How
to Solve the Plastic Problem
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Semester
Ganjil T.A 2022/2023
Oleh
:
DEA
KHAIRUN NISA (21310410082)
Kelas
A ( Reguler)
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen
Pengampu :
Dr.
Arundati Shinta, M.A
Topik |
Limbah
sampah yang mencemari lingkungan dan mengancam banyak makhluk hidup serta
bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah |
Sumber |
|
Ringkasan |
Hampir
100 tahun lalu di ciptakannya zat Revolusioner. Dengan bahan yang ringan dan
dapat di produksi secara masal. Sehingga dapat membuka jalan bagi Revolusi
Industri besar-besaran. Mulai dari pakaian sampai mainan anak-anak. Sampah
ini sangat murah sehingga orang-orang tidak perlu berfikir berkali-kali untuk
membuangnya walau hanya sekali pakai. Sampah yang menumpuk berubah menjadi
pigmen-pigmen yang kecil dan berkumpul di pantai, menyebarkan bahan zat kimia
yang dapat merusak lingkungan dan tentunya mengancam makhluk hidup pada
ekosistem tersebut. Dan sampai sekarang kita tidak betul-betul memahami efek
paparan semacam itu terhadap kita. Lantas bagimana car akita melakukan
perbaikan? Melakukan daur ulang pada sampah bukan merupakan solusi yang tepat
untuk saat ini. hanya 9 % sampah yang dihasilkan oleh manusia yang dapat di
daur ulang. Kemudian kami mendapatkan alternatif lain yaitu dengan
menggunakan plastic yang dapat di gunakan berulang kali. Namun, ternyata itu
bukanlah solusi terbaik juga. Yang dibutuhkan adalah bahan yang mengikuti lagu
kehidupan modern dan permintaan konsumen global yang meningkat. Tetapi dapat
terurai secara alami dan memiliki dampak 0 % bagi lingkungan. Cove telah
menemukan bahan tersebut yang bernama PHA. PHA dihasilkan oleh bahan baku
teruraikan spenuhnya secara hayati dan berpotensi memiliki opsi terakhir masa
pakai yang tidak terbatas. Cove sedang mengembangkan bahan ini sampai ditahap
uji coba terhadap botol minum yang sepenuhnya dapat terurai secara hayati.
Inovasi material dapat mengatasi krisis polusi plastic kita. Jadi, sudah
waktunya untuk Revolusi Industri baru.
|
Permasalahan |
Limbah
sampah bermuara di laut membawa zat kimia yang merusak lingkungan. Serta
Sebagian besar limbah sampah tidak dapat di daur ulang sehingga membuat
pencemaran dan kerusakan lingkungan. |
Opini saya |
Limbah
sampah plastic yang sangat besar jumlahnya tentu sangat mengganggu banyak
aspek-aspek kehidupan. Terlebih sampah plastic tidak dapat terurai seecara
mandiri. Sehingga sampah-sampah ini menumpuk dan merusak lingkungan seperti
merusak ekosistem laut , tanah dan juga udara. Limbah ini sangat berbahaya
karena mengandung bahan-bahan kimia. Terlebih menurut penelitian hanya 9 %
dari jumlah keseluruhan limbah plastic yang dapat di daur ulang Kembali
sisanya hanya terus menumpuk dan mencemari alam. Untuk itu perlunya inovasi
material seperti yang sedang di usahakan oleh Cove. Yaitu menggunakan bahan
PHA yang mana bahan tersebut berasal dari bahan baku yang teruraikan seperti
sisa makanan sampai dengan gas rumah kaca. Tentunya penemuan ini sangat
membantu kita semua untuk memperbaiki lingkungan kita yang tercemar oleh
limbah sampah yang tidak dapat terurai. PHA juga merupakan suatu bahan yang
dapat teruraikan tecara hayati. Ini sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan
konsumen global yang terus meningkat. Sehingga kita dapat terhindar dari
berbagai kerusakan alam. |
0 komentar:
Posting Komentar