Essay untuk Ujian Akhir Psikologi
Industri dan Organisasi
Semester Genap
Tahun Akademik 2021/2022
Kelas A (Reguler)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta, M. A
Oleh :
Destiana Dini Safitri
NIM : 21310410090
Setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan mendapatkan gelar, sebagian besar orang tentu akan mencari pekerjaan. Banyak dari mereka yang akhirnya menjadi karyawan disebuah organisasi atau perusahaan. Karyawan merupakan seseorang yang bekerja di sebuah organisasi/lembaga/perusahaan dan diberi gaji. Untuk menjadi seorang karyawan di sebuah organisasi atau perusahaan besar tentu tidak mudah, namun walaupun begitu tidak sedikit orang yang berambisi untuk menjadi karyawan di sebuah organisasi atau perusahaan besar karena gaji yang ditawarkan juga besar.
Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasilnya karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1969 tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan menurut Hasibuan dalam Manulang 2002, karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Terdapat persoalan yang terkadang
terjadi dengan karyawan yaitu tentang kebijakan organisasi atau perusahaan yang
egois. Organisasi/perusahaan mempersulit ketika karyawan ingin melanjutkan
pendidikan, padahal di masa depan dibutuhkan karyawan yang berkualitas. Organisasi/perusahaan
sama sekali tidak bersedia membantu keinginan karyawan untuk menuntut ilmu yang
lebih tinggi, organisasi/perusahaan tidak memberi bea siswa, tidak memberi cuti
ketika karyawan sedang menjalani ujian, dan tidak peduli dengan progres studi
dan keinginan menggali potensi diri karyawan. Tentu hal tersebut menjadi beban
pikiran bagi karyawan yang ingin melanjutkan pendidikannya sehingga mungkin
akan mengganggu kinerja mereka. Idealnya, organisasi/perusahaan memiliki
kebijakan yang tidak egois, seharusnya organisasi/perusahaan mendukung
karyawannya yang ingin melanjutkan pendidikan karena itu juga akan membawa
dampak baik bagi organisasi/perusahaan.
Jadi persoalan yang harus diselesaikan
dalam tulisan ini adalah apa yang akan terjadi di masa depan jika terdapat
kebijakan yang egois sedangkan dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas? Apa
yang bisa dilakukan jika berhadapan dengan organisasi/perusahaan dengan kebijakan
egois? Menurut Edy Sutrisno (2011:65) pendidikan merupakan totalitas interaksi
manusia untuk pengembangan manusia seutuhnya, dan pendidikan merupakan proses
yang terus-menerus yang senantiasa berkembang. Oleh karena itu, melanjutkan
pendidikan merupakan hal yang penting karena nantinya juga akan berdampak baik
bagi organisasi/perusahaan dan juga bagi karyawan itu sendiri.
Baik dan buruknya organisasi akan
bergantung pada kebijakan-kebijakan pimpinan. Pimpinan yang visioner akan
membawa semangat perubahan, namun jika pimpinan kurang terampil dalam mengelola
organisasi akan berakibat rendahnya motivasi kerja. Jika pimpinan terbuka dan
demokratis maka akan menumbuhkan kreativitas, namun sebaliknya jika pimpinan
memonopoli atau otoriter maka pegawai hanya akan bekerja sesuai perintah dan
atau prosedur. Di masa depan tentu dibutuhkan karyawan yang berkualitas, jika
masih terdapat kebijakan yang egois/selfish tentu akan menghambat berkembangnya
kinerja karyawan. Terkadang terdapat kebijakan organisasi/perusahaan yang mempersulit
karyawannya untuk melanjutkan pendidikan dan tentu akan membuat kemampuan
karyawan tidak berkembang dengan baik. Jadi, ada baiknya jika dibuat kebijakan
yang mempermudah dan mendukung karyawannya yang akan melanjutkan pendidikan
karena nantinya hal itu akan berdampak baik bagi organisasi/perusahaan dan juga
karyawan itu sendiri.
Solusi yang dapat dilakukan jika
berhadapan dengan kebijakan organisasi/perusahaan yang egois/selfish:
- Mengikuti kebijakan tersebut jika
dirasa masih dalam batas wajar, jika semakin tidak wajar maka lebih baik
membicarakan dengan pimpinan agar kebijakan tersebut dapat dirubah.
- Mendiskusikan hal-hal yang
memberatkan. Seperti ketika organisasi/perusahaan tidak mendukung dan menghambat
ketika karyawan ingin melanjutkan pendidikan, kita bisa mendiskusikan dan
membicarakan baik-baik apa dampak yang akan diperoleh organisasi/perusahaan dan
karyawan itu sendiri jika melanjutkan pendidikan. Karena dengan pendidikan yang
lebih maju, maka organisasi/perusahaan dan kinerja karyawan juga akan menjadi
lebih maju.
- Keluar dari organisasi/perusahaan
tersebut. Jika dirasa kebijakan sudah sangat memberatkan dan menghambat
perkembangan diri, dan tidak mendapatkan hasil ketika dinegosiasikan, maka ada
baiknya jika keluar dari organisasi/perusahaan tersebut dan melanjutkan
pendidikan. Ketika kita memiliki pendidikan yang lebih baik, tidak menutup kemungkinan
bahwa kita akan diterima di sebuah organisasi/perusahaan yang lebih baik dari
sebelumnya.
Berhadapan dengan kebijakan
organisasi/perusahaan yang egois memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika
sampai mempersulit karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan, padahal
pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan yang lebih maju tentu
akan berdampak baik pada organisasi/perusahaan juga diri sendiri. Sebagai karyawan
kita harus senantiasa berpikir positif dan mencari jalan keluar terbaik. Sebagai
karyawan tentu juga memiliki tujuan dengan pendidikan yang lebih maju, namun
kebijakan organisasi/perusahaan juga harus dipatuhi. Akan lebih baik jika
memilih salah satu, jika saya menjadi karyawan tersebut tentu akan memilih pendidikan
karena pendidikan sangat penting apalagi di masa depan dibutuhkan karyawan yang
berkualitas.
Daftar Pustaka
Harras,
H., Sugiarti, E., & Wahyudi W. (2020). Kajian Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Mahasiswa.
Ishaya, S. R.
(2017). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Arka
Mahesa Pratama di Jakarta Selatan . Jurnal Lentera Bisnis, 6(2),
94-107.
Ningrum, W., Sunuharyo, B. S., & Hakam, M. S. O. (2013). Pengaruh pendidikan dan
pelatihan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(2).
0 komentar:
Posting Komentar