Tuntutan Perfeksionis Pada Karyawan: Pengaruh Pendidikan Pada Dunia Kerja
Essay Ujian Akhir PIO
Semester Genap T.A
2021/2022
Tahun Akademik
2021/2022
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
Fariha Aulia Syahda (21310410092)
Pendahuluan
Karyawan hampir sama pengertiannya dengan buruh, tenaga
kerja atau pekerja dan jika diistilahkan menjadi sumber daya manusia (SDM). SDM
melingkupi semua manusia selaku penduduk atau warga negara pada suatu negara
dalam batas wilayah tertentu yang sudah menaiki usia angkatan kerja jika
dilihat secara mikro. Secara mikro menurut Simmamora (2005) ialah manusia atau
orang yang bekerja menjadi anggota organisasi yang bisa dibilang personil,
pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain. Jika dilihat secara
makro SDM ialah penduduk usia produktif lantaran belum menaiki lapangan kerja
yang terdapat di masyarakatnya.
Jika dijelaskan secara rinci, karyawan ialah manusia yang
memanfaatkan tenaga dan kemampuannya dalam mendapatkan balasan misalnya pendapatan.
Bedasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006) mengatakan bahwasannya karyawan
merupakan orang yang bekerja di lembaga misalnya kantor, perusahaan, dan
lain-lain dengan memperoleh pendapatan atau upah. Bedasarkan pengertian tersebut
bisa diambil kesimpulan bahwa karyawan ialah orang yang menjual pikiran dan
tenaga atau bekerja untuk memperoleh pendapatan ataupun kompensasi yang telah
disepakati terlebih dahulu.
Namun persoalannya adalah seorang karyawan kadang
dituntut harus perfeksionis dalam segala hal, pada tulisan kali ini tertuju
pada kurangnya rasa dukungan atau kebijakan yang baik pada karyawan yang ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga karyawan
mengalami kendala pada ilmu-ilmu tertentu. Hal ini tentu saja sangat dinilai
penting karena dengan bertambahnya ilmu serta wawasan karyawan bisa membuat
kesuksesan pada organisasi atau perusahaan itu sendiri. Akan tetapi idealnya,
karyawan bisa menguasai suatu keahlian hanya dengan otodidak atau yang
dipelajari melalui kursus-kursus tertentu.
Jadi pada tulisan kali ini ialah menjawab bagaimana
jadinya dunia kerja di masa depan yang mendambakan tenaga kerja berkualitas.
Namun, kebijakannya selfish atau egois. Hal ini bisa dinilai penting
karena kualitas pendidikan sangat berpengaruh sekali pada dunia kerja, dengan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maka
kualitas pegawai juga semakin baik. Pendidikan menjadi salah satu faktor yang
sangat penting pada pengembangan sumber daya manusia, tidak hanya meningkatkan
cara-cara melaksanakan kerja yang baik, akan tetapi bisa mengambil keputusan
dalam pekerjaan, bisa dibilang pendidikan memberikan pengetahuan tidak hanya
langsung dengan tugas, tetapi juga landasan dalam melaksanakan perkembangan
diri juga kemampuan memanfaatkan semua sarana dan juga prasarana disekitar kita
dalam kelancaran tugas. Semakin tinggi tamatan pendidikan seseorang, maka semakin
tinggi pula kemampuan dan kesempatan untuk bekerja (Yos Merizal, 2008). Oleh sebab
itu, pendidikan menjadi satu hal yang berpengaruh sekali pada kinerja karyawan
dan juga bisa menjadi aspek kesuksesan organisasi.
Sikap dalam menghadapi situasi yang toxic
Apabila penulis menjadi karyawan pada organisasi tersebut.
Maka, tindakan yang diambil adalah keluar dari organisasi itu. Mengapa demikian?
Karena jika organisasi yang ia jalani saja percaya bahwasannya jika pendidikan
yang ia ambil tinggi akan mendapatkan promosi. Tentu saja ini sangat
memungkinkan, jikalau nanti ia lulus banyak organisasi yang menerima sesuai
bidang yang ia ambil. Tentu saja penulis bersedia jikalau harus memilih untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Karena bagaimanapun jika
berbicara antara dunia kerja dan pendidikan tentu saja keduanya tampak selinear,
oleh karena itu jika ingin seimbang maka bisa saja diimbangi keduanya. Atau solusi
terbaik adalah cari organisasi yang bisa menerima pertumbuhan dan perkembangan
kita dalam menambah ilmu dan skill.
Penutup
Dalam menghadapi hal ini tentu saja banyak langkah cerdas
yang harus diambil, salah satunya terkait pendidikan. Karena sebelum nanti
jatuh pada keputusan yang salah alangkah baiknya perlu diadakan pertimbangan
yang besar, jika sudah tidak nyaman dengan kebijakan atau dirasa sangatlah selfish
maka sebaiknya carilah organisasi atau perusahaan yang sesuai dengan standar
kemampuan kita atau jika memang tidak bisa cobalah dalam memanajemen waktu yang
baik untuk melanjutkan pendidikan dan juga pekerjaan yang dijalani.
Daftar Pustaka
Landasan, T., Karyawan and Karyawan, P. (n.d.). BAB II.
[online] Available at:
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1634/5/138600174_File5.pdf
[Accessed 18 Jul. 2022].
Susila, A.,
Rudianto, Y. and Belakang, A. (n.d.).
[online]
Available at: https://media.neliti.com/media/publications/72218-ID-persepsi-dosen-dan-pegawai-adanya-toxic.pdf
[Accessed 18 Jul. 2022].
Arundati Shinta,
(n.d.). CONTOH PENGERJAAN SOAL UJIAN.
[online]
Available at: http://kupasiana.psikologiup45.com/2020/06/contoh-pengerjaan-soal-ujian.html
[Accessed 18 Jul. 2022].
0 komentar:
Posting Komentar