17.10.22

MEMBENTUK PERILAKU PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN KOMPOS

 

MEMBENTUK PERILAKU PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN KOMPOS

 

Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan

Pengampu: Arundati Shinta

Oleh:

1). Rizki Amelia Saputri          (21310410035)

2). Ramahwati                         (21310410037)

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah organik yang kaya akan unsur karbon dan nitrogen. Pengertian kompos menurut Dalzell (1991) kompos adalah hasil penguraian bahan organik yaitu oleh sejumlah mikroorganisme dalam lingkungan yang hangat, basah serta berudara dengan hasil akhir sebagai tanah humus.Hubungan pembuatan kompos dengan perilaku bertanggung jawab sangat berkaitan, karena dalam pembuatan kompos kita dituntut untuk tanggung jawab dalam menyelesaikan setiap tahapnya sampai selesai hingga pada pengecekan rutin sampai kompos tersebut siap digunakan dalam kondisi struktur kompos baik.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan kompos berdasarkan film youtube yang saya tonton yaitu sampah rumah tangga atau biasa disebut sebagai sampah nitrogen (kulit pisang, kulit nanas, sayuran, sisa selada, timun,bonggol jagung, apel, cangkang telur). Bisa menggunakan sampah karbon berupa dedaunan kering atau ranting kering,kertas, tissue atau kardus. Selain itu bisa dengan produk berbahan dasar kayu tetapi tidak bisa memakai sampah an organik (kaca,plastik,batu). Bahan pencampur agar kompos cepat jadi, berupa  tanah bekas ataupun media tanam yang sudah pernah digunakan tetapi lama tidak digunakan sehingga sudah asam, campuran tanah tersebut digunakan sebagai regenerasi menjadi kompos baru. Bioaktifator ,agar pembuatan kompos menjadi lebih mudah dan cepat.Saat ini menggunakan em 4. Molase (air gula merah), bisa gula putih atau air tetes tebu sebagai sumber energi bakteri ke kompositor yang kita berikan pada kompos yang akan kita buat.Peralatan untuk membuat pupuk kompos yaitu tong yang diberi lubang bagian bawah dan satu ember untuk menampung air lindi. Untuk langkah-langkah yaitu menyiapkan tempat untuk de komposter (menggunakan tong yang dibunagi dibagian bawah), siapkan satu ember yang diletakkan dibagian bawah tong untuk menamoung sisa air pada saat fermentasi pupuk kompos(air lindi),letakkan tanah bekas pada bagian dasar tong kemudian masukkan semua sampah organik baik sampah nitrogen maupun sampah karbon, campur kemudian ditutup lagi dengan tanah bekas yang sudah kita siapkan, Berikan molase kurang lebih sekitar 250cc ke dalam campuran yang akan dijadikan kompos, Berikan mol atau mikroorganisme lokal berupa em4, lakukan pencampuran sampai semua sampah tercampur rata, lalu lakukan penutupan pada tong sampai siap dipanen. Kompos bisa dipanen setelah satu bulan, namun kembali lagi pada keadaan kompos.Setelah satu bulan pembuatan,sampah sudah banyak yang terurai tetapi jika kondisi kompos terlalu basah dikarenakan kebanyakan sampah nitrogen (sampah rumah tangga).Untuk kompos basah, bisa ditambahkan tanah bekas dan sampah karbon berupa daun ranting kering. Sebelum dipanen, sebaiknya sampah tersebut rutin di cek paling tidak setiap minggu untuk memastikan apakah perlu di tambahkan tanah bekas atau daun ranting kering karena kondisi kompos terlalu basah atau harus menambah sampah nitrogen berupa sampah buah dan sayur  ataupun air bekas cucian beras karena keadaan kompos terlalu kering. Satu bulan kemudian setelah diberi pupuk karbon terakhir, struktur kompos sudah lebih baik dan siap untuk disaring jika mengingkan kondisi kompos yang bersih. Selain itu air lindi  juga bisa dipanen, bisa diencerkan dengan perbandingan 1:10 (1-2 liter  dicampur dengan 100 cc/ml air lindi untuk siram tanaman). Cara mengaplikasikan kompos untuk tanaman yaitu dengan menambahkannya pada media tanah yang akan digunakan untuk menanam.

Tempat dan waktu kuliah lapangan ini dilakukan pada tanggal 3 dan 10 Oktober 2022 di rumah dosen pada jam kuliah Psikologi Lingkungan pukul 10:15 WIB.Materi utama kuliah lapangan untuk Psikologi Lingkungan adalah Pembuatan kompos dan eco enzim.Adapun bahan utama yang digunakan untuk pembuatan kompos adalah (daun kering sebanyak 1.680 gr, daun pisang 640 gr, kulit semangka 1.150 gr, garam 4 sendok, dedak 250gr, sekam bakar 1,5 kg, tetes tebu/ amolase 4 tutup botol, pupuk organik cair, dolomit/kapur tani 4 sendok, grazen/ serbuk kayu, tricodherma/ anti jamur 2 sendok, Em 4 , lindi batang sekap, kulit telur untuk kalsium , arang untuk menetralisir pH. Sampah yang digunakan berupa sampah dapur (sayur, buah) dan sampah kebun berupa ranting dan daun kering. Cara memilahnya yaitu dengan mengelompokkan berdasarkan jenis sampah tersebut.Peralatan yang digunakan adalah gunting, pisau, gentong, wadah, gayung.Kompos akan panen selama 21 hari. Proses pengomposan berlangsung cepat karena adanya perlakuan khusus pada kompos, seperti pengecilan ukuran daun kering, penambahan grazen atau serbuk kayu yang mempercepat penguraian.Sampah yang berhasil di olah sebanyak 1.680 gr untuk daun kering, 640 gr untuk daun pisang dan 1.150 gr untuk kulit semangka. Dari banyaknya  sampah tersebut menghasilkan 1,96 kg Kompos.

    Berdasarkan cara pembuatan kompos diatas dapat disimpulkan jika pembuatan kompos dalam kuliah lapangan dengan pembuatan kompos di film youtube tidak jauh berbeda. Mungkin ada sedikit perbedaan dari bahan dasar pembuatan, karena jenis sampah yang diolah sudah tentu berbeda setiap orangnya namun masih tergolong dalam sampah organik yang sama.Untuk bahan campuran lainya hampir sama seperti dedak dan em 4 .

 

 



DAFTAR PUSTAKA

 

Pertanian, Materi. 2021.”,Pengertian Kompos, Jenis, Manfaat, dan Contohnya”,  https://dosenpertanian.com/pengertian-kompos/, diakses pada 17 September 2022

 

Nama belakang,Inisial Depan,(Nama layar).(tahun bulan hari). Judul video, nama istus web url         Tarigan,Kebun,Indra.2022.”Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga, Mengolah Limbah Rumah Tangga, Membuat Kompos”. https://youtu.be/8jC8krdIjus

 


 

0 komentar:

Posting Komentar