23.10.22

 

MEMBUAT KOMPOS DARI SAMPAH RUMAH TANGGA

LAPORAN KULIAH LAPANGAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN

 

Dosen Pengampu        : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh              : Rhicard Geovadri Layarda (21310410002)

Kelas                           : Karyawan SJ

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah organik yang kaya akan unsur Karbon dan Nitrogen. Secara alami, sampah organik akan mengalami pembusukan dan peruraian oleh ratusan jenis mikroba (bakteri, jamur, ragu) dan berbagai jenis binatang kecil yang hidup di tanah. Proses alami inilah yang dimanfaatkan untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk.

Sampah-sampah yang tergolong sebagai sampah organik adalah sampah-sampah yang bisa mengalami pembusukan akibat proses penguraian secara alami oleh bakteri. Umumnya, sampah-sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam, seperti daun-daunan; buah-buahan; kotoran hewan, bubuk teh dan kopi; kulit telur; dan sebagainya.


Sumber youtube

Praktek

Bahan-bahan yang digunakan:

·       Decomposer (Nasi sisa dll)

·       Air ember medium (perkiraan 4 liter)

·       Daun kering

 

Alat        

·       Ember                                                               Karung
      Batang bambu

 

Bahan-bahan yang digunakan:

 

Bahan 1

        ·       600 gr Sampah daun kering (digunting kecil memudahkan proses pengomposan)

        ·      380 gr/3 mangkok Sampah daun pisang (gunting kecil)

        ·       1.191 gram / 5 mangkok kulit semangka (cincang halus)

        ·       2 canting dulumit/kapur tani(membuat PH jadi 7)

        ·       2 canting sekam bakar

        ·       2 sendok makan garam dapur

        ·       2 canting grajen kayu

        ·       1 canting dedak (aktivator bakteri)

        ·       1 pack strimin (isi kardus cincang untuk menyerap lindi yang dihasilkan selama proses pengomposan terjadi)

 

Adapun bahan penganti Em4 yang kami gunakan yaitu hasil fermentasi 3 bulan:

 

Bahan 2

        ·       1 Kg kulit buah

        ·       2 tutup botol molase / tetes tebu

        ·       2 liter air bersih

        ·       ¼ air gula

        ·       1 canting tricoderma

 

Bahan 3

        ·       Cangkang telur (dihaluskan)

        ·       Arang (dihaluskan)

        ·       Abu bakar

 

Alat yang digunakan

        ·       Gentong tanah liat

        ·       Gunting

        ·       Canting ukur

        ·       Pisau

        ·       baskom

        ·        Centong kayu

 

Cara pembuatan:

·       Campurkan nasi sisa dengan air

·       Daun diberikan air campuran beras

·       Kemudian karung di ikat dan di diamkan selama 1 minggu menunggu proses pengomposan

·       Jika dalam seminggu kompos masih basah maka dibiarkan 1 minggu kemudian tetapi jika kompos kering diberikan air lagi sambil dihancurkan dengan cara diaduk menggunakan batangan bambu

·       Kompos diberikan air sampai warna kecoklatan dan siap panen

cara pembuatan:

·       Bahan 1 dan bahan 2 dicampurkan didalam baskom kemudian aduk rata

·       Masukkan 1 pack strimin kedalam gentong tanah liat guna menyerap lindi yang dihasilkan selama proses pengomposan

·       Masukkan kompos yang telah tercampur rata kedalam gentong

·        Beri topping/aktivator merata diatas kompos tersebut kemudian ditutup

·       Catat tanggal pembuatan kompos pada log book (jadwal panen adalah 3 minggu setelah hari pertama pengomposan

·       Setelah jadwal panen (3 minggu) diaduk dan dicampurkan kembali dengan bahan ke 3

·       Kompos siap dipakai

Kesimpulan

 

Dari hasil analisa saya

Pembuatan kompos dari youtuber tersebut memang simpel tetapi untuk proses terlalu rumit dikarenakan harus diberikan air terus menerus sampai kompos tersebut siap

Berbeda dengan cara pembuatan kompos lapangan yang kami lakukan memang membutuhkan banyak tenaga dan bahan di awal tetapi ketika proses pengomposan bisa dibiarkan berproses sendiri dan efektifitas penggunaan gentong tanah liat sangat efektif dikarenakan terdapat pori-pori yang ada sehingga ketika proses pengomposan , gas panas yang dihasilkan akan keluar melalui pori-pori gentong tersebut

 

Kemudian perbedaan yang ada juga dari penggunaan bakteri yang ada dimana dari youtuber tersebut menggunakan nasi yang  sudah mengandung bakteri dengan syarat nasi tersebut lembab dan mengandung kadar gula melimpah sehingga youtuber tersebut tidak menggunakan Em4 dan Molase

 

Kegiatan pengomposan sangat dibutuhkan pada era sekarang dimana sampah hasil dari rumah tangga perhari bisa mencapai 7 kg rata-rata dan mengandung 1-2 kg sampah organik yang bisa kita olah menjadi kompos yang gunanya bisa menbuat tanah nantinya subur

Daftar pustaka

 

https://www.youtube.com/watch?v=bwKKA2AUNHM

 

https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-kompos-dan-kegunaannya-untuk-kesuburan-tanah-33


0 komentar:

Posting Komentar