21.10.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN DAN OPINI SAYA TENTANG PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU

 

MERINGKAS ARTIKEL KORAN DAN OPINI SAYA TENTANG PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU

Kedaulatan Rakyat: BUMDes Kupas Kelola Sampah 30 Ton/Hari

Essay 1 Psikologi Lingkungan 

Ramahwati (21310410037)

Kelas Reguler/Semester 3

Dosen pengampu: Dr. Dra Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Melalui BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) serta aplikasi “ pasti angkut” diharapkan dapat mengurangi persoalan sampah diwilayah Kelurahan Panggungharjo, Sewon Bantul.

Sumber

Roy.(2022).BUMDes Kupas Kelola Sampah 30 Ton/Hari. Kedaulatan Rakyat. 21 September 2022. Hal 3

Ringkasan

Menanggapi kondisi TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Piyungan yang kian berat menampung sampah,Pemerintah Kelurahan Panggungharjo membuat solusi pengelolaan sampah terpadu.Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi berpendapat dengan adanya BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) serta aplikasi “ pasti angkut” diharapkan mampu memberikan kontribusi  kepada pemerintah dalam penanganan sampah di Kabupaten Bantul.

Dalam sehari BUMDes sanggup mengelola sampah mencapai 30 ton, selain itu adanya aplikasi “pasti angkut”mempercepat pengambilan sampah warga. Aplikasi “pasti angkut” adalah aplikasi sampah berbasisi digital, sehingga masyarakat bisa berlangganan pengangkutan sampah dari rumah hanya cukup menggunakan gadget.

Semua jenis sampah selesai di tingkat Kelurahan Panggungharjo diolah dengan berbagai model pengolahan, termasuk jenis sampah organik maupun anorganik.Khusus sampah organik diolah menjadi pupuk kompos serta pakan budidaya maggot. Sementara sampah nonorganik dijual kembali ke perusahaan daur ulang sampah, khusus plastik yang dihargai murah dibuat bahan bangunan berteknologi thermoplast.Dengan adanya program ini, Pemkab Bantul yakni Wahyudi berharap dapat mendukung program “Bantul Bersih Sampah 2025”.Dengan adanya kedua program tersebut BUMDes tidak bergantung pada TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) terkait persoalan sampah.

Permasalahan

Kondisi TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Piyungan kian berat menampung sampah, maka dari itu dengan adanya kedua program BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) dan aplikasi “siap angkut” diharapkan dapat memberi kontirbusi kepada pemerintah dalam penanganan sampah di Kabupaten Bantul.

Opini saya

Sampah menjadi persoalan yang sulit untuk ditangani, terlihat dari TPST (Tempat Pengelolaa Sampah Terpadu) diberbagai daerah yang tentu pernah mengalami masalah sampah yang semakin banyak dengan lahan yang semakin berkurang. Dengan persoalan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Piyungan yang kian berat menampung sampah, jika menghadirkan solusi berupa program pengelolaan sampah oleh BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) dan aplikasi “siap angkut” oleh Pemerintah Kelurahan Penggungharjo Sewon Bantul, bisa menjadi upaya yang efektif dalam mengurangi sampah di TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Piyungan. Namun ada baiknya jika upaya tersebut dilakukan pada setiap wilayah di Yogyakarta, perlu adanya kesadaran masyarakat dan juga peran pemerintah untuk menjalankan program pengelolaan sampah.Pengelolaan sampah bisa melalui berbagai program misalnya adanya bank sampah dan pengelolaan sisa makanan menjadi pupuk. Jika hal tersebut rutin dilakukan dampaknya akan signifikan dalam rangka mengurangi tumpukan sampah.

 


 


 

 


0 komentar:

Posting Komentar