19.7.22

Tingkat Kepuasan Kinerja Karyawan

 Tingkat Kepuasan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan yang Egois

Essay Ujian Akhir Semester

Psikologi Industri & Organisasi

(Semester 2 Genap TA 2021/2022)

Nurul Mawaddah (21310410028)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Dosen Pengampu    : Dr. Arundati Shinta, M.A


Setiap perusahaan bertujuan untuk mencapai kinerja dan produktivitas yang optimal. Sumber daya manusia merupakan roda penggerak sebuah perusahaan yang berperan besar dalam menentukan kehidupan perusahaan. Perusahaan dan sumber daya manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan perusahaan sangat bergantung pada produktivitas dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Manajemen sumber daya manusia penting bagi setiap organisasi, hal ini supaya karyawan dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan.

Salah satu faktor yang memengaruhi peningkatan produktivitas dan kinerja karyawan dalam perusahaan adalah kepuasan kerja. Peningkatan kinerja secara tidak langsung dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan dalam organisasi. Semakin tinggi kepuasan kerja, semakin tinggi pula kinerja kerja. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja, semakin rendah pula kinerja kerja.

Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional, yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, berdasarkan sudut pandang karyawan terhadap pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif atau negatif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, sesuai dengan nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek-aspek diri karyawan, ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya.

Lalu bagaimana jika anda bekerja pada suatu perusahaan yang memiliki nilai kebijakan yang egois/selfish? Dengan kebijakan yang seperti itu tentu tingkat kepuasan karyawan pun akan rendah. Contohnya, setelah beberapa saat bekerja pada suatu perusahaan, anda ingin menuntut ilmu yang lebih tinggi lagi. Namun perusahaan tidak bersedia membantu keinginan anda dan tidak peduli dengan keinginan untuk menggali potensi diri. Tetapi ketika anda lulus studi perusahaan bersedia mempromosikan karir anda, bukankah perusahaan tersebut sangat licik, egois dan selfish? Tidak mau memberi kemudahan tetapi ingin memetik manfaat dari ilmu studi lanjutan tersebut.

Karyawan dikatakan memiliki kepuasan kerja apabila mereka memandang pekerjaan sebagai emosi positif atau perasaan menyenangkan. Jika kebijakan perusahaan terus seperti itu maka kinerja karyawan pun akan rendah karena sikap negatif dari perusahaan. Yang pastinya juga akan mempengaruhi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

 

Daftar Pustaka  :

Mangkunegara, A. A. A. P. 2002. Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Anoraga, P. 2006. Psikologi kerja (4th ed.). Jakarta: Rineka Cipta.

As’ad, M. 2003. Psikologi industri: Seri sumber daya manusia. Yogyakarta: Liberty



0 komentar:

Posting Komentar