuk mening-katkan kesejahteraan. Peme-rintah perlu mencari solusi jangka panjang agar banjir tak terus berulang dan menyeng-sarakan petani.

. ”Selain mitigasi banjir, per-lu dipikirkan penggunaan va-rietas yang lebih tahan terha-dap banjir. Petani juga seha-rusnya dibantu pupuk dan be-nih," kata Laila.

Sebelumnya, Penjabat Bu-pati Aceh Utara Azwardi me-ngatakan, banjir Aceh Utara bukan 'bencana biasa karena terjadi nyaris setiap tahun. Dalam beberapa tahun ter-akhir, intensitas banjir malah terjadi dua hingga tiga kali dalam setahun.

Penanganan banjir, menu-rut dia, harus dilakukan bersa-ma antara pemerintah kabu-paten, provinsi, dàn pemerin-tah pusat.

Jalan putus

Di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, banjir mėncapai ketinggian air 4 me-ter. Puluhan ribu orang ter-dampak banjir, sebagian mengungsi ke rumah kerabat

di luar desa.

Dari catatan Kompas,banjir terjadi sejak musim kemarau pada Juli sampai Agustus. Ki-ni, Kalteng mulai memasuki musim hujan dengan cuaca ekstrem.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, banjir melanda lima kabupaten, meliputi Kabupaten Katingan,Kotawaringin Timur, Seruyan, Pulang Pisau, dan Lamandau. Banjir merendam 93 desa di 20 kecamatan. Jumlah war-ga terdampak mencapai 9.705 keluarga atau 21.835 orang.

Permasalahan

Akibat cuaca dan curah hujan yang ekstrem membuat genangan air yang mana mengenang banyak tanaman petani yang membuat tanama petani-petani terancam puso atau gagal panen.

Opini Saya

-          Sebaiknya mengatasih curah hujan dengan membuat gorong atau tangul yang membuat aliran atau cuaca ekstrem tersebuat langsung ke pembuangan ke laut agar tidak terjadi hal seperti ini pada petani

 

0 komentar:

Posting Komentar