20.7.22

TEORI KEPEMIMPINAN MACHIAVELLI SERTA DAMPAKNYA BAGI ANGGOTA ORGANISASI

TEORI KEPEMIMPINAN MACHIAVELLI SERTA DAMPAKNYA BAGI ANGGOTA ORGANISASI

Essay Ujian Akhir Semester

PSIKOLOGI SOSIAL

Semester Genap T.A 2021/2022

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.

Nama   : Ramahwati

NIM    : 21310410037

Reguler A

Fakultas Psikologi

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


 

 

Kebijakan organisasi berkaitan erat dengan keputusan pemimpin, dimana kebijakan dibuat disitulah harapan pemimpin akan kemajuan organisasi ada didalamnya. Seperti halnya dengan teori kepemimpinan Machiavelli, dimuat dalam buku II Principe  karya Niccolo Machiavelli seorang diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf yang disegani di Eropa pada masa renaisans. Teorinya dikenal dengan teori kepemimpinan Machiavelli yang menyatakan jika penguasa dapat menghalalkan berbagai cara dalam mencapai tujuannnya. Teori tersebut dibuat karena keadaan negara Italia yang sarat akan konflik politik saat itu. Namun teori tersebut mendapat pertentangan karena dianggap tidak didasarkan pada asas moral dan etika didalamnya. Hal ini berlandaskan dengan pandangan Machiavelli terhadap kejadian Vitelli, Vitteli yaitu seorang komandan tentara yang dibayar Florence untuk menyerang Pisa, namun yang terjadi adalah para tentara itu berkhianat, karena negara Pisa mampu membayar lebih besar dan hal ini merupakan hal yang memalukan bagi Republik Florence. Jika dikaitakan dengan kejadian tersebut dapat dijumpai pada sebuah organisasi dengan pemimpin yang menghalalkan berbagai cara. terutama jika dihadapkan dengan pihak eksternal organisasi, namun segala keuntungan finansial yang didapat dimanipulasi dari pihak eksternal tersebut kemudian diberikan untuk kesejahteraan semua anak buah organisasi, ini dilakukan demi membeli kesetiaan anak buah terhadap pimpinan, sehingga kekuasaan dalam organisasi tetap lestari. Lalu bagaimana dampak yang akan diperoleh organisasi jika pemimpinnya menerapkan teori kepemimpinan Machiavelli dan apa saja respon yang akan diberikan oleh para anggotanya?

Jika dikaitkan dengan manipulasi yang dilakukan oleh pimpinan pada akhirnya akan dilupakan karena anggota hanya  akan peduli dengan hasil akhir. Namun jika hal itu terus menerus terjadi, akan berpengaruh kepada buruknya sistem organisasi.Sikap ingin menyejahterakan  anggota memang menjadi tujuan pemimpin karena kesejahteraan anggota akan mempengaruhi kinerja dan pada akhirnya membawa organisasi kepada kemajuan. Dengan cara itu pula, organisasi akan mendapat dukungan karena jika tidak maka organisasi tidak punya sumber kekuatan saat menghadapi kesulitan. Tetapi alangkah baiknya jika cara yang digunakan jauh dari penyelewengan, karena sikap dan sifat pemimpin akan menjadi contoh bagi para anggotanya. Hendaknya pemimpin juga mengindahkan nilai-nilai moral dalam menjalankan organisasi tersebut. Cara yang dilakukan pimpinan organisasi salah karena tindakan yang didasari oleh teori Machiavelli diwujudkan dalam bentuk manipulasi pihak eksternal, padahal jika dilihat dari tujuannya sudah baik karena ingin menyejahterakan anggotanya, tetapi masih terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk hal itu. Agar kekuasaan organisasi tetap lestari,hal itu berarti juga bersikap tegas terhadap ancaman yang akan membawa organisasi kepada kemudruran, salah satunya sikap tegas terhadap penyelewengan berupa harta (korupsi)  yang dilakukan anggota, karena dengan perbuatan tersebut organisasi terancam mengalami kemunduran sehingga kepemipinan seorang pemimpin tidak bertahan lama.

Disimpulkan bahwa teori kepemimpinan Machiavelli akan berdampak pada buruknya sistem organisasi dikarenakan pimpinan yang melakukan penyelewengan berupa manipulasi, tidak mengindahkan nilai moral menjadi hal buruk dan seharusnya pemimpin tidak melakukan itu karena pemimpin menjadi contoh bagi anggotanya. Sisi positifnya berupa berkurangnya korupsi, karena perbuatan tersebut dapat menjadi penyebab organisasi mengalami kemunduran yang berdampak pada kepemimpinan yang tidak bertahan lama. Jika dikaitkan dengan   organisasi yang memberikan kesejahteeaan kepada anggotanya bisa saja mendapat tanggapan positif bakan sanjungan karena kesejahteraan terjamin. Hal ini sama halnya dengan teori pertukaran dimana ada pengorbanan berupa dedikasi kepada organisasi, maka anggota mengharapkan adanya reward berupa kesejahteraan yang terjamin tanpa memikirkan asal usulnya.Namun sanjungan itu juga tidak akan bertahan selamanya karena individu umumnya tidak akan bertahan pada lingkungan kerja yang tidak sehat sekalipun menguntungkan dirinya. Pada akhirnya hasil yang baik didapatkan dari cara yang baik pula. Sedangkan jika kesejahteraan itu tidak terpenuhi maka akan didominasi kritikan dari para anggota organisasi, karena teori keadilan distributif Aristoteles menyatakan keadilan akan tercapai jika beberapa pihak diperlakukan secara sama atau sebaliknya dan menuntut setiap pihak untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya secara proporsional

                  

                                                    DAFTAR PUSTAKA 

http://sejarah.upi.edu .” Sang Penguasa Dari Machiavelli- Pendidikan Sejarah” Diakses pada 20 Juli 2022. http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/sang-penguasa-dari-machiavelli/

https://repository.uinjkt.ac.id .”Etika Dan Kekuasaan: Program Studi Ilmu Politik” Diakses pada 20 Juli 2022. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2598/1/98891-HAKIKAL%20MUJAHID-FISIP.PDF

https://www.sosiologi79.com .”Niccolo Machiavelli Tujuan Menghalalkan Segala Cara” .Diakses pada 20 Juli 2022. https://www.sosiologi79.com/2017/04/niccolo-machiavelli-tujuan-menghalalkan.html

https://journal.iainkudus.ac.id .  “Transaksi Dalam Teori Exchange Behaviorism George” Diakses pada 20 Juli 2022. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/IQTISHADIA/article/download/959/1002 .

https://www.kompas.com .” Teori Keadilan Menurut Aristoteles Dan Contohnya” Diakses pada 20 Juli 2022. https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/02/125545769/teori-keadilan-menurut-aristoteles-dan-contohnya?page=all

 

 

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar