Kompos Rumahan: Pembuatan Kompos
Menjadi Sarana Pembelajaran Bersama Menumbuhkan Sikap Pro Lingkungan
Laporan Kuliah Lapangan Psikologi Lingkungan
Pengampu:
Arundati Shinta
Oleh: Lisa Devita Saripi (21310410106) dan Nabila Tus Sangadah (21310410038)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Apa itu kompos? -Kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah organik yang
kaya akan unsur Karbon dan Nitrogen. Secara alami, sampah organik akan
mengalami pembusukan dan peruraian oleh ratusan jenis mikroba (bakteri, jamur,
ragu) dan berbagai jenis binatang kecil yang hidup di tanah. - iya, ada hubungannya antara pembuatan kompos dengan perilaku bertanggung
jawab pada diri seseorang karena hubungan antara pembuatan kompos dan
perilaku bertanggung jawab ini merupakan interaksi antara lingkungan dan
manusia yang tidak bisa dikesampingkan. Karena dengan adanya kegiatan ini
membuat seseorang menjadi pro lingkungan serta dengan pembuatan kompos ini
mengajarkan seorang individu menjadi lebih sabar dan bertanggung jawab atas apa
yang telah di lakukan sehingga perilaku bertanggung jawab muncul pada diri
seseorang. |
Cara-cara membuat kompos menurut film youtube. 1) Sampahan rumahan yakni
sayur-sayuran dan Tanah 2) Wadah Bekas cet ukuran :
2 liter dan Alat Sholder 3) -Sediakan
wadah bekas cet ukuran 2 liter -Lubangi tepi-tepinya
menggunakan sholder (Berguna untuk membuat kompos
tidak bau, membuat sirkulasi udara menjadi lancar sehingga mencegah bakteri
aerob muncul). -Masukkan sisa makanan kedalam
wadah tersebut. -Lalu masukkan segenggam tanah
ke dalam ember - masukkan secara berulang
ulang hingga menumpuk penuh -setelah itu diamkan 2-3 bulan - ketika kompos jadi dan
berhasil maka warna berubah menjadi gelap dan tumbuh biji di dalamnya. 4) Kompos bisa dipanen
setelah 2-3 bulan. 5) Cara pengaplikasiannya
dengan cara mencapurkan hasil pupuk tadi ke dalam tanaman yang ingin di masukkan
pupuknya.
|
Laporan kuliah lapangan: (1) - Kuliah lapangan 1 : Rumah Dosen (Senin, 3 Oktober 2022) - Kuliah Lapagan 2 : Rumah Dosen (Senin, 10 Oktober 2022) (2) Materi utama kuliah lapangan untuk Psikologi Lingkungan adalah kompos dan pembuatan ecoenzim. (3) Apa saja bahan bahannya? Sampah kebun dans ampah dapur? Cara memilah? Bahan-bahannya: · Molase/tetes tebu = 3
tutup botol · Tri corderma/anti jamur
= 2 sendok · Garam = 2 sendok makan · Dolomit/kapur tani = 200
gr · Sampah kebun/daun kering
= secukupnya · Daun pisang = 700 gr · Nasi = 100 gr · Sekam bakar = 200 gr · Ecoenzim = 2 gayung · Dedek = 800 gr · Gula = 630 gr · Air = secukupnya · Sekam bubuk = 400 gr · Kulit semangka = 150 gr · Kulit telur · Arang Cara memilihnya? Kami memilahnya dengan cara
memisahkan daun pisang dengan isinya dan di lap dengan kain bersih agar lebih
bersih, kemudian di potong-potong kecil-kecil.
(4) Peralatan untuk membuat kompos · Pisau · Gunting · Talenan · Ember besar · Kayu pengaduk · Gentong · Tampah · Jaring · Kenur · Gayung · Timbangan (5) Kapan panenya
kompos? Mengapa bisa selama itu? · Sekitar 21 hari atau
paling cepat 14 minggu Mengapa selama itu? Sebab daun yang di potong pada kelompok 1 terlalu besar-besar jadi dapat membuat pembusukan pada kompos menjadi lama. Sebaliknya pada kelompok 2 daun yang di potong itu kecil-kecil jadi dapat membuat pembusukan kompos menjadi cepat. (6) Berapa
banyak sampah yang berhasil diolah? · ± 6 Kg Pada kelompok 2 (7) Hasil
panen kompos adalah 1,96 kg. · ± 2 Kg kompos pada kelompok 2
|
Kesimpulan: Dari analisis yang kami lakukan yakni analisis dari riview Youtube dan
kuliah lapangan menghasilakan kompos yang berdeba, dikarenakan pada riview Youtobe
menggunakan wadah cat dan tanah sehingga kompos yang di hasilkan lebih
berwarna gelap dan masa panen yang lebih lama kurang lebih 2-3 bulan. Sehingga berbeda dengan hasil yang kita lakukan saat kuliah lapangan
menggunakan alat dan bahan yang lebih komplek serta masa panen nya lebih
cepat. |
Daftar pustaka: Link Youtube: https://youtu.be/kwajGch9cKA |
0 komentar:
Posting Komentar