21.10.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN DAN & OPINI SAYA TENTANG “BENCANA BANJIR & TANAH LONGSOR YANG DIAKIBATKAN SAMPAH DAN RELAWAN PENGELOLA SAMPAH”

BENCANA BANJIR & TANAH LONGSOR YANG DIAKIBATKAN SAMPAH DAN RELAWAN PENGELOLA SAMPAH


PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Semester Ganjil T.A 2022/2023

 Oleh :

Anisa Zakiatun Nufus (21310410083)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.


Topik

Bencana banjir & tanah longsor yang diakibatkan sampah dan relawan pengelola sampah menggunakan bakteri pengurai.

 

 

Sumber

Kedaulatan Rakyat, Kamis, 20 Oktober 2022. Halaman 11 & 14, “Bencana Banjir-Longsor, Mari Intropeksi” & “Gunakan Bakteri Pengutai, Relaawan Kelola Sampah”

Ringkasan

Sampah adalah persoalan dalam kehidupan manusia yang tak kunjung usai, terlebih lagi manusia suka membuang sampah sembarangan, perilaku seperti itu, bukan hanya sekedar membuat pemandangan menjadi tidak enak dipandang, namun dampak terbesarnya adalah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Beberapa hari ini, bencana bajir dan tanah longsor terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, penyebab banjir bisa karena air rob, air laut naik, dan gorong-gorong yang tidak berfungsi. Mengapa gorong-gorong tidak berfungsi?, sekalipun ukuranya besar, namun jika jalan air masuknya tidak ada, karena tertutup jalan dan sudah diaspal dan tertutup juga dengan sampah, maka air didalam gorong-gorong tetap akan meluap.

Menghadapi masalah-masalah tersebut, penggunaan bakteri pengurai sampah menjadi solusi penanganan sampah di TPA Sukosari Jumanto Karanganyar. TPA ini menampung 50 ton sampah setiap harinya. Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christianto mengatakan telah merekrut relawan yang punya latar belakang pegiat lingkungan yang sudah berpengalaman dan dikoordinir Dinas Lingkungan Hidup (DLH), untuk mengerjakan metode pengolahan sampah tersebut.

Metode ini dinamakan fermentasi limbah organik dengan bantuan bakteri anaerob. Sampah organik difermentasi, sedangkah sampah anorganik seperti plastik diproses menjadi briket dengan cara refused derived fuel (RFD). Hasil fermentasi sampah dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik, sedangkan briketnya untuk bahan bakar.

Solusi ini tidak serta merta akan berhasil sepenuhnya untuk menangani sampah yang ada, seluruh masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuang sampah disungai atau di gorong-gorong.

 

Permasalahan

Banyaknya sampah yang berserakan dan dibuang sembarangan menyebabkan terjadinya banyak permasalahan, diantaranya adalah penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) dan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Opini Saya

·    Menurut saya, kita sebagai warga masyarakat harus mulai intropeksi diri dengan banyaknya permasalahan yang timbul akibat kelalaian kita dalam membuang sampah.

·    Langkah yang diambil oleh Bupati dan Wakil bupati Karanganyar sangat tepat, dimana tidak hanya bisa mengurangi sampah, penggunaan bakteri pengurai untuk mengelola sampah bisa menghasilkan fermentasi sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk dan hasil dari sampah anorganiknya menghasilkan briket yang dapat digunakan untuk bahan bakar.




0 komentar:

Posting Komentar