GUNUNGKIDUL GENCARKAN GERAKAN CINTA LAUT MENJAGA KELESTARIAN PANTAI
Essay 1 Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Disusun oleh : Faiza Cleary Flannery ( 21310410048 )
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggerakkan program Gita Laut atau Cinta Laut untuk menjaga kelestarian pantai agar tetap nyaman di kunjungi wisatawan.
|
Sumber |
Gunungkidul Gencarkan Gerakan Cinta Laut Menjaga Kelestarian Pantai. KORAN MERAPI Tuntas Tanpa Tendensi. Sabtu Pon, 9 Oktober 2021, hal 5.
|
Ringkasan |
Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul melaksanakan program Gerakan Cinta Laut sebagai upaya
melestarikan laut dimana laut sendiri adalah salah satu sektor perekonomian dan pariwisata negara kita Indoneisa agar tetap nyaman di kunjungi wisatawan. Kepala DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) Gunungkidul Krisna Berlian di Gunungkidul, Rabu (8/10), mengatakan bahwa gerakan Gita Laut ini adalah gerakan bersih-bersih aksi nyata yang di lakukan secara rutin sesuai dengan arahan dari Gubernur DIY. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan penyambutan
kembali wisatawan, mengingat kebijakan PPKM yang sudah di longgarkan dan rencana
pembukaan kembali objek wisata. Dalam
kegiatan tersebut masyarakat di kawasan pesisir, pelaku wisata, dan para nelayan
harus terlibat dalam dalam gerakan bersih-bersih pantai tersebut. Mereka adalah tokoh utama dalam sektor pariwisata di Gunungkidul. Kebersihan pantai
adalah kunci utama agar para wisatawan yang berkunjung merasa senang dan
nyaman. Kebersihan lingkungan pantai adalah tanggung
jawab bersama yaitu masyarakat sekitar, pengunjung atau wisatawan, nelayan,
pedagang makanan, dll. Harapan pemerintah dari diselenggarakannya kegiatan
tersebut agar membentuk kebiasaan yang baik pada warga setempat dan para
pengunjung, agar selalu menjaga kebersihan lingkungan pantai. Pemerintah juga berharap agar para pengunjung, masyarakat, nelayan, dan pedagang makanan tidak membuang sampahnya sembarangan terlebih lagi sampah plastik makanan, sisa makanan dan bagkai ikan yang didapat dari hasil melaut para nelayan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik tidak mudah terurai begitu saja oleh alam yang ada hanya akan memperparah lingkungan pantai dan bangkai ikan serta sisa-sisa makanan jika di buang sembarangan akan menyebabkan bau busuk yang menyengat sehingga membuat para pengunjung wisatawan tidak nyaman. Bagaimana dengan para makhluk hidup bawah laut yang telah tercemar bahkan sampai mati tersedak sampah plastik? Itu juga akan mengurangi sektor perekonomian dan pariwisata Indonesia. Sementara itu Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Handoko mengatakan bahwa kegiatan bersih pantai tersebut di lakukan di delapan titik. Total jumlah tenaga yang di libatkan dalam kegiatan tersebut adalah sekitar 460 tenaga yang terdiri sebagian besar dari masyarakat sekitar, dan nelayan.
|
Permasalahan |
Kurangnya kesadaran masyarakat setempat, nelayan, pedagang di tempat wisata serta pengunjung atau wisatawan, akan pelestarian dan kebersihan pantai. Khususnya perihal membuang sampah sembarangan. Seperti sampah plastik, sisa makanan, dan bangkai ikan yang dibuang begitu saja oleh para nelayan yang di dapat dari aktivitas melaut. Ini adalah suatu perilaku lingkungan yang akan merugikan banyak orang serta sektor perekonomian dan pariwisata Indonesia.
|
Opini Saya |
Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan berbagai kegiatan seperti pengurangan penggunaan plastik Menerapkan gaya hidup 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Gunakan kantong tas reuseable yang dapat digunakan berkali-kali dari pada menggunaan kantong plastik.
Meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan khususnya lingkunga pantai untuk menghindari membuang sampah sembarangan. Hindari membuang sampah sembarangan. |
Foto Koran |
|
0 komentar:
Posting Komentar