MEMBUAT KOMPOS DARI SAMPAH RUMAH TANGGA
LAPORAN KULIAH LAPANGAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Disusun Oleh : Rhicard Geovadri Layarda (21310410002)
Kelas : Karyawan SJ
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Kompos adalah pupuk yang
terbuat dari sampah organik yang kaya akan unsur Karbon dan Nitrogen. Secara
alami, sampah organik akan mengalami pembusukan dan peruraian oleh ratusan
jenis mikroba (bakteri, jamur, ragu) dan berbagai jenis binatang kecil yang
hidup di tanah. Proses alami inilah yang dimanfaatkan untuk mengelola sampah
organik menjadi pupuk.
Sampah-sampah yang tergolong sebagai sampah organik adalah sampah-sampah yang bisa mengalami pembusukan akibat proses penguraian secara alami oleh bakteri. Umumnya, sampah-sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam, seperti daun-daunan; buah-buahan; kotoran hewan, bubuk teh dan kopi; kulit telur; dan sebagainya.
Sumber youtube |
Praktek |
Bahan-bahan yang digunakan: ·
Decomposer (Nasi sisa
dll) ·
Air ember medium
(perkiraan 4 liter) ·
Daun kering Alat ·
Ember Karung Batang bambu
|
Bahan-bahan yang digunakan: Bahan 1 ·
600 gr Sampah daun
kering (digunting kecil memudahkan proses pengomposan) · 380 gr/3 mangkok
Sampah daun pisang (gunting kecil) ·
1.191 gram / 5
mangkok kulit semangka (cincang halus) ·
2 canting dulumit/kapur
tani(membuat PH jadi 7) ·
2 canting sekam
bakar ·
2 sendok makan
garam dapur ·
2 canting grajen
kayu ·
1 canting dedak (aktivator
bakteri) ·
1 pack strimin (isi
kardus cincang untuk menyerap lindi yang dihasilkan selama proses pengomposan
terjadi) Adapun bahan penganti Em4 yang kami gunakan yaitu hasil
fermentasi 3 bulan: Bahan 2 ·
1 Kg kulit buah ·
2 tutup botol
molase / tetes tebu ·
2 liter air bersih ·
¼ air gula ·
1 canting
tricoderma Bahan 3 ·
Cangkang telur
(dihaluskan) ·
Arang (dihaluskan) ·
Abu bakar Alat yang digunakan ·
Gentong tanah liat ·
Gunting ·
Canting ukur ·
Pisau ·
baskom · Centong kayu |
Cara pembuatan: ·
Campurkan nasi sisa
dengan air ·
Daun diberikan air
campuran beras ·
Kemudian karung di
ikat dan di diamkan selama 1 minggu menunggu proses pengomposan ·
Jika dalam seminggu
kompos masih basah maka dibiarkan 1 minggu kemudian tetapi jika kompos kering
diberikan air lagi sambil dihancurkan dengan cara diaduk menggunakan batangan
bambu ·
Kompos diberikan
air sampai warna kecoklatan dan siap panen |
cara pembuatan: · Bahan 1 dan bahan 2 dicampurkan didalam
baskom kemudian aduk rata · Masukkan 1 pack strimin kedalam
gentong tanah liat guna menyerap lindi yang dihasilkan selama proses
pengomposan · Masukkan kompos yang telah tercampur
rata kedalam gentong · Beri topping/aktivator merata
diatas kompos tersebut kemudian ditutup · Catat tanggal pembuatan kompos pada
log book (jadwal panen adalah 3 minggu setelah hari pertama pengomposan · Setelah jadwal panen (3 minggu)
diaduk dan dicampurkan kembali dengan bahan ke 3 · Kompos siap dipakai |
Kesimpulan Dari hasil analisa saya Pembuatan kompos dari youtuber tersebut memang simpel
tetapi untuk proses terlalu rumit dikarenakan harus diberikan air terus
menerus sampai kompos tersebut siap Berbeda dengan cara pembuatan kompos lapangan yang kami
lakukan memang membutuhkan banyak tenaga dan bahan di awal tetapi ketika
proses pengomposan bisa dibiarkan berproses sendiri dan efektifitas
penggunaan gentong tanah liat sangat efektif dikarenakan terdapat pori-pori
yang ada sehingga ketika proses pengomposan , gas panas yang dihasilkan akan
keluar melalui pori-pori gentong tersebut Kemudian perbedaan yang ada juga dari penggunaan
bakteri yang ada dimana dari youtuber tersebut menggunakan nasi yang sudah mengandung bakteri dengan syarat nasi
tersebut lembab dan mengandung kadar gula melimpah sehingga youtuber tersebut
tidak menggunakan Em4 dan Molase Kegiatan pengomposan sangat dibutuhkan pada era
sekarang dimana sampah hasil dari rumah tangga perhari bisa mencapai 7 kg
rata-rata dan mengandung 1-2 kg sampah organik yang bisa kita olah menjadi
kompos yang gunanya bisa menbuat tanah nantinya subur |
|
Daftar pustaka https://www.youtube.com/watch?v=bwKKA2AUNHM https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-kompos-dan-kegunaannya-untuk-kesuburan-tanah-33 |
0 komentar:
Posting Komentar