18.7.22

Strategi Pengembangan Karir Pada Kebijakan Yang Selfish







Strategi Pengembangan Karir Pada Kebijakan Organisasi Selfish / Egois

Essay untuk Ujian Akhir Semester Psikologi Industri & Organisasi

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A




Siti Khasanah (21310410089)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

T.A 2021/2022


Karir adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan, dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja (Super dalam Dewa Ketut Sukardi, 1998). Karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang (Hani Handoko, 2000). Menurut Gibson dkk (1995), karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.

Handoko (1988) mengatakan bahwa suatu karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Istilah karir digunakan untuk menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka. Jaffe & Scott (Kummerouw, 1991) mengatakan bahwa pengembangan karir merupakan sekumpulan tujuan-tujuan pribadi dan gerakan strategis yang mengarah pada pencapaian prestasi yang tinggi dan kemajuan pribadi sepanjang jalur karir. Noe, dkk. (1994) berpendapat bahwa pengembangan karir adalah suatuproses yang mana karyawan mengalami kemajuan yang dijalaninya melalui tingkatan-tingkatan tugas tertentu. Masing-masing tingkatan tugas memiliki karakteristik jenis tugas yang berbeda dan semakin berkembang. Karyawan akan mendapatkan tanggung jawab, wewenang, dan jenis-jenis tugas yang semakin besar. Hal ini akan mengarahkan karyawan untuk lebih dapat mengaktualisasikan diri. Ditambahkan pula oleh Glueck (1986) bahwa pengembangan karir merupakan struktur aktivitas normal yang ditawarkan perusahaan kepada karyawannya dengan tujuan meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan yang mempengaruhi arah dan kemajuan karir. Menurut Rivai dan Sagala (2009) pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan.

Persoalannya adalah organisasi tidak mau kembangkan karir karyawannnya karena kebijakan organisasi, karyawan menilai sangat egois dan selfish. Contohnya, organisasi sama sekali tidak bersedia membantu keinginan karyawan yang mau untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi. Organisasi tidak memberi bea siswa, tidak memberi cuti ketika karyawan sedang menjalani ujian di kampus, tidak memberi ijin menuntut ilmu lanjutan, tidak peduli dengan progres studi lanjut karyawan dan tidak peduli dengan keinginan menggali potensi karyawan. Banyak organisasi bangkrut, sehingga dana tidak cukup untuk memberi beasiswa kepada karyawan karena biaya pendidikan itu mahal. Anehnya, ketika ada karyawan yang lulus dari studi, organisasi bersedia mempromosikan karir karyawan tersebut. Sungguh, organisasi tersebut sangat licik, selfisih dan egois. Tidak memberi kemudahan untuk menuntut ilmu lanjutan namun mau memetik manfaat dari ilmu lanjutan tersebut.

Pertanyaan Apa jadinya dengan dunia kerja pada masa depan yang selalu mendambakan tenaga kerja yang berkualitas, namun sulit bagi karyawan yang ingin mengembangan karirinya dengan kebijakannya selfish / egois tersebut? Setiap karyawan bertanggung jawab dalam mengembangkan dirirnya untuk mencapai posisi tertentu. Semua upaya akan sia-sia jika dari individu karyawannya tidak berkeinginan untuk mengembangkan diri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir seorang karyawan menurut Sondang P. Siagian (2006) yaitu :

  • Prestasi kerja Faktor paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorang karyawan adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas yang di percayakan kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sukar bagi seorang pekerja untuk di usulkan oleh atasanya agar di pertimbangkan untuk di promosikan ke pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi dimasa depan.
  • Kesetiaan pada organisasi Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu lama
  • Mentors dan Sponsor Mentors adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya .
  • Dukungan para bawahan Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk mensukseskan tugas manajer yang bersangkutan kesempatan untuk bertumbuh
  • Kesempatan untuk bertumbuh Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir menurut Gouzali Saydam (2000) yaitu :

  • kebijakan diorganisasi Merupakan faktor dominan yang mempengaruhi pengembangan karir seorang pegawai dan penentu ada tidaknya kesempatan pengembangan dalam organisasi, berlaku tidaknya kesempatan pengembangan karier untuk semua orang tanpa pilih kasih dan ada tidaknya pola karier yang dapat dipertanggung jawabkan
  • Latar belakang pendidikan Merupakan suatu acuan untuk meningkatkan karir seseorang
  • Pelatihan Merupakan pelatihan yang dapat diperoleh sepanjang kariernya dan dapat membantu peningkatan karirnya dimasa mendatang dan menambah kemampuan pegawai.
  • Pengalaman kerja Merupakan bagian penting dari pengembangan manajemen yang memberikan kontribusi dalam berbagai kondisi di berbagai pengembangan.
  • Kesetiaan pada organisasi Merupakan pemberian loyalitas (dedikasi) pada karir yang besar pada organisasi untuk mengurangi turnover pegawai.
  • Keluwesan bergaul dan hubungan antar sesama Merupakan kebutuhan akan perasaan seseorang untuk dihormati dan menghormati sesamanya dengan mencerminkan lingkungan yang aman, nyaman dan tentram.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengembangan karir adalah sikap atasan, pengalaman, pendidikan, prestasi, faktor nasib, prestasi kerja, kesetiaan pada organisasi, mentors, dukungan para bawahan, kesempatan untuk bertumbuh, kebijakan diorganisasi, latar belakang pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, kesetiaan pada organisasi, dan keluwesan bergaul serta hubungan antar sesama.

Tanggung jawab karyawan dalam pengembangan karirnya. Sekarang ini , karyawan harus bisa mengelola karirnya sendiri seperti seorang entrepreneur mengelola bisnisnya. Karyawan harus berfikir bahwa statusnys adalah self employed (bekerja mandiri) meski sebenarnya kita sedang bekerja dalam sebuah organisasi.
Jika kita menjadi karyawan pada organisasi dengan kebijakan yang selfish dan egois? Berikut Strategi karyawan untuk bisa mengelola karirnya :

  1. Tahu dan jujur mengenai kelemahan dan kekuatan diri sendiri
  2. Bisa memasarkan prestasinya baik di dalam / di luar organisasi. Ikutilah seminar / konferensi
  3. Mampu membangun relasi dengan pihak-pihak luar organisasi
  4. Mengembangkan keterampilan – keterampilan khusus yang sangat dibutuhkan .
  5. Meneyeimbangkan antara kompetensi spesialis dan generalis
  6. Usahakan untuk berprestasi tinggi
  7. Menjadi fleksibel, sehingga mengharapkan yang terbaik namun persiapkan diri pada hal-hal buruk
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir merupakan proses perubahan suatu keadaan atau kondisi tertentu ke arah yang positif melalui serangkaian posisi, pekerjaan atau jabatan, mencakup struktur aktivitas formal yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan kerja yang efektif serta menunjang peningkatan karir karyawan. Hal ini diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, status, kekuasaan dan ganjaran. Adapun dinamika perkembangannya bisa dalam bentuk gerakan ke atas, menyilang menyamping maupun tugas-tugas khusus dalam struktur kerja perusahaan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan karir adalah karyawan harus meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan, kursus maupun jenjang pendidikannya.

Daftar Pustaka :

Handoko, Hani. (1988). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE

Moekijat. (1994). Perencanaan dan Pengembangan Kariri Pegawai. Bandung : Rosa Karya

Rivai, Veithzal. (2005). Menejemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Grafindo Persada

Shinta, A.S. (2022). Disain Pekerjaan (Work Design), Kebijakan & Praktik HRD. : [Presentasi PowerPoint]













0 komentar:

Posting Komentar