28.10.22

MERAWAT ALAM UNTUK ANAK CUCU HIDUP LEBIH BAIK

 

PARTINAH : EMAK BAGI ALAM

Maria Eventia Claudia Ponomban

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


Topik

Menjadi inisiator dalam masyarakat bisa dilakukan dengan memanfaatkan situasi dan lingkungan

Sumber

CORNELIUS HELMY HERLAMBANG (2022). PARTINAH : EMAK BAGI ALAM. Kompas. 22 Oktober, hal. 16.

Ringkasan

Partinah kembali melangkahkan kakinya ke kaki gunung baeud untuk melepas rindu pada ratusan pohon kopi robusta yang ia tanam lebih dari 20 tahun lalu. Dulunya, kawasan ini mudah longsor, sehingga ia cemas karena hal tersebut dapat merusak kualitas air sungai yang merupakan sumber warga mendapat air bersih. Selain itu, jika terjadi longsor bukan hanya rumah warga yang terkena dampaknya tetapi rumahnya juga. Akhirnya ia memutar otak untuk menghijaukan lahan tersebut.

 

Ringkasan (lanjutan)

Karena Partinah hanya seorang buruh teh yang kreativitasnya terbatas. Namun, ketika ia pulang kampung ke Temanggung yang terkenal sebagai sentra kopi robusta ia meminta beberapa bibit untuk dibawah pulang dan ditanam ke lereng gunung tersebut.

Kopi yang ditanamnya bersama suaminya tumbuh subur dan hasilnya memuaskan. Pohon kopi yang mereka tanam memiliki akar yang kuat menancap ditanah sehingga longsor tidak terjadi lagi.

Hal ini membut ia memperluas penghijauan dengan membeli bibit dari Bogor. Akan tetapi pada tahun 2011 suaminya meninggal tetapi ia Bu Partinah tetap melanjutkan usahanya untuk tidak berhenti menanam demi anak cucu hidup lebih baik.

Banyak orang ingin menanam dan mengola kopi ketika kopi Cibulao mendapatkan pengakuan. Saat ini sudah 300 warga yang bergabung dalam kelompok tani hutan dan sudah 250 hektar yang mereka hijaukan. Saat ini, dibantu Bank Indonesia akan menyiapkan tiga penginapan bagi wisatawan yang dimana tempat tersebut terdapat wahana mulai dari menjelajah kebun kopi dan the menggunakan sepeda.

Permasalahan

Desakan ekonomi menjadi pendorong untuk merantau. Ia menjadikan menanam kopi sebagai kerjaan sampingannya. Ia awalnya tidak tahu bahwa kopi memiliki nilai konservasi dan ekonomi yang besar. Hal tersebut ia ketahui kerena mendapat kunjungan dari peneliti ITB pada tahun 2016.

Agar kebun kopi berdampak besar, ia mengajak warga tetapi merupakan hal yang sulit. Banyak penolakan karena warna melihat kopi belum menjanjikan. Sampai ketika kopi  cibulao menjadi terbaik secara nasional pada kontes Kopi Spesialiti Indonesia pada tahun 2016.

Opini saya

Peran emak sebagai pionir sangat laur biasa karena keresahannya ia bukan hanya membantu alam tetapi juga membantu manusia. Alam yang ia rawat membuahkan hasil baginya.

Menurut saya memang sulit untuk menjadi penggerak saat ini, tetapi dengan ketekunan dan niat baik cepat atau lambat hasilnya bisa kita nikmati.

Keresahan kalau tidak ada aksinya akan tetap menjadi keresahan. Dari Emak Partinah saya belajar bahwa yang utama yaitu aksi dan niat. Kita menjalaninya dengan senang hati dan tidak pantang menyerah untuk menunjukkan bahwa perubahan yang kita buat bukan hanya untuk kepentingan pribadi melainkan untuk alam dan semua orang.

 


 

0 komentar:

Posting Komentar